Tuesday, 8 April 2014

MENGEVALUASI PRESENTASI

Mengevaluasi suatu pidato atau presentasi merupakan bagian dari proses yang lebih besar yang disebut kritik pidato. Sebenarnya, kritik merupakan masalah penganalisisan dan mengevaluasi suatu ( pidato, karya sastra, film, dan lain-lain) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Evaluasi yang diberikan bisa bersifatpositif, netral, atau negatif.
A.    SIFAT  EVALUASI
Evaluasi merupakan proses penilaian, penilaian ini mungkin bersifat positif atau negatif atau mungkin juga gabungan antara keduanya. Saat anda mengevaluasi pesan, maka anda sedang mengambil keputusan mengenai nilai atau manfaatnya. Penilaian mungkin dihasilkan oleh analisis yang sistematis dan penerapan serangkaian standar evaluatif.

B.  PENTINGNYA EVALUASI
Ada dua manfaat mengapa anda dapat memperoleh manfaat dari belajar mengevaluasi presentasi anda sendiri secara cermat dan sfsktif. Pertama,jika anda mengevaluasi presentasi anda sebeelum pidato presentasi yang sesungguhnya, anda akan mempunyai kesempatan yang baik sekali untuk mencegah timbululnya berbagai masalah. Kedua, memehami bagaimana mengevaluasi presentasi anda memungkinkan anda untuk melakukan pemahaman yang lebih baik mengenai apa yang akan berhasil dan apa yang akan gagal dalam penyampaian presentasi anda sehingga anda dapat meningkatkan presentasi di masa datang.
C.    TAHAP- TAHAP  EVALUASI
a.       Mengembangkan sikap positif terhadap kritik pekerjaannya
Dalam mengembangkan sikap positif anda harus memulainya dengan menyadari bahwa upaya terbaik untuk mempersiapkan presentasi tidak mengurangi kebutuhan dan pengembanan budi bahasa yang halus.
b.      Menganalisis presentasi
Analisis merupakan hal mebagi presentasi ke dalam komponen-komponen :
1.      Tujan
Tujuan anda, anda perlu meyakinkan bahwa presentasi anda mengembangkan, mendukung, dan menyampaikan tujuan tersebut secara efektif kepada khalayak anda.
2.      Khalayak
Khalayak benar-benar dihubungkan dengan tujuan anda. Jadi, anda harus memeriksa setiap bagian presentasi anda yang berhubungan dengan khalayak dan tujuan.
3.      Materi dukungan
Segala sesuatu baik faktual maupun nonfaktual yang anda gunakan untuk mendukung posisi anda. Untuk menganalisi dukungan anda, anda harus mengkaji mengguankan statistik.
4.      Pertimbangan
Analisi pertimbangan anda secara wajar dari materi yang mendukung. Pertimbangan merupakan proses penarikan kesimpulan data. Kenali setiap jenis pertimbangan yang anda gunakan dan terapkan pengujian yang tepat untuk setiap jenis.
5.      Organisasi
Anda harus menentukan apakah pola organisasi presentasi anda akurat dan tepat atau tidak. Memeriksa keakuratan merupakan masalah pembandingan organisasi anda dengan tahap-tahap yang diperluakan pola tersebut.
6.      Bahasa
Ketiaka menganalisi bahas dalam presentasi anda, anda lihat kembali faktor-faktor biasa tetapi sangat penting sebagai suatu cara yang benar ( kata yang tepat untuk suatu gagasan konsep), kejelasan ( bahasa yang membantu penyimak anda memahami apa yang ingin dikomunikasikan), dan ketepatan (bahasa yang sesuai dengan subjek, khalayak, dan kesempatan).
7.      Alat bantu multimedia
Ketiaka menganalisi efektivitas alat bantu multimedia anda, pastikan bahwa alat-alat audio dan visual melengkapi presentasi anda; pastiakan bahwa bahan-bahan tersebut dapat didengar dan dilihat oleh semua penyimak ; dan pastikan alat-alat tersebut tidak mengurangi efektivitas presentasi anda.  


D.    MENGINTERPRETASIKAN UNSUR-UNSUR UTAMA PRESENTASI ANDA
 Ketika Anda menganalisis, Anda juga mengiterpretasikan materi dalam presentasi Anda. Menurut pendekatan Cathcart mengenai kritik, interpretasi melibatkan pengamatan motif-motif Anda, tanggapan khalayak, situasi dan penerapan sistem kritik (Cathchart, 1982, h. 77-103).
Motif Anda berhubungan dengan mengapa Anda berperilaku seperti itu. Di balik pilihan-pilihan yang Anda buat tersimpan pengalaman masa lalu, nilai-nilai, keyakinan, kebutuhan dan seterusnya. Catchart (1981) menyatakan bahwa kritik pidato seharusnya berusaha memahami latar belakang pembicara sebagai upaya pemahaman yang lebih baik terhdap nilai, keyakinan, dan sikapnya. Anda dapat mengamati nilai-nilai, sikap, dan keyakinan Anda untuk memahami mengapa Anda membuat pilihan-pilihan tersebut juga untuk memutuskan apakah Anda ingin mengubah keputusan-keputusan tersebut pada presentasi berikutnya.
Penginterpretasian tanggapan khalayak menyerang analisis presentasi Anda setelah Anda menyampaikan presentasi. Seorang penyaji yang efektif benar-benar peduli terhadap tanggapan khalayak. Kadang-kadang, tanggapan tersebut sangat jelas.
Situasi mungkin menyebabkan Anda menjadi sama dengan khalayak. Bagaimanapun, walaupun khalayak benar-benar meruapakn bagian dari situasi, faktor-faktor penting lainnya perlu dilibatkan. Pada situasi yang tidak melibatkan masalah-masalah seperti itu, penyimak yang sama mungkin menanggapi dengan cara yang sangat berbeda.
Faktor-faktor lain dalam situasi mungkin mempengaruhi presentasi Anda. Peristiwa politik, sosial, dan ekonomi dapat mempengaruhi para penyimak dan atau organisasinya. Pada sebuah perusahaan yang telah menjamin kontrak pemerintah yang besar atau memiliki keuntungan besar, penyimak Anda mungkin lebih menerima proposal yang berisiko.
Sebagai seorang penyaji yang berusaha mengevaluasi pekerjaan Anda sendiri, Anda perlu menginterpretasikan faktor-faktor situasional dan dampak yang mereka miliki terhadap presentasi Anda.
Anda harus mengetahui berbagai sistem kritik yang dapat Anda gunakan dalam menginterpretasikan pekrjaan Anda. Pada satu pihak, Anda tidak berusaha berfungsi sebagai pengkritik yang formal; tetapi di sisi lain, penerapan sistem kritik pada pekerjaan Anda merupakan kegiatan yang sah dan penting.
Karlyn Campbell membagi interpretasi kritis ke dalam tiga sistem dasar. Ia menybutnya (1) rasionalisme tradisonal, (2) kritik psikologis, (3) kritik dramatis. Setiap sistem ini memberikan langkah awal pada Anda untuk menganalisis dan menginterpretasikan pekerjaan Anda.   
1.      Rasionalisme Tradisional
Rasionalisme tradisional dimulai dengan asumsi bahwa manusia pada dasarnya rasional. Jadi, sebuah presentasi yang dipersiapkan dengan benar dan logis seharusnya efektif. Pendekatan ini menganggap para penyimak sebagai juri yang dapat menganalisis bagian-bagian presentasi dan mengambil keputusan sesuai dengan hal tersebut. Seorang pembicara dalam presentasi harus meneliti pokok bahasan dengan cermat dengan meyakinkan bahwa gagasan, dukungan, dan pertimbangan itu jelas, akurat, dan logis. Penyampaian gagasan dengan bahasa yang jelas, benar, dan tepat. Penyampaian presentasi secara efektif dengan menggunakan beragam vokal, pelafalan yang pantas, juga gerak isyarat yang tepat, ekspresi wajah dan sikap tubuh yang memperluas dan berhubungan dengan pesan verbal.
2.      Kritik Psikologis
Kritik psikologis berhubungan dengan motif-motif dan kebutuhan khalayak. Pendekatan ini berlangsung di bawah anggapan bahwa pidato-pidato dan presentasi dirancang dan disajikan untuk penyimak. Jadi, presentasi yang efektif adalah presentasi yang melibatkan analisis khalayak yang akurat, adaptasi khalayak yang efektif, dan pencapaian tujuan pembicara yang berhubungan dengan khalayak. Unsur yang paling penting adalah efek atau akibat. Cara untuk menginterpretasikan suatu pidato dan presentasi adalah menentukan seberapa baik presentasi tersebut mencapai tujuannya yang berkenaan dengan khalayak. Setiap aspek persiapan melibatkan manajemen gagasan, argumentasi, bukti, dan pertimbangan supaya menarik bagi motif para penyimak.
3.      Pendekatan Dramatis
Pendekatan dramatis berdasar pada teori Kenneth Burke, berdasar pada kapasitas manusia dalam menggunakan simbol dan kesalahan penggunaan simbol.melalui bahasa, orang-orang membentuk sikap orang lain juga diri mereka sendiri. Melalui proses identifikasi [mempersatukan orang lain saat mengakui perbedaan-perbedaan], orang-orang yang terlibat dalam strategi yang akan mengatasi pemisahan mereka dari orang lain, tanpa menyangkal perbedaan individualitas dan pribadi.

Tabel Sistem Kritik


Pendekatan
Penekanan
Dasar Utama Evaluasi
Rasionalisme tradisonal
Pidato atau presentasi
Keakuratan, kebenaran, struktur
Kritik psikologis
Khalayak
Efek atau akibat
Kritik dramatis
Khalayak dan pembicara kesatuan
Kerja sama, pemahaman

E.     MENGEVALUASI PRESENTASI
Evaluasi atau penilaian mengalir langsung dari proses interpretasi. Pada saat menggunakan rasionalisme tradisional, harus diingat bahwa faktor-faktor dan pertimbangan menjadi sasaran perselisihan pendapat kebenaran tidak selalu mudah ditentukan atau disetujui. Hal yang harus diingat bahwa persepsi orang-orang terhadap kebenaran berubah-ubah dari satu situasi ke situasi lain.
Pada kritik psikologis, standar utama evaluasi adalah pengaruh apakah presentasi memperoleh hasil yang diinginkan dari khalayak. Standar ini menerapkan evaluasi yang dilakukan setelah menyampaikan presentasi. Ketika menganalisis presentasi sebelum menyampaikan presentasi, pembicara mungkin menginterpretasikannya dari sudut pandang khalayak, topik, jenis argumentasi, jenis pertimbangan, dan lain-lain untuk memprediksi efektifitasnya. Pada saat menentukan pengaruh-pengaruh presentasi, pembicara harus mengetahui bagaimana penyimak akan memberikan tanggapan pada upaya yang dilakukan oleh pembicara. Hal ini dapat dilakukan secara formal, melalui penggunaan prauji dan pascauji. Cara seperti ini kurang praktis sehingga perlu dilakukan cara kuang formal: [1] pembicara dapat mencari umpan balik dari penyimak utama, [2] pembicara dapat mencari hasil khusus yang akan menunjukkan keefektifan [pengambilan suara yang baik, kontrak, penjualan, dan sebagainya], [3] pembicara dapat mengamati perilaku dan tanggapan-tanggapan nonverbal lain dalam khalayak.
Kritik dramatis dapat membantu pembicara memperkirakan dan mengamati seberapa berhasilnya pembicara dalam menetapkan identifikasi atau mengurangi jarak antara pembucara dan penyimak. Pada kritik yang dramatis, evaluasi lebih ditujukan pada perubahan dalam hubungan dan interaksi bukan hasil khusus. Hubungan yang lebih baik mungkin akan menghasilkan hasil yang diinginkan, tetapi hal ini adalah hasil yang sekunder. Secara dramatis, tujuan pembicara adalah mencapai keberhasilan presentasi melalui peningkatan pemahaman dan kesatuan antara pembicara dan penyimak. Melalui pengenalan pendeteksian perubahan-perubahan semacam itu, pembicara akan memperoleh cara yang berharga untuk mengevaluasi presentasi.

F.     MENGANALISIS UMPAN BALIK
Faktor penting dalam mengevaluasi presentasi adalah umpan balik yang terdiri atas setiap pesan, baik verbal maupun non verbal. Jenis umpan balik:
1.      Umpan balik positif adalah tanggapan persetujuan, penerimaan atau penguatan usaha-usaha anda sebagai seorang penyaji. Umpan balik positif mendorong untuk melakukan sesuatu dengan baik dan menghargai upaya anda.
2.      Umpan balik negatif adalah penyataan ketidaksetujuan, pencelaan, dan penolakan baik bersifat verbal maupun non verbal.
3.      Umpan balik netral adalah digunakan untuk mencari penjelasan atau penjelasan tambahan.
Untuk menanggapi umpan balik ada beberapa cara yang bisa digunakan, yaitu:
1.      Mengganggap umpan balik sebagai alat bantu untuk menilai dan meningkatkan efektifitas pidato.
2.      Berusaha menanggapi umpan balik secara langsung dan khusus tanpa rasa marah.
3.      Mendorong penyimak memberikan umpan balik selama dan sesudah presentasi.
4.      Memberikan perhatian kepada umpan balik dari seluruh sumber dengan berusaha melihat pola atau pesan yang diulang.
5.      Mengggunakan umpan balik bersama cara lain dalam penganalisaan, penginterpretasian, dan pengevaluasian presentasi.


0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...