KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
PENDANAAN AKTIVA LANCAR ALTERNATIF
Aktiva lancar permanen
merupakan aktiva lancar yang dimiliki pada titik terendah dalam siklus. Aktiva
lancar sementara merupakan aktiva lancar tambahan yang dibutuhkan ketika
terjadi perbaikan ekonomi. Bagaimana
cara aktiva lancar permanen dan sementara ini didanai disebut sebagai kebijakan pendanaan aktiva lancar perusahaan.
Pendekatan
Pencocokan Waktu Jatuh Tempo atau “Likuidasi-Sendiri”
Pendekatan pencocokan
waktu jatuh tempo atau “likuidasi-sendiri” merupakan pencocokan waktu jatuh
tempo aktiva dan kewajiban. Strategi ini meminimalkan risiko perusahaan tidak
mampu melunasi kewajiban-kewajibannya yang telah jatuh tempo. Namun pada
kenyataannya, ada dua faktor yang mencegah pencocokan waktu jatuh tempo menjadi
sama persis: (1) terdapat ketidakpastian pada usia aktiva, dan (2) sejumlah
ekuitas biasa harus digunakan, dan ekuitas biasa tidak memiliki waktu jatuh
tempo.
Pendekatan
Agresif
Pendekatan ini
menggambarkan situasi untuk sebuah perusahaan yang relatif agresif yang
mendanai seluruh aktiva tetapnya dengan modal jangka panjang dan sebagian dari
aktiva lancar permanennya dengan kredit jangka panjang nonspontan.
Pendekatan
Konservatif
Pendekatan konservatif
akan menggunakan modal jangka panjang untuk mendanai seluruh aktiva lancar
permanen dan sebagian aktiva lancar sementaranya.
KEUNGGULAN
DAN KELEMAHAN PENDANAAN JANGKA
PENDEK
Meskipun kredit jangka
pendek umumnya lebih berisiko daripada kredit jangka panjang, penggunaan dana
jangka pendek memang memiliki beberapa keunggulan yang signifikan. Beberapa
indikator yang memicu pro kontra di balik pendanaan jangka pendek antara lain :
a. Kecepatan
Pinjaman jangka pendek lebih cepat
diperoleh dibanding kredit jangka panjang. Pada intinya kredit jangka panjang
memiliki kerumitan dalam pengurusannya, terlebih lagi jaminan yang harus
diberikan oleh pihak peminjam harus lebih valid.
b. Fleksibilitas
Jika kebuutuhan perusahaan bersifat
musiman atau bedasarkan siklus, perusahaan mungkin tidak akan memberikan
komitmen pada utang jangka panjang, karena :
1. Biaya
emisi pada utang jangka panjang lebih
tinggi daripada kredit jangka pendek.
2. Penalti
akibat pembayaran lebih awal cukup tinggi jumlahnya.
3. Perjanjian
pinjaman jangka panjang lebih membatasi tindakan perusahaan di masa depan.
c. Biaya
Utang Jangka Panjang vs Jangka Pendek
Tingkat suku bunga pada kredit
jangka pendek lebih rendah. Jadi pada kondisi normal perusahaan cenderung
memilih kredit jangka pendek dalam kurun waktu jangka panjang.
d. Risiko
Utang Jangka Panjang vs Jangka Pendek
Meskipun kredit jangka pendek lebih
rendah dalam tingkat suku bunganya, namun kredit jangka pendek lebih berisiko, yaitu
:
1. Jika
perusahaan menggunakan kredit jangka pendek, beban bunganya akan sangat
fluktuasi, yang pada waktu-waktu tetentu dapat naik cukup tinggi.
2. Jika
sebuah perusahaan memiliki banyak utang jangka pendek dlam jumlah besar, masa
resesi sementara akan membuat perusahaan tidak mampu melunasi utang-utang
tersebut. Jika debitur berada dalam posisi lemah, pihak kreditur mungkin tidak
akan memperpanjang pinjaman yang mana mengindikasikan perusahaan tersebut
bangkrut.
BERBAGAI
SUMBER PENDANAAN JANGKA PENDEK
AKRUAL
Kewajiban jangka
pendek yang terus-menerus timbul, khususnya adalah akrual gaji dan akrual
pajak. Perusahaan menggunakan sebanyak mungkin akrual, tetapi hanya memiliki
sedikit kendali atas seberapa besar jumlah akun-akun ini.
UTANG
DAGANG
Utang dagang atau utang kredit adalah utang yang
muncul akibat penjualan kredit dan dicatat sebagai piutang oleh pihak penjual
dan utang oleh pihak pembeli. Utang dagang adalah sumber pendanaan spontan yang
artinya bahwa ia terjadi dari transaksi bisnis biasa. Misalnya, jika pembelian
rata-rata suatu perusahaan $2000 sehari dengan syarat net 30, maka perusahaan
harus membayar utang 30 kali $2000 atau $60.000 kepada pemasok. Jika
pembeliannya naik duakali lipat maka saldo utang dagangnya juga akan naik
duakali lipat (menjadi $120.000). jika persyaratan pembelian diperpanjang dari
30 menjadi 40 hari, utang dagangnya akan bertambah dari $60.000 menjadi
$80.000. jadi, memperpanjang masa kredit, sekaligus meningkatkan penjualan dan
pembelian, akan menciptakan tambahan pendanaan.
Biaya
Utang Dagang
Perusahaan yang
melakukan penjualan secara kredit umumnya memberikan persyaratan tertentu.
Misalnya, Microchip Electronics menjual dengan persyaratan 2/10, net 30 yang
artinya perusahaan akan memberikan potongan harga 2% jika pelanggan membayar
dalam waktu 10 hari sejak tanggal faktur. Namun faktur yang sesungguhnya
memiliki jatuh tempo 30 hari jika tidak mengambil potongan harga.
Harga
produk yang dijual oleh perusahaan sebenarnya adalah harga bersih yakni $98
sementara dalam daftar harga tercantum $100. Personal Computer Company (PCC)
misalnya, sebagai konsumen Microchip electronics dapat memperoleh harga bersih
sepanjang melakukan pembayaran dalam waktu 10 hari. Jika PCC ingin memperoleh
tambahan kredit 20 hari setelah periode potongan, maka pelanggan harus
menanggung beban pendanaan sebesar $2 per unit. Sehingga, harga $100 yang
tercantum dalam daftar mencakup unsur:
Harga
dalam daftar ($100) = harga sebenarnya ($98) + beban pendanaan ($2)
Biaya nominal tahunan
jika PCC tidak mengambil potongan harga dengan syarat 2/10, net 30 adalah
sebagai berikut:
Pembilang dari bagian
pertama, persentase potongan harga adalah biaya per dolar kredit, sedangkan
penyebut dalam bagian ini, 100-persentase potongan harga, mencerminkan dana
yang tersedia akibat tidak mengambil potongan harga. Jadi, nilai 2,04%
merupakan biaya per periode untuk utang dagang. Penyebut dari bagian kedua
adalah jumlah hari kredit tambahan yang diperoleh dengan tidak mengambil
potongan harga, sehingga keseluruhan bagian kedua menunjukkan berapa kali dalam
setahun biaya tersebut akan terjadi yakni 18,25 kali. Biaya efektif tahunan
dari utang dagang dapat dihitung dengan:
Tingkat efektif tahunan
= (1+biaya per periode utang dagang)periode bungan per tahun – 1
Jika PCC melakukan
pembayaran melebihi batas jatuh tempo, misalnya dibayar pada har ke 60, maka
periode kredit efektif akan menjadi 60-10 = 50 hari, periode bunga per tahun
akan turun menjadi 365/50 = 7,3, sehingga biaya nominalnya akan turun menjadi
14,9%. Tingkat efektif tahunan akan turun dari 44,6% menjadi 15,9%. Perusahaan
kemungkinan dapat dengan bebas memperpanjang utang atau terlambat membayar
secara disengaja, namun perusahaan akan mengalami kerugian juga degan dicap
sebagai pembayar yang lambat.
Pengaruh
Utang Dagang pada Laporan Keuangan
Kebijakan perusahaan
dalam mengambil atau tidak mengambil potongan harga memberikan pengaruh yang
signifikan pada laporan keuangannya. Ketika PCC membeli kredit pada Microchip
Electronics berturut-turut setiap hari selama sepuluh hari, hal ini akan
menyebabkan kenaikan saldo utang dagangnya. Jika PCC mengambil potongan harga,
maka pada hari ke sebelas akan melakukan pembayaran yang mempengaruhi penurunan
saldo utang dagang, disisi laen, PCC juga melakukan pembelian kredit lagi yang
tentunya akan menaikkan saldo utangnya lagi. Sehingga saldo utang dagangnya
akan sama saja. Pada laporan laba rugi, perusahaan akan menanggung beban bunga
namun terhindar dari kerugian potongan harga.
Ketika PCC tidak
mengambil potongan harga, pada hari kesebelas akan menambah utang lagi tanpa
melakukan pembayaran utang (mengurangi saldo utang dagang), hingga hari ke tiga
puluh utangnya akan terus bertambah. Namun, pada hari ke 31, PCC akan membayar
utangnya dan saldo utangnya akan normal kembali (sejumlah utang dihari itu
saja). Dalam laporan laba rugi, beban bunganya akan nol namun akan ada
pengeluaran utnuk kerugian potongan harga.
Unsur-Unsur
Utang dagang: Gratis vs dengan Biaya
Utang dagang dibagi menjadi dua unsur, yakni:
a. utang
dagang gratis (free trade credit)
adalah utang dagang yang diterima selama paeriode potongan harga.
b. utang
dagang dengan biaya (costly trade credit)
adalah kredit yang diambil melebihi jumlah utang dagang gratis, yang biayanya
sama dengan jumlah potongan harga yang hilang.
Perusahaan hendaknya selalu menggunakan unsur gratis, namun
sebaiknya perusahaan menggunakan unsur dengan biaya hanya setelah melakukan
analisis atas biaya modalnya untuk memastikan bahwa biaya tersebut memang lebih
rendah daripada biaya pendanaan yang dapat diperoleh dari sumber-sumber lain.
PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
Bank-bank komersial
yang pinjamannya disajikan dalam neraca sebagai wesel bayar, menduduki arti
penting kedua setelah utang dagang ebagai sumber pendanaan jangka pendek bagi
perusahaan-perusahaan nonkeuangan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan
pendanaan sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan meminta tabahan dana
dari banknya. Jika permintaan itu ditolak, perusahaan mungkin akan terpaksa
melepaskan peluang pertumbuhan yang menarik. Fitur-fitur utama dari pinjaman
bank antara lain :
Jatuh Tempo
Meskipun bank menyediakan pinjaman jangka panjang,
ekitar dua pertiga dari seluruh pinjaman bank jatuh tempo dalam waktu kurang
dari setahun.
Warkat Proses
Sebuah dokumen yang menyediakan
persyaratan-persyaratan dan kondisi-kondisi dari suatu pinjaman, termasuk
jumlah, tingkat suku bunga dan jadwal pelunasannya.
Saldo Kompensasi
Saldo rekening pembayaran minimal yang harus
dipertahankan oleh perusahaan di sebuah
bank komersial, umumnya sama dengan 10 hingga 20 persen dari jumlah
pinjaman yang belum dilunasi.
Batas Kredit Informal
Suatu perjanjian
informasi di mana bank setuju memberikan pinjaman sampai suatu jumlah maksimum
tertentu selama jangka waktu yang telah ditentukan.
Perjanjian Kredit Berulang
Suatu komitmen batas
kredit formal yang diberikan oleh bank atau institusi pemberi pinjaman lainnya.
BIAYA
PINJAMAN BANK
Biaya pinjaman bank
akan bervariasi untuk berbagai jenis penerima pinjaman yang berbeda di satu
watu dan seluruh penerima pinjaman dari waktu ke waktu. Tingkat suku bunga akan
lebih tinggi untuk penerima pinjaman yang lebih beresiko, dan juga untuk
pinjaman-pinjaman kecil karena adanya unsur biaya tetap di dalam penyediaan dan
pelayanan pinjaman.
Tarif bank sangat
bervariasi sepanjang waktu tergantung pada kondisi perekonomian dan kebijakan
bank sentral. Ketika perekonomian melemah, maka (1) permintaan akan pinjaman
biasanya akan berkurang, (2) tingkat inflasi rendah, dan (3) bank sentral juga
akan menyediakan lebih banyak uang beredar dalam sistem. Sebagai akibatnya
seluruh pinjaman akan relatif rendah. Sebaliknya jika perekonomian sedang
berkembang pesat, permintaan pinjaman akan relatif besar, bank sentral
membatasi peredaran uang, dan akibatnya adalah tingkat suku bunga yang tinggi.
Istilah-istilah pada
pinjaman bank jangka pendek kepada pinjaman bisnis biasanya dijelaskan di dalam
warkat promes. Berikut adalah bagian-bagian penting yang dimuat di dalam
kebanyakan warkat promes:
1. Bunga saja versus amortisasi. Pinjaman
dalam berupa bunga saja, yang artinya
hanya bunga yang akan dibayarkan sepanjang usia pinjaman, dan jumlah pokok akan
dilunasi ketika pinjaman jatuh tempo, atau amortisasi,
yang artinya sebagian pokok pinjaman akan dilunasi di setiap tanggal
pembayaran. Pinjaman yang diamortisasi disebut juga dengan pinjaman cicilan (installment
loan)
2. Agunan.
Jika pinjaman jangka pendek dijamin oleh agunan tertentu, umumnya berupa piutang
atau persediaan, fakta ini akan ditunjukkan dalam warkat.
3. Jaminan Pinjaman. Jika
penerima pinjaman adalah perusahaan kecil, bank kemungkinan akan memaksa para
pemegang saham besarnya memberikan garansi pribadi atas pinjaman tersebut.
Tetapi untuk perusahaan besar, sepertinya mustahil karena memiliki pemegang
saham yang banyak Juga Firma dan perusahaan perorangan tidak harus memberikan
garansi karena pemilik sudah bertanggung jawab secara pribadi terhadap
pinjaman.
4. Tingkat suku bunga nominal, atau
tercatat. Tingkat suku bunga dapat dinyatakan tetap atau
mengambang.
5. Frekuensi pembayaran bunga. Jika
warkat didasarkan pada bunga saja, warkat tersebut akan mengidentifikasikan
seberapa sering bunga harus dibayarkan.
6. Jatuh tempo.
Pinjaman jangka panjang selalu memiliki tanggal jatuh tempo yang spesifik.
Pinjaman jangka pendek bisa atau mungkin tidak memiliki tanggal jatuh tempo
yang spesifik.
7. Bunga diskonto.
Pinjaman yang didiskonto meminta bunga dibayarkan di muka. Jika menggunakan
sistem diskonto, pada kenyataannya penerima pinjaman menerima jumlah yang lebih
kecil dibandingkan nilai nominal, dan ini akan meningkatkan biaya efektif
pinjaman.
8. Cicilan pinjaman berbasis bunga
tambahan (add on). Beban
bunga sepanjang masa pinjaman akan diperhitungkan dan kemudian ditambahkan ke
nilai nominal pinjaman.
9. Unsur-unsur biaya lainnya. Beberapa
pinjaman membutuhkan saldo kompensasi, dan perjanian kredit berulang seringkali
menyaratkan biaya komitmen. Kedua kondisi ini akan dibahas dalam perjanjian
pinjaman, dan keduanya akan menaikkan biaya efektif pinjaman tersebut diatas
tingkat bunga nominal yang dinyatakannya.
Bunga Reguler atau Sederhana
Bunga reguler atau sederhana adalah situasi dimana
bunga tidak dimajemukkan, atau dengan kata lain, bunga tidak diberikan atas
bunga. Untuk pinjaman binis, prosedur
yang paling umum disebut bunga reguler
atau sederhana ( regular/simple
interest) yang didasarkan pada pinjaman bunga saja.
Tingkat bunga per hari = Tingkat bunga nominal / Jumlah hari dalam setahun
Lalu untuk mendapatkan Beban bunga untuk periode
berjalan digunakan rumus:
Beban bunga untuk periode berjalan=
Jumlah hari dalam periode x Tingkat
bunga per hari x Jumlah pinjaman
Tingkat bunga efektif atas pinjaman bergantung pada
seberapa sering bunga harus dibayarkan – semakin sering bunga dibayarkan, maka
semakin tinggi tingakat bunga efektifnya.
Bunga Diskonto
Bunga diskonto adalah bunga yang diperhitungkan atas
dasar nilai nominal suatu pinjaman tetapi dibayarkan dimuka. Dalam pinjaman
bunga diskonto ( discount interest) bak
akan mengurangkan bunga di muka. Jadi pihak penerima pinjaman akan menerima
kurang dari nilai nominal pinjaman. Tingkat bunga efektif atas pinjaman ang
didiskontokan akan selalu lebih tinggi daripada tingkat bunga dari pinjaman
serupa tetapi dengan bunga sederhana.
Pengaruh Saldo Kompensasi
Jika bank meminta adanya saldo kompensasi, dan jika
jumlah saldo yang diminta melebihi jumlah yang secara normal seharusnya
dimiliki oleh perusahaan, maka kelebihan tersebut harus dikurangkan saat t=0
dan kemudian ditambahkan kembali ketika pinjaman jatuh tempo. Hal ini akan memiliki pengaruh meningkatkan
tingkat bunga efektif pinjaman.
Pinjaman Cicilan Bunga Tambahan
Pemberi pinjaman umumnya membebankan bunga tambahan (add-on interest) pada pinjaman kendaraan dan jenis-jenis pinjaman
cicilan lainnya. Istilah “tambahan” artinya adalah bunga akan dihitung kemudian
dan ditambahkan ke jumlah yang diterima untuk menentukan nilai nominal
pinjaman. Kita dapat menghitung
perkiraan tingkat bunga tahunan sebagai berikut:
Perkiraan Tingkat Bunga Tahunan Tambahan = Bunga yang dibayarkan / (jumlah diterima / 2)
Dan tingkat bunga efektif dapatdihitung dengan cara:
Tingkat Bunga Efektif Tahunan Tambahan
= (1 + kd)n – 1,0
Tingkat presentase tahunan (annual
percentage rate- APR) adalah suatu tingkat suku bunga yang dilaporkan oleh
bank dan pihak-pihak pemberi pinjaman lainnya ketika tingkat bunga efektif
melebihi tingkat nominal bunga. APR yang diharuskan oleh undang-undang untk
dinyatakan bank dengan cetak tebal pada seluruh perjanjian “pinjaman konsumen”
adalah 21.46%.
Tingkat
APR = Periode dalam setahun x Tingkat bunga per periode
= 12 x 1,7880% = 21,46%
Sebelum berlakunya undang-undang kebenaran dalam
pemberian pinjaman di tahun 1970-an, kebanyakan bank tinggal menyebut pinjaman
ini sebagai pinjaman 12 persen saja, titik Undang-undang kebenaran dalam
pemberian pinjaman berlaku terutama pada pinjaman-pinjaman konsumen dan bukan
pinjaman bisnis.
MEMILIH
BANK
Individu-individu
yang banyak berhubungan dnegan bank melalui penggunaan pembayaan, umumnya
memilih bank karena kemudahan lokasi dan biaya jasa yang kompetitif. Dalam konteks pencarian pinjaman untuk
pendanaan dengan bank dibutuhkan ketepatan dalam memilih bank yang memiliki
perbedaan diantara berbagai bank.
Keinginan
untuk Menanggung Risiko
Setiap memiliki
kebijakan dasar yang berbeda mengenai risiko. Beberapa cenderung mengikuti
praktik pemberian pinjaman yang konservatif, sedang yang lain melakukan yang
disebut dengan “praktik pemberian pinjaman kreatif” Bank dengan kewajiban
simpanan yang fluktuatif dalam komunitas statis, cenderung memberi pinjaman
yang konservatif. Bank dengan simpanan yang tumbuh dengan sedikit gangguan akan
melaksanakan kebijakan kredit yang lebih bebas.
Saran
dan Nasihat
Bank tertentu memiliki
departemen khusus yang memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan yang
diperkirakan akan tumbuh dan nantinya menjadi nasabah penting. Personel
departemen akan dapat memberikan nasihat berharga kepada nasabah.
Kesetiaan
pada Nasabah
Tingkat kesetiaan bank
dapat dilihat pada : “Beberapa bank dapat memberikan tekanan yang lebih besar
pada bisnis untuk melikuidasi pinjaman-pinjamannya ketika peramalan kondisi
perusahaan menjadi tidak jelas, sedangkan bank-bank yang lain akan tetap bersama
perusahaan dan bekerja keras membantu perusahaan tersebut pulih kembali.”
Spesialisasi
Bank-bank besar
memiliki depatemen terpisah yang mengkhususkan diri dalam berbagai jenis
pinjaman –sebagai contoh, pinjaman real
estate, pinjaman pertanian, dan pinjaman komersial. Kekuatan bank
kemungkinan besar akan mencerminkan sifat bisnis dan lingkungan ekonomi dimana
bank tersebut beroperasi. Perusahaan dapat emperoleh kerjasama yang lebih
kreatif dan dukungan yang lebih aktif dengan pergi ke sebuah bank yang memiliki
pengalaman dan familiar dengan suatu jenis bisnis tertentu. Jadi, bank yang
baik untuk suatu perusahaan bisa jadi tidak memuaskan bagi perusahaan yang
lainnya.
Besar
Pinjaman Maksimal
Ukuran sebuah bank
dapat menjadi faktor penting. Karena maksimal pinjaman yang dapat diberikan
oleh bank ke satu nasabah terbatas pada hanya sebesar 15% dari akun modal bank.
Perbankan
Merchant
Saat ini bank-bank
besar, sering kali melalaui anak perusahaannya, diizinkan untuk kembal kebidang
perbankan ‘merchant’ yaitu tidak
hanya memberikan pinjaman tetapi juga memberikan nasihat keuangan dan modal
ekuitas kepada nasabah, paling tidak sampai batasan tertentu. Maka dengan hal
ini, perusahaan perlu mempertimbangkan kemampuan sebuah bank memberikan jasa
perbankan komersial dan merchant
secara penuh ketika memilih sebuah bank.
Jasa
Lain
Bank juga memberikan
jasa manajemen kas, membantu dengan transfer dana elektronik, membantu
perusahaan memperoleh mata uang asing, dan sejenisnya, dan tersedianya
jasa-jasa seperti itu seharusnya ikut diperhitungkan ketika memilih sebuah
bank.
SURAT
BERHARGA KOMERSIAL
Surat berharga
komersial adalah sejenis warkat promes yang tidak dijamin yang diterbitkan oleh
perusahaan-perusahaan besar dan kuat dan dijual terutama kepada perusahaan-perusahaan
bisnis lain, perusahaan asuransi, dana pensiun, reksa dana pasar uang dan bank.
Jatuh
Tempo dan Biaya
Jatuh Tempo surat
berharga komersial biasanya bervariasi dari satu hari sampai sembilan bualan,
sengan waktu rata-rata sekitar lima bulan. Tingkat bunga berfluktuasi seiring
dengan kondisi yang ditentukan oleh pasar.
Penggunaan
Surat Berharga Komersial
Penggunaan surat
berharga komersial dibatasi unuk jumlah kecil jika bandingkan dengan
kepentingan yang sangat besar denga risiko kredit yang sangat baik. Satu potensi masalah dengan ini adalah
debitur yang sedang berada dalam kesulitan keuangan mungkin tidak menerima
bantuan karena hubungan surat berharga komersial tidak sedekat hubungan seperti
dengan bank, karena umumnya bersifat kurang pribadi. Bank umumnya lebih mampu
dan bersedia memberikan bantuan daripada dealer
surat berharga komersial. Namun, surat berharga komersial memungkinkan
perusahaan mempergunakan berbagai sumber kredit yang luas dan hal ini dapat
mengurangi biaya bunga.
PENGGUNAAN
PENJAMINAN DALAM PENDANAAN JANGKA PENDEK
Surat
berharga komersial tidak pernah mendapat penjaminan, tetapi jenis-jenis
pinjaman lain dapat dijamin jika memang diperlukan. Hal-hal yang lain dianggap
konstan, akan lebih baik melakukan pinjaman tanpa penjamin, karena biaya
pembukuan pinjaman yang dijamin seringkali cukup tinggi. Akan tetapi,
perusahaan seringkali menemukan bahwa perusahaan dapat menerima pinjaman hanya
jika mereka menempatkan semacam agunan untuk melindungi si pemberi pinjaman.
Sekuritas dan properti serta peralatan dapat menjadi agunan yang baik, namun
tidak banyak perusahaan yang melaksanakan hal ini dalam pendanaan jangka
pendek. Sebagian besar pinjaman bisnis jangka pendek melibatkan penggunaan
piutang dan persediaan sebagai agunan.
PEMBIAYAAN
MODAL KERJA UNTUK BISNIS BOON
Sudah diterima secara
luas bahwa setiap bisnis yang sukses harus memiliki posisi modal yang kuat
bekerja. Dalam konteks ini, upaya yang dilakukan untuk menjelaskan konsep dan
faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai menentukan bersih aktiva
lancar di bawah ini:
Bruto Modal kerja mengacu pada modal kerja
sebagai jumlah Aktiva lancar. Artinya, modal kerja Bruto = Total aset lancar. Modal kerja bersih mengacu pada
modal kerja sebagai kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Dengan kata
lain Modal kerja bersih mengacu pada aktiva lancar yang dibiayai oleh
dana jangka panjang atau modal yang digunakan bisnis. Oleh karena itu, modal kerja bersih =
Aktiva lancar Kewajiban lancar
Para modal kerja bersih
posisi perusahaan adalah sebuah kontemplasi penting, karena ini akan menentukan
profitabilitas perusahaan dan risiko. Berikut profitabilitas mengacu pada
keuntungan setelah biaya dan risiko mengacu pada probabilitas bahwa sebuah
perusahaan akan menjadi bangkrut secara teknis di mana ia akan mampu memenuhi
kewajiban ketika mereka jatuh tempo pembayaran.
Seorang manajer keuangan harus membuat campuran
pembiayaan yang sesuai, yang akan membatasi risiko dan meningkatkan
profitabilitas. Pembiayaan campuran mengacu pada proporsi aset lancar dengan
kewajiban lancar dibiayai dan dana jangka panjang.
Ada dua pendekatan yang
menentukan bauran pendanaan (1) Pendekatan Agresif (2) pendekatan konservatif. Menurut pendekatan agresif dana jangka
panjang digunakan untuk membiayai hanya inti atau bagian aset tetap saat ini
(misalnya, tingkat minimum persediaan Barang jadi, bahan
baku dll) dan bagian lainnya yaitu persyaratan sementara dan musiman
dibiayai oleh dana jangka pendek. Ini adalah risiko tinggi dan bauran pendanaan
keuntungan yang tinggi. Menurut
pendekatan konservatif total aktiva lancar yang dibiayai dari sumber jangka
panjang dan sumber jangka pendek yang digunakan hanya dalam situasi darurat
yaitu ketika ada Arus Kas keluar yang tak terduga. Ini adalah
campuran pembiayaan yang rendah-risiko dan rendah-laba.
Ketika kita mengamati
dua metode campuran pembiayaan, satu metode risiko tinggi keuntungan yang
tinggi dan lainnya adalah keuntungan rendah risiko. Seorang manajer keuangan
harus trade off antara dua ekstrem.
Siklus Operasi: Karena ada jeda waktu antara penjualan
dan realisasi piutang ada kebutuhan untuk modal kerja yang cukup untuk
menangani masalah yang timbul karena kurangnya realisasi langsung dari kas
terhadap barang yang dijual. Siklus operasi adalah lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk konversi aset non kas menjadi uang tunai. Ini siklus operasi
mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk konversi kas menjadi Bahan baku, bahan
baku ke dalam pekerjaan-di-kemajuan, bekerja-dalam proses menjadi barang
jadi, selesai ke piutang menjadi kas dan ini siklus berulang.
Panjang siklus operasi
berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki proses
produksi panjang atau perusahaan memiliki kebijakan kredit liberal panjang
siklus operasi akan lebih. Di sisi lain, jika perusahaan tidak sejauh kredit
atau perusahaan bukanlah yaitu keprihatinan Manufaktur di mana uang tunai
akan dikonversi menjadi persediaan secara langsung maka panjang siklus operasi
akan dikurangi untuk sebagian besar. Panjang
siklus operasi dihitung berdasarkan sebagai berikut:
Penyimpanan bahan baku Periode (RMSP)
Kerja dalam proses periode (WIPP)
Barang jadi periode penyimpanan (FGP)
Koleksi debitur periode (DCP)
Kreditor Periode Pembayaran (CPP)
Oleh karena itu
Panjang siklus operasi = 1 +2 + 3 4-5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN MODAL
KERJA:
Sebuah perusahaan tidak
harus memiliki modal kerja rendah atau tinggi. Modal kerja rendah melibatkan
lebih banyak risiko dan keuntungan lebih, modal kerja tinggi melibatkan risiko
lebih kecil dan kembali kurang. Risiko di sini mengacu pada kebangkrutan teknis
saat kembali merujuk peningkatan keuntungan / laba. Jumlah modal kerja
ditentukan oleh berbagai faktor:
1.
Sifat Bisnis: Bekerja di kebutuhan
modal dari suatu perusahaan tergantung pada sifat dari bisnis. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan yang terlibat dalam penjualan jasa ketimbang
manufaktur atau perusahaan yang hanya mengizinkan penjualan tunai. Dalam contoh
pertama, tidak ada investasi yang diperlukan baik dalam bahan baku atau barang
dalam proses atau barang jadi, sedangkan pada kesempatan kedua tidak terdapat
piutang karena ada realisasi langsung uang tunai. Oleh karena itu kebutuhan
modal kerja akan lebih rendah.
2.
Musiman Operasi: Jika produk perusahaan memiliki
permintaan musiman seperti kulkas, perusahaan membutuhkan modal kerja yang
tinggi pada periode musim panas, sebagai permintaan untuk lemari es lebih dan
perusahaan kebutuhan modal kerja yang rendah pada periode musim dingin, karena
permintaan produk rendah.
3.
siklus produksi: Siklus produksi merujuk pada waktu yang
terlibat dalam pembuatan barang. Ini mencakup rentang waktu antara pengadaan
bahan baku dan penyelesaian dari proses manufaktur menyebabkan
produksi barang. Sesuai dengan dana yang harus diikat selama siklus produksi,
siklus produksi memiliki bantalan pada kuantum modal kerja. Semakin lama rentang waktu siklus
produksi, semakin besar dana akan diikat dan karena itu modal kerja yang
dibutuhkan dan lebih besar sebaliknya.
4.
Kebijakan Production: Kuantum modal kerja juga ditentukan oleh
kebijakan produksi. Dalam kasus perusahaan yang memiliki permintaan musiman
dari produk seperti lemari es, pendingin udara dll dan kebijakan produksi
perusahaan menentukan jumlah kebutuhan modal kerja. Jika perusahaan memiliki
kebijakan produksi untuk melakukan produksi pada tingkat yang stabil untuk
memenuhi permintaan puncak, ini akan menghasilkan akumulasi besar barang jadi
(persediaan) selama off-musim dan penjualan mendadak selama musim puncak.
Akumulasi progresif barang jadi secara alami akan membutuhkan peningkatan
jumlah modal kerja. Jika perusahaan memiliki kebijakan produksi untuk
menghasilkan hanya ketika ada permintaan maka perusahaan kebutuhan modal kerja
rendah selama musim kendur dan modal kerja yang tinggi selama musim.
5.
Kebijakan Kredit: Tingkat modal kerja juga ditentukan oleh
kebijakan kredit, sebagai kebijakan kredit perusahaan itu menentukan jumlah
piutang. Jika perusahaan memiliki kebijakan kredit liberal, maka perusahaan
membutuhkan modal kerja yang tinggi dan perusahaan kebutuhan modal kerja rendah
jika kebijakan kredit perusahaan itu tidak memungkinkan untuk memberikan kredit
kepada pembeli.
6.
Kondisi Pasar: persyaratan modal kerja juga
ditentukan oleh kondisi pasar. Dalam hal tingkat kompetisi yang tinggi yang
berlaku di pasar perusahaan harus mempertahankan persediaan yang lebih besar
sebagai pelanggan tidak cenderung untuk menunggu produk. Ini kebutuhan yang
lebih tinggi kebutuhan modal kerja. Jika ada permintaan yang baik untuk produk
dan kompetisi lemah, perusahaan dapat mengelola dengan persediaan barang jadi
lebih kecil, karena pelanggan bisa menunggu untuk produk jika tidak tersedia di
pasar. Dengan demikian, perusahaan dapat mengelola
dengan persediaan rendah dan akan membutuhkan persyaratan modal kerja yang
rendah.
7.
Conditions Supply: Ketersediaan bahan baku dan suku cadang
juga menentukan tingkat modal kerja. Jika ada tersedianya bahan baku dan suku
cadang, perusahaan dapat mempertahankan persediaan minimum dan membutuhkan
modal kurang kerja. Jika pasokan bahan baku tidak dapat diprediksi, maka
perusahaan memiliki untuk memperoleh saham sebagai dan ketika mereka tersedia
untuk memastikan produksi yang berkesinambungan. Dengan
demikian, perusahaan perlu untuk mempertahankan persediaan rata-rata lebih
besar dan kebutuhan requirementofworkingcapital lebih besar.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di
atas, jelas bahwa tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham. Oleh karena itu, diperlukan untuk menghasilkan keuntungan yang
memadai. Keuntungan yang dihasilkan tergantung terutama pada volume penjualan.
Bila barang yang dijual secara kredit seperti praktik normal perusahaan bisnis
hari ini untuk menghadapi meningkatnya persaingan penjualan barang tidak dapat
dikonversi menjadi uang tunai langsung karena jeda waktu antara penjualan dan
realisasi kas. Selanjutnya ini hanya mungkin melalui kebijakan modal kerja yang
efektif berkembang dan administrasi yang lebih baik pada pembiayaan aktiva
lancar.
Source: Fundamentals of Financial Management 12th edition - Brigham Houston
Selamat siang,
ReplyDeleteApakah Anda dalam setiap jenis masalah pinjaman keuangan? atau apakah
Anda membutuhkan pinjaman cepat untuk membersihkan debit dan
kembali ke bisnis Pada tingkat bunga 2%. Jika demikian hubungi kami
melalui email kami di bawah ini: tracybanksloanfirm@gmail.com
INFORMASI PINJAMAN APLIKASI DIPERLUKAN DARI ANDA ..
1) Nama Lengkap: ............
2) Sex: .................
3) Umur: ........................
4) Negara: .................
5) Nomor Telepon: ........
6) Bekerja: ..............
7) Pendapatan Bulanan: ......
8) Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: .....
9) Durasi pinjaman: ...............
10) Pinjaman Bunga: ...........
Terima kasih.
Apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
ReplyDeleteApakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi tagihan Anda, Memulai atau memperluas bisnis Anda?
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dari Pemberi Pinjaman keras atau Bank karena tingginya biaya / persyaratan pinjaman?
Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk alasan yang sah?
Maka khawatir kami datang untuk menawarkan pinjaman kepada pelamar yang tertarik baik lokal maupun luar negeri tidak peduli jenis kelamin atau lokasi tetapi usia harus 18 tahun ke atas.
Kembali ke kami untuk negosiasi jumlah yang Anda butuhkan akan menjadi keputusan yang bijaksana.
JENIS PINJAMAN KAMI
Pinjaman ini dibuat untuk membantu klien kami secara finansial, dengan tujuan mengurangi beban keuangan. Untuk alasan apa pun, pelanggan dapat menemukan rencana pinjaman yang sesuai dari perusahaan kami yang memenuhi persyaratan keuangan.
Data pemohon:
1) Nama Lengkap:
2) Negara
3) Alamat:
4) Seks:
5) Bekerja:
6) Nomor Telepon:
7) Posisi saat ini di tempat kerja:
8 Penghasilan bulanan:
9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
10) Periode pinjaman:
11) Apakah Anda mendaftar sebelumnya:
12) Tanggal Lahir:
Hubungi perusahaan pinjaman Gloria S melalui email:
{gloriasloancompany@gmail.com} atau
Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
Salam Hormat