Mengevaluasi suatu
pidato atau presentasi merupakan bagian dari proses yang lebih besar yang
disebut kritik pidato. Sebenarnya, kritik merupakan masalah penganalisisan dan
mengevaluasi suatu ( pidato, karya sastra, film, dan lain-lain) yang bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki
pekerjaan. Evaluasi yang diberikan bisa bersifatpositif, netral, atau negatif.
A. SIFAT EVALUASI
Evaluasi
merupakan proses penilaian, penilaian ini mungkin bersifat positif atau negatif
atau mungkin juga gabungan antara keduanya. Saat anda mengevaluasi pesan, maka
anda sedang mengambil keputusan mengenai nilai
atau manfaatnya. Penilaian mungkin
dihasilkan oleh analisis yang sistematis dan penerapan serangkaian standar
evaluatif.
B. PENTINGNYA EVALUASI
Ada
dua manfaat mengapa anda dapat memperoleh manfaat dari belajar mengevaluasi
presentasi anda sendiri secara cermat dan sfsktif. Pertama,jika anda mengevaluasi presentasi anda sebeelum pidato
presentasi yang sesungguhnya, anda akan mempunyai kesempatan yang baik sekali
untuk mencegah timbululnya berbagai masalah. Kedua, memehami bagaimana mengevaluasi presentasi anda memungkinkan
anda untuk melakukan pemahaman yang lebih baik mengenai apa yang akan berhasil
dan apa yang akan gagal dalam penyampaian presentasi anda sehingga anda dapat
meningkatkan presentasi di masa datang.
C. TAHAP- TAHAP EVALUASI
a.
Mengembangkan sikap
positif terhadap kritik pekerjaannya
Dalam
mengembangkan sikap positif anda harus memulainya dengan menyadari bahwa upaya
terbaik untuk mempersiapkan presentasi tidak mengurangi kebutuhan dan
pengembanan budi bahasa yang halus.
b.
Menganalisis presentasi
Analisis
merupakan hal mebagi presentasi ke dalam komponen-komponen :
1.
Tujan
Tujuan
anda, anda perlu meyakinkan bahwa presentasi anda mengembangkan, mendukung, dan
menyampaikan tujuan tersebut secara efektif kepada khalayak anda.
2.
Khalayak
Khalayak
benar-benar dihubungkan dengan tujuan anda. Jadi, anda harus memeriksa setiap
bagian presentasi anda yang berhubungan dengan khalayak dan tujuan.
3.
Materi dukungan
Segala
sesuatu baik faktual maupun nonfaktual yang anda gunakan untuk mendukung posisi
anda. Untuk menganalisi dukungan anda, anda harus mengkaji mengguankan
statistik.
4.
Pertimbangan
Analisi
pertimbangan anda secara wajar dari materi yang mendukung. Pertimbangan
merupakan proses penarikan kesimpulan data. Kenali setiap jenis pertimbangan
yang anda gunakan dan terapkan pengujian yang tepat untuk setiap jenis.
5.
Organisasi
Anda
harus menentukan apakah pola organisasi presentasi anda akurat dan tepat atau
tidak. Memeriksa keakuratan merupakan masalah pembandingan organisasi anda
dengan tahap-tahap yang diperluakan pola tersebut.
6.
Bahasa
Ketiaka
menganalisi bahas dalam presentasi anda, anda lihat kembali faktor-faktor biasa
tetapi sangat penting sebagai suatu cara yang benar ( kata yang tepat untuk
suatu gagasan konsep), kejelasan ( bahasa yang membantu penyimak anda memahami
apa yang ingin dikomunikasikan), dan ketepatan (bahasa yang sesuai dengan
subjek, khalayak, dan kesempatan).
7.
Alat bantu multimedia
Ketiaka
menganalisi efektivitas alat bantu multimedia anda, pastikan bahwa alat-alat
audio dan visual melengkapi presentasi anda; pastiakan bahwa bahan-bahan
tersebut dapat didengar dan dilihat oleh semua penyimak ; dan pastikan
alat-alat tersebut tidak mengurangi efektivitas presentasi anda.
D.
MENGINTERPRETASIKAN
UNSUR-UNSUR UTAMA PRESENTASI ANDA
Ketika Anda menganalisis, Anda juga
mengiterpretasikan materi dalam presentasi Anda. Menurut pendekatan Cathcart
mengenai kritik, interpretasi melibatkan pengamatan motif-motif Anda, tanggapan
khalayak, situasi dan penerapan sistem kritik (Cathchart, 1982, h. 77-103).
Motif
Anda berhubungan dengan mengapa Anda berperilaku seperti itu. Di balik
pilihan-pilihan yang Anda buat tersimpan pengalaman masa lalu, nilai-nilai,
keyakinan, kebutuhan dan seterusnya. Catchart (1981) menyatakan bahwa kritik
pidato seharusnya berusaha memahami latar belakang pembicara sebagai upaya
pemahaman yang lebih baik terhdap nilai, keyakinan, dan sikapnya. Anda dapat
mengamati nilai-nilai, sikap, dan keyakinan Anda untuk memahami mengapa Anda
membuat pilihan-pilihan tersebut juga untuk memutuskan apakah Anda ingin
mengubah keputusan-keputusan tersebut pada presentasi berikutnya.
Penginterpretasian
tanggapan khalayak menyerang analisis presentasi Anda setelah Anda menyampaikan
presentasi. Seorang penyaji yang efektif benar-benar peduli terhadap tanggapan
khalayak. Kadang-kadang, tanggapan tersebut sangat jelas.
Situasi
mungkin menyebabkan Anda menjadi sama dengan khalayak. Bagaimanapun, walaupun
khalayak benar-benar meruapakn bagian dari situasi, faktor-faktor penting
lainnya perlu dilibatkan. Pada situasi yang tidak melibatkan masalah-masalah
seperti itu, penyimak yang sama mungkin menanggapi dengan cara yang sangat
berbeda.
Faktor-faktor
lain dalam situasi mungkin mempengaruhi presentasi Anda. Peristiwa politik,
sosial, dan ekonomi dapat mempengaruhi para penyimak dan atau organisasinya.
Pada sebuah perusahaan yang telah menjamin kontrak pemerintah yang besar atau
memiliki keuntungan besar, penyimak Anda mungkin lebih menerima proposal yang
berisiko.
Sebagai
seorang penyaji yang berusaha mengevaluasi pekerjaan Anda sendiri, Anda perlu
menginterpretasikan faktor-faktor situasional dan dampak yang mereka miliki
terhadap presentasi Anda.
Anda
harus mengetahui berbagai sistem kritik yang dapat Anda gunakan dalam
menginterpretasikan pekrjaan Anda. Pada satu pihak, Anda tidak berusaha
berfungsi sebagai pengkritik yang formal; tetapi di sisi lain, penerapan sistem
kritik pada pekerjaan Anda merupakan kegiatan yang sah dan penting.
Karlyn
Campbell membagi interpretasi kritis ke dalam tiga sistem dasar. Ia menybutnya
(1) rasionalisme tradisonal, (2) kritik psikologis, (3) kritik dramatis. Setiap
sistem ini memberikan langkah awal pada Anda untuk menganalisis dan
menginterpretasikan pekerjaan Anda.
1. Rasionalisme
Tradisional
Rasionalisme
tradisional dimulai dengan asumsi bahwa manusia pada dasarnya rasional. Jadi,
sebuah presentasi yang dipersiapkan dengan benar dan logis seharusnya efektif.
Pendekatan ini menganggap para penyimak sebagai juri yang dapat menganalisis
bagian-bagian presentasi dan mengambil keputusan sesuai dengan hal tersebut.
Seorang pembicara dalam presentasi harus meneliti pokok bahasan dengan cermat
dengan meyakinkan bahwa gagasan, dukungan, dan pertimbangan itu jelas, akurat,
dan logis. Penyampaian gagasan dengan bahasa yang jelas, benar, dan tepat.
Penyampaian presentasi secara efektif dengan menggunakan beragam vokal,
pelafalan yang pantas, juga gerak isyarat yang tepat, ekspresi wajah dan sikap
tubuh yang memperluas dan berhubungan dengan pesan verbal.
2. Kritik
Psikologis
Kritik psikologis berhubungan dengan
motif-motif dan kebutuhan khalayak. Pendekatan ini berlangsung di bawah
anggapan bahwa pidato-pidato dan presentasi dirancang dan disajikan untuk
penyimak. Jadi, presentasi yang efektif adalah presentasi yang melibatkan
analisis khalayak yang akurat, adaptasi khalayak yang efektif, dan pencapaian
tujuan pembicara yang berhubungan dengan khalayak. Unsur yang paling penting
adalah efek atau akibat. Cara untuk menginterpretasikan suatu pidato dan
presentasi adalah menentukan seberapa baik presentasi tersebut mencapai
tujuannya yang berkenaan dengan khalayak. Setiap aspek persiapan melibatkan
manajemen gagasan, argumentasi, bukti, dan pertimbangan supaya menarik bagi
motif para penyimak.
3. Pendekatan
Dramatis
Pendekatan dramatis berdasar pada teori
Kenneth Burke, berdasar pada kapasitas manusia dalam menggunakan simbol dan
kesalahan penggunaan simbol.melalui bahasa, orang-orang membentuk sikap orang
lain juga diri mereka sendiri. Melalui proses identifikasi [mempersatukan orang
lain saat mengakui perbedaan-perbedaan], orang-orang yang terlibat dalam
strategi yang akan mengatasi pemisahan mereka dari orang lain, tanpa menyangkal
perbedaan individualitas dan pribadi.
Tabel Sistem Kritik
|
|
|
Pendekatan
|
Penekanan
|
Dasar Utama Evaluasi
|
Rasionalisme
tradisonal
|
Pidato
atau presentasi
|
Keakuratan,
kebenaran, struktur
|
Kritik
psikologis
|
Khalayak
|
Efek
atau akibat
|
Kritik
dramatis
|
Khalayak
dan pembicara kesatuan
|
Kerja
sama, pemahaman
|
E.
MENGEVALUASI
PRESENTASI
Evaluasi
atau penilaian mengalir langsung dari proses interpretasi. Pada saat
menggunakan rasionalisme tradisional, harus diingat bahwa faktor-faktor dan
pertimbangan menjadi sasaran perselisihan pendapat kebenaran tidak selalu mudah
ditentukan atau disetujui. Hal yang harus diingat bahwa persepsi orang-orang
terhadap kebenaran berubah-ubah dari satu situasi ke situasi lain.
Pada
kritik psikologis, standar utama evaluasi adalah pengaruh apakah presentasi
memperoleh hasil yang diinginkan dari khalayak. Standar ini menerapkan evaluasi
yang dilakukan setelah menyampaikan presentasi. Ketika menganalisis presentasi
sebelum menyampaikan presentasi, pembicara mungkin menginterpretasikannya dari
sudut pandang khalayak, topik, jenis argumentasi, jenis pertimbangan, dan
lain-lain untuk memprediksi efektifitasnya. Pada saat menentukan
pengaruh-pengaruh presentasi, pembicara harus mengetahui bagaimana penyimak
akan memberikan tanggapan pada upaya yang dilakukan oleh pembicara. Hal ini
dapat dilakukan secara formal, melalui penggunaan prauji dan pascauji. Cara
seperti ini kurang praktis sehingga perlu dilakukan cara kuang formal: [1]
pembicara dapat mencari umpan balik dari penyimak utama, [2] pembicara dapat
mencari hasil khusus yang akan menunjukkan keefektifan [pengambilan suara yang
baik, kontrak, penjualan, dan sebagainya], [3] pembicara dapat mengamati
perilaku dan tanggapan-tanggapan nonverbal lain dalam khalayak.
Kritik
dramatis dapat membantu pembicara memperkirakan dan mengamati seberapa
berhasilnya pembicara dalam menetapkan identifikasi atau mengurangi jarak
antara pembucara dan penyimak. Pada kritik yang dramatis, evaluasi lebih
ditujukan pada perubahan dalam hubungan dan interaksi bukan hasil khusus.
Hubungan yang lebih baik mungkin akan menghasilkan hasil yang diinginkan,
tetapi hal ini adalah hasil yang sekunder. Secara dramatis, tujuan pembicara
adalah mencapai keberhasilan presentasi melalui peningkatan pemahaman dan
kesatuan antara pembicara dan penyimak. Melalui pengenalan pendeteksian
perubahan-perubahan semacam itu, pembicara akan memperoleh cara yang berharga
untuk mengevaluasi presentasi.
F.
MENGANALISIS
UMPAN BALIK
Faktor
penting dalam mengevaluasi presentasi adalah umpan balik yang terdiri atas
setiap pesan, baik verbal maupun non verbal. Jenis umpan balik:
1. Umpan
balik positif adalah tanggapan persetujuan, penerimaan atau penguatan
usaha-usaha anda sebagai seorang penyaji. Umpan balik positif mendorong untuk
melakukan sesuatu dengan baik dan menghargai upaya anda.
2. Umpan
balik negatif adalah penyataan ketidaksetujuan, pencelaan, dan penolakan baik
bersifat verbal maupun non verbal.
3. Umpan
balik netral adalah digunakan untuk mencari penjelasan atau penjelasan
tambahan.
Untuk menanggapi umpan balik ada
beberapa cara yang bisa digunakan, yaitu:
1. Mengganggap
umpan balik sebagai alat bantu untuk menilai dan meningkatkan efektifitas
pidato.
2. Berusaha
menanggapi umpan balik secara langsung dan khusus tanpa rasa marah.
3. Mendorong
penyimak memberikan umpan balik selama dan sesudah presentasi.
4. Memberikan
perhatian kepada umpan balik dari seluruh sumber dengan berusaha melihat pola
atau pesan yang diulang.
5. Mengggunakan
umpan balik bersama cara lain dalam penganalisaan, penginterpretasian, dan
pengevaluasian presentasi.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...