Saturday, 5 April 2014

PENDANAAN AKTIVA LANCAR

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PENDANAAN AKTIVA LANCAR ALTERNATIF

Aktiva lancar permanen merupakan aktiva lancar yang dimiliki pada titik terendah dalam siklus. Aktiva lancar sementara merupakan aktiva lancar tambahan yang dibutuhkan ketika terjadi  perbaikan ekonomi. Bagaimana cara aktiva lancar permanen dan sementara ini didanai disebut sebagai kebijakan pendanaan aktiva lancar perusahaan.
Pendekatan Pencocokan Waktu Jatuh Tempo atau “Likuidasi-Sendiri”
Pendekatan pencocokan waktu jatuh tempo atau “likuidasi-sendiri” merupakan pencocokan waktu jatuh tempo aktiva dan kewajiban. Strategi ini meminimalkan risiko perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban-kewajibannya yang telah jatuh tempo. Namun pada kenyataannya, ada dua faktor yang mencegah pencocokan waktu jatuh tempo menjadi sama persis: (1) terdapat ketidakpastian pada usia aktiva, dan (2) sejumlah ekuitas biasa harus digunakan, dan ekuitas biasa tidak memiliki waktu jatuh tempo.
Pendekatan Agresif
Pendekatan ini menggambarkan situasi untuk sebuah perusahaan yang relatif agresif yang mendanai seluruh aktiva tetapnya dengan modal jangka panjang dan sebagian dari aktiva lancar permanennya dengan kredit jangka panjang nonspontan.
Pendekatan Konservatif
Pendekatan konservatif akan menggunakan modal jangka panjang untuk mendanai seluruh aktiva lancar permanen dan sebagian aktiva lancar sementaranya.

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENDANAAN JANGKA PENDEK
Meskipun kredit jangka pendek umumnya lebih berisiko daripada kredit jangka panjang, penggunaan dana jangka pendek memang memiliki beberapa keunggulan yang signifikan. Beberapa indikator yang memicu pro kontra di balik pendanaan jangka pendek antara lain :
a.       Kecepatan
Pinjaman jangka pendek lebih cepat diperoleh dibanding kredit jangka panjang. Pada intinya kredit jangka panjang memiliki kerumitan dalam pengurusannya, terlebih lagi jaminan yang harus diberikan oleh pihak peminjam harus lebih valid.
b.      Fleksibilitas
Jika kebuutuhan perusahaan bersifat musiman atau bedasarkan siklus, perusahaan mungkin tidak akan memberikan komitmen pada utang jangka panjang, karena :
1.      Biaya emisi pada utang jangka panjang  lebih tinggi daripada kredit jangka pendek.
2.      Penalti akibat pembayaran lebih awal cukup tinggi jumlahnya.
3.      Perjanjian pinjaman jangka panjang lebih membatasi tindakan perusahaan di masa depan.
c.       Biaya Utang Jangka Panjang vs Jangka Pendek
Tingkat suku bunga pada kredit jangka pendek lebih rendah. Jadi pada kondisi normal perusahaan cenderung memilih kredit jangka pendek dalam kurun waktu jangka panjang.
d.      Risiko Utang Jangka Panjang vs Jangka Pendek
Meskipun kredit jangka pendek lebih rendah dalam tingkat suku bunganya, namun kredit jangka pendek lebih berisiko, yaitu :
1.      Jika perusahaan menggunakan kredit jangka pendek, beban bunganya akan sangat fluktuasi, yang pada waktu-waktu tetentu dapat naik cukup tinggi.
2.      Jika sebuah perusahaan memiliki banyak utang jangka pendek dlam jumlah besar, masa resesi sementara akan membuat perusahaan tidak mampu melunasi utang-utang tersebut. Jika debitur berada dalam posisi lemah, pihak kreditur mungkin tidak akan memperpanjang pinjaman yang mana mengindikasikan perusahaan tersebut bangkrut.
BERBAGAI SUMBER PENDANAAN JANGKA PENDEK
AKRUAL
Kewajiban jangka pendek yang terus-menerus timbul, khususnya adalah akrual gaji dan akrual pajak. Perusahaan menggunakan sebanyak mungkin akrual, tetapi hanya memiliki sedikit kendali atas seberapa besar jumlah akun-akun ini.
UTANG DAGANG

Utang  dagang atau utang kredit adalah utang yang muncul akibat penjualan kredit dan dicatat sebagai piutang oleh pihak penjual dan utang oleh pihak pembeli. Utang dagang adalah sumber pendanaan spontan yang artinya bahwa ia terjadi dari transaksi bisnis biasa. Misalnya, jika pembelian rata-rata suatu perusahaan $2000 sehari dengan syarat net 30, maka perusahaan harus membayar utang 30 kali $2000 atau $60.000 kepada pemasok. Jika pembeliannya naik duakali lipat maka saldo utang dagangnya juga akan naik duakali lipat (menjadi $120.000). jika persyaratan pembelian diperpanjang dari 30 menjadi 40 hari, utang dagangnya akan bertambah dari $60.000 menjadi $80.000. jadi, memperpanjang masa kredit, sekaligus meningkatkan penjualan dan pembelian, akan menciptakan tambahan pendanaan.
Biaya Utang Dagang
Perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit umumnya memberikan persyaratan tertentu. Misalnya, Microchip Electronics menjual dengan persyaratan 2/10, net 30 yang artinya perusahaan akan memberikan potongan harga 2% jika pelanggan membayar dalam waktu 10 hari sejak tanggal faktur. Namun faktur yang sesungguhnya memiliki jatuh tempo 30 hari jika tidak mengambil potongan harga.
            Harga produk yang dijual oleh perusahaan sebenarnya adalah harga bersih yakni $98 sementara dalam daftar harga tercantum $100. Personal Computer Company (PCC) misalnya, sebagai konsumen Microchip electronics dapat memperoleh harga bersih sepanjang melakukan pembayaran dalam waktu 10 hari. Jika PCC ingin memperoleh tambahan kredit 20 hari setelah periode potongan, maka pelanggan harus menanggung beban pendanaan sebesar $2 per unit. Sehingga, harga $100 yang tercantum dalam daftar mencakup unsur:
Harga dalam daftar ($100) = harga sebenarnya ($98) + beban pendanaan ($2)
Biaya nominal tahunan jika PCC tidak mengambil potongan harga dengan syarat 2/10, net 30 adalah sebagai berikut:
Pembilang dari bagian pertama, persentase potongan harga adalah biaya per dolar kredit, sedangkan penyebut dalam bagian ini, 100-persentase potongan harga, mencerminkan dana yang tersedia akibat tidak mengambil potongan harga. Jadi, nilai 2,04% merupakan biaya per periode untuk utang dagang. Penyebut dari bagian kedua adalah jumlah hari kredit tambahan yang diperoleh dengan tidak mengambil potongan harga, sehingga keseluruhan bagian kedua menunjukkan berapa kali dalam setahun biaya tersebut akan terjadi yakni 18,25 kali. Biaya efektif tahunan dari utang dagang dapat dihitung dengan:
Tingkat efektif tahunan = (1+biaya per periode utang dagang)periode bungan per tahun – 1
Jika PCC melakukan pembayaran melebihi batas jatuh tempo, misalnya dibayar pada har ke 60, maka periode kredit efektif akan menjadi 60-10 = 50 hari, periode bunga per tahun akan turun menjadi 365/50 = 7,3, sehingga biaya nominalnya akan turun menjadi 14,9%. Tingkat efektif tahunan akan turun dari 44,6% menjadi 15,9%. Perusahaan kemungkinan dapat dengan bebas memperpanjang utang atau terlambat membayar secara disengaja, namun perusahaan akan mengalami kerugian juga degan dicap sebagai pembayar yang lambat.
Pengaruh Utang Dagang pada Laporan Keuangan
Kebijakan perusahaan dalam mengambil atau tidak mengambil potongan harga memberikan pengaruh yang signifikan pada laporan keuangannya. Ketika PCC membeli kredit pada Microchip Electronics berturut-turut setiap hari selama sepuluh hari, hal ini akan menyebabkan kenaikan saldo utang dagangnya. Jika PCC mengambil potongan harga, maka pada hari ke sebelas akan melakukan pembayaran yang mempengaruhi penurunan saldo utang dagang, disisi laen, PCC juga melakukan pembelian kredit lagi yang tentunya akan menaikkan saldo utangnya lagi. Sehingga saldo utang dagangnya akan sama saja. Pada laporan laba rugi, perusahaan akan menanggung beban bunga namun terhindar dari kerugian potongan harga.
Ketika PCC tidak mengambil potongan harga, pada hari kesebelas akan menambah utang lagi tanpa melakukan pembayaran utang (mengurangi saldo utang dagang), hingga hari ke tiga puluh utangnya akan terus bertambah. Namun, pada hari ke 31, PCC akan membayar utangnya dan saldo utangnya akan normal kembali (sejumlah utang dihari itu saja). Dalam laporan laba rugi, beban bunganya akan nol namun akan ada pengeluaran utnuk kerugian potongan harga.
Unsur-Unsur Utang dagang: Gratis vs dengan Biaya
Utang dagang dibagi menjadi dua unsur, yakni:
a.       utang dagang gratis (free trade credit) adalah utang dagang yang diterima selama paeriode potongan harga.
b.      utang dagang dengan biaya (costly trade credit) adalah kredit yang diambil melebihi jumlah utang dagang gratis, yang biayanya sama dengan jumlah potongan harga yang hilang.
Perusahaan hendaknya selalu menggunakan unsur gratis, namun sebaiknya perusahaan menggunakan unsur dengan biaya hanya setelah melakukan analisis atas biaya modalnya untuk memastikan bahwa biaya tersebut memang lebih rendah daripada biaya pendanaan yang dapat diperoleh dari sumber-sumber lain.

PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
Bank-bank komersial yang pinjamannya disajikan dalam neraca sebagai wesel bayar, menduduki arti penting kedua setelah utang dagang ebagai sumber pendanaan jangka pendek bagi perusahaan-perusahaan nonkeuangan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pendanaan sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan meminta tabahan dana dari banknya. Jika permintaan itu ditolak, perusahaan mungkin akan terpaksa melepaskan peluang pertumbuhan yang menarik. Fitur-fitur utama dari pinjaman bank antara lain :
Jatuh Tempo
Meskipun bank menyediakan pinjaman jangka panjang, ekitar dua pertiga dari seluruh pinjaman bank jatuh tempo dalam waktu kurang dari setahun.
Warkat Proses
Sebuah dokumen yang menyediakan persyaratan-persyaratan dan kondisi-kondisi dari suatu pinjaman, termasuk jumlah, tingkat suku bunga dan jadwal pelunasannya.
Saldo Kompensasi
Saldo rekening pembayaran minimal yang harus dipertahankan oleh perusahaan di sebuah  bank komersial, umumnya sama dengan 10 hingga 20 persen dari jumlah pinjaman yang belum dilunasi.
Batas Kredit Informal
Suatu perjanjian informasi di mana bank setuju memberikan pinjaman sampai suatu jumlah maksimum tertentu selama jangka waktu yang telah ditentukan.
Perjanjian Kredit Berulang
Suatu komitmen batas kredit formal yang diberikan oleh bank atau institusi pemberi pinjaman lainnya.

BIAYA PINJAMAN BANK
Biaya pinjaman bank akan bervariasi untuk berbagai jenis penerima pinjaman yang berbeda di satu watu dan seluruh penerima pinjaman dari waktu ke waktu. Tingkat suku bunga akan lebih tinggi untuk penerima pinjaman yang lebih beresiko, dan juga untuk pinjaman-pinjaman kecil karena adanya unsur biaya tetap di dalam penyediaan dan pelayanan pinjaman.
Tarif bank sangat bervariasi sepanjang waktu tergantung pada kondisi perekonomian dan kebijakan bank sentral. Ketika perekonomian melemah, maka (1) permintaan akan pinjaman biasanya akan berkurang, (2) tingkat inflasi rendah, dan (3) bank sentral juga akan menyediakan lebih banyak uang beredar dalam sistem. Sebagai akibatnya seluruh pinjaman akan relatif rendah. Sebaliknya jika perekonomian sedang berkembang pesat, permintaan pinjaman akan relatif besar, bank sentral membatasi peredaran uang, dan akibatnya adalah tingkat suku  bunga yang tinggi.
Istilah-istilah pada pinjaman bank jangka pendek kepada pinjaman bisnis biasanya dijelaskan di dalam warkat promes. Berikut adalah bagian-bagian penting yang dimuat di dalam kebanyakan warkat promes:
1.      Bunga saja versus amortisasi. Pinjaman dalam berupa bunga saja, yang artinya hanya bunga yang akan dibayarkan sepanjang usia pinjaman, dan jumlah pokok akan dilunasi ketika pinjaman jatuh tempo, atau amortisasi, yang artinya sebagian pokok pinjaman akan dilunasi di setiap tanggal pembayaran. Pinjaman yang diamortisasi disebut juga dengan pinjaman cicilan (installment loan)
2.      Agunan. Jika pinjaman jangka pendek dijamin oleh agunan tertentu, umumnya berupa piutang atau persediaan, fakta ini akan ditunjukkan dalam warkat.
3.      Jaminan Pinjaman. Jika penerima pinjaman adalah perusahaan kecil, bank kemungkinan akan memaksa para pemegang saham besarnya memberikan garansi pribadi atas pinjaman tersebut. Tetapi untuk perusahaan besar, sepertinya mustahil karena memiliki pemegang saham yang banyak Juga Firma dan perusahaan perorangan tidak harus memberikan garansi karena pemilik sudah bertanggung jawab secara pribadi terhadap pinjaman.
4.      Tingkat suku bunga nominal, atau tercatat. Tingkat suku bunga dapat dinyatakan tetap atau mengambang.
5.      Frekuensi pembayaran bunga. Jika warkat didasarkan pada bunga saja, warkat tersebut akan mengidentifikasikan seberapa sering bunga harus dibayarkan.
6.      Jatuh tempo. Pinjaman jangka panjang selalu memiliki tanggal jatuh tempo yang spesifik. Pinjaman jangka pendek bisa atau mungkin tidak memiliki tanggal jatuh tempo yang spesifik.
7.      Bunga diskonto. Pinjaman yang didiskonto meminta bunga dibayarkan di muka. Jika menggunakan sistem diskonto, pada kenyataannya penerima pinjaman menerima jumlah yang lebih kecil dibandingkan nilai nominal, dan ini akan meningkatkan biaya efektif pinjaman.
8.      Cicilan pinjaman berbasis bunga tambahan (add on). Beban bunga sepanjang masa pinjaman akan diperhitungkan dan kemudian ditambahkan ke nilai nominal pinjaman.
9.      Unsur-unsur biaya lainnya. Beberapa pinjaman membutuhkan saldo kompensasi, dan perjanian kredit berulang seringkali menyaratkan biaya komitmen. Kedua kondisi ini akan dibahas dalam perjanjian pinjaman, dan keduanya akan menaikkan biaya efektif pinjaman tersebut diatas tingkat bunga nominal yang dinyatakannya.
Bunga Reguler atau Sederhana
Bunga reguler atau sederhana adalah situasi dimana bunga tidak dimajemukkan, atau dengan kata lain, bunga tidak diberikan atas bunga.  Untuk pinjaman binis, prosedur yang paling umum disebut bunga reguler atau sederhana ( regular/simple interest) yang didasarkan pada pinjaman bunga saja.
Tingkat bunga per hari = Tingkat bunga nominal / Jumlah hari dalam setahun

Lalu untuk mendapatkan Beban bunga untuk periode berjalan digunakan rumus:
Beban bunga untuk periode berjalan= Jumlah hari dalam periode x Tingkat bunga per hari x Jumlah pinjaman
Tingkat bunga efektif atas pinjaman bergantung pada seberapa sering bunga harus dibayarkan – semakin sering bunga dibayarkan, maka semakin tinggi tingakat bunga efektifnya.
Bunga Diskonto
Bunga diskonto adalah bunga yang diperhitungkan atas dasar nilai nominal suatu pinjaman tetapi dibayarkan dimuka. Dalam pinjaman bunga diskonto ( discount interest) bak akan mengurangkan bunga di muka. Jadi pihak penerima pinjaman akan menerima kurang dari nilai nominal pinjaman. Tingkat bunga efektif atas pinjaman ang didiskontokan akan selalu lebih tinggi daripada tingkat bunga dari pinjaman serupa tetapi dengan bunga sederhana.
Pengaruh Saldo Kompensasi
Jika bank meminta adanya saldo kompensasi, dan jika jumlah saldo yang diminta melebihi jumlah yang secara normal seharusnya dimiliki oleh perusahaan, maka kelebihan tersebut harus dikurangkan saat t=0 dan kemudian ditambahkan kembali ketika pinjaman jatuh tempo.  Hal ini akan memiliki pengaruh meningkatkan tingkat bunga efektif pinjaman.
Pinjaman Cicilan Bunga Tambahan
Pemberi pinjaman umumnya membebankan bunga tambahan (add-on interest) pada pinjaman kendaraan dan jenis-jenis pinjaman cicilan lainnya. Istilah “tambahan” artinya adalah bunga akan dihitung kemudian dan ditambahkan ke jumlah yang diterima untuk menentukan nilai nominal pinjaman.  Kita dapat menghitung perkiraan tingkat bunga tahunan sebagai berikut:
Perkiraan Tingkat Bunga Tahunan Tambahan = Bunga yang dibayarkan / (jumlah diterima / 2)
Dan tingkat bunga efektif dapatdihitung dengan cara:
Tingkat Bunga Efektif Tahunan Tambahan = (1 + kd)n – 1,0
Tingkat presentase tahunan (annual percentage rate- APR) adalah suatu tingkat suku bunga yang dilaporkan oleh bank dan pihak-pihak pemberi pinjaman lainnya ketika tingkat bunga efektif melebihi tingkat nominal bunga. APR yang diharuskan oleh undang-undang untk dinyatakan bank dengan cetak tebal pada seluruh perjanjian “pinjaman konsumen” adalah 21.46%.
Tingkat APR   = Periode dalam setahun x Tingkat bunga per periode
                                     = 12 x 1,7880% = 21,46%
            Sebelum berlakunya undang-undang kebenaran dalam pemberian pinjaman di tahun 1970-an, kebanyakan bank tinggal menyebut pinjaman ini sebagai pinjaman 12 persen saja, titik Undang-undang kebenaran dalam pemberian pinjaman berlaku terutama pada pinjaman-pinjaman konsumen dan bukan pinjaman bisnis.

MEMILIH BANK

            Individu-individu yang banyak berhubungan dnegan bank melalui penggunaan pembayaan, umumnya memilih bank karena kemudahan lokasi dan biaya jasa yang kompetitif. Dalam konteks pencarian pinjaman untuk pendanaan dengan bank dibutuhkan ketepatan dalam memilih bank yang memiliki perbedaan diantara berbagai bank.
Keinginan untuk Menanggung Risiko
Setiap memiliki kebijakan dasar yang berbeda mengenai risiko. Beberapa cenderung mengikuti praktik pemberian pinjaman yang konservatif, sedang yang lain melakukan yang disebut dengan “praktik pemberian pinjaman kreatif” Bank dengan kewajiban simpanan yang fluktuatif dalam komunitas statis, cenderung memberi pinjaman yang konservatif. Bank dengan simpanan yang tumbuh dengan sedikit gangguan akan melaksanakan kebijakan kredit yang lebih bebas.
Saran dan Nasihat
Bank tertentu memiliki departemen khusus yang memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan yang diperkirakan akan tumbuh dan nantinya menjadi nasabah penting. Personel departemen akan dapat memberikan nasihat berharga kepada nasabah.
Kesetiaan pada Nasabah
Tingkat kesetiaan bank dapat dilihat pada : “Beberapa bank dapat memberikan tekanan yang lebih besar pada bisnis untuk melikuidasi pinjaman-pinjamannya ketika peramalan kondisi perusahaan menjadi tidak jelas, sedangkan bank-bank yang lain akan tetap bersama perusahaan dan bekerja keras membantu perusahaan tersebut pulih kembali.”
Spesialisasi
Bank-bank besar memiliki depatemen terpisah yang mengkhususkan diri dalam berbagai jenis pinjaman –sebagai contoh, pinjaman real estate, pinjaman pertanian, dan pinjaman komersial. Kekuatan bank kemungkinan besar akan mencerminkan sifat bisnis dan lingkungan ekonomi dimana bank tersebut beroperasi. Perusahaan dapat emperoleh kerjasama yang lebih kreatif dan dukungan yang lebih aktif dengan pergi ke sebuah bank yang memiliki pengalaman dan familiar dengan suatu jenis bisnis tertentu. Jadi, bank yang baik untuk suatu perusahaan bisa jadi tidak memuaskan bagi perusahaan yang lainnya.
Besar Pinjaman Maksimal
Ukuran sebuah bank dapat menjadi faktor penting. Karena maksimal pinjaman yang dapat diberikan oleh bank ke satu nasabah terbatas pada hanya sebesar 15% dari akun modal bank.
Perbankan Merchant
Saat ini bank-bank besar, sering kali melalaui anak perusahaannya, diizinkan untuk kembal kebidang perbankan ‘merchant’ yaitu tidak hanya memberikan pinjaman tetapi juga memberikan nasihat keuangan dan modal ekuitas kepada nasabah, paling tidak sampai batasan tertentu. Maka dengan hal ini, perusahaan perlu mempertimbangkan kemampuan sebuah bank memberikan jasa perbankan komersial dan merchant secara penuh ketika memilih sebuah bank.
Jasa Lain
Bank juga memberikan jasa manajemen kas, membantu dengan transfer dana elektronik, membantu perusahaan memperoleh mata uang asing, dan sejenisnya, dan tersedianya jasa-jasa seperti itu seharusnya ikut diperhitungkan ketika memilih sebuah bank.

SURAT BERHARGA KOMERSIAL
            Surat berharga komersial adalah sejenis warkat promes yang tidak dijamin yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan besar dan kuat dan dijual terutama kepada perusahaan-perusahaan bisnis lain, perusahaan asuransi, dana pensiun, reksa dana pasar uang dan bank.
Jatuh Tempo dan Biaya
Jatuh Tempo surat berharga komersial biasanya bervariasi dari satu hari sampai sembilan bualan, sengan waktu rata-rata sekitar lima bulan. Tingkat bunga berfluktuasi seiring dengan kondisi yang ditentukan oleh pasar.
Penggunaan Surat Berharga Komersial
Penggunaan surat berharga komersial dibatasi unuk jumlah kecil jika bandingkan dengan kepentingan yang sangat besar denga risiko kredit yang sangat baik.  Satu potensi masalah dengan ini adalah debitur yang sedang berada dalam kesulitan keuangan mungkin tidak menerima bantuan karena hubungan surat berharga komersial tidak sedekat hubungan seperti dengan bank, karena umumnya bersifat kurang pribadi. Bank umumnya lebih mampu dan bersedia memberikan bantuan daripada dealer surat berharga komersial. Namun, surat berharga komersial memungkinkan perusahaan mempergunakan berbagai sumber kredit yang luas dan hal ini dapat mengurangi biaya bunga.

PENGGUNAAN PENJAMINAN DALAM PENDANAAN JANGKA PENDEK
            Surat berharga komersial tidak pernah mendapat penjaminan, tetapi jenis-jenis pinjaman lain dapat dijamin jika memang diperlukan. Hal-hal yang lain dianggap konstan, akan lebih baik melakukan pinjaman tanpa penjamin, karena biaya pembukuan pinjaman yang dijamin seringkali cukup tinggi. Akan tetapi, perusahaan seringkali menemukan bahwa perusahaan dapat menerima pinjaman hanya jika mereka menempatkan semacam agunan untuk melindungi si pemberi pinjaman. Sekuritas dan properti serta peralatan dapat menjadi agunan yang baik, namun tidak banyak perusahaan yang melaksanakan hal ini dalam pendanaan jangka pendek. Sebagian besar pinjaman bisnis jangka pendek melibatkan penggunaan piutang dan persediaan sebagai agunan.





PEMBIAYAAN MODAL KERJA UNTUK BISNIS BOON

Sudah diterima secara luas bahwa setiap bisnis yang sukses harus memiliki posisi modal yang kuat bekerja. Dalam konteks ini, upaya yang dilakukan untuk menjelaskan konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai menentukan bersih aktiva lancar di bawah ini:
Bruto Modal kerja mengacu pada modal kerja sebagai jumlah Aktiva lancar. Artinya, modal kerja Bruto = Total aset lancar. Modal kerja bersih mengacu pada modal kerja sebagai kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Dengan kata lain Modal kerja bersih mengacu pada aktiva lancar yang dibiayai oleh dana jangka panjang atau modal yang digunakan bisnis. Oleh karena itu, modal kerja bersih = Aktiva lancar Kewajiban lancar
Para modal kerja bersih posisi perusahaan adalah sebuah kontemplasi penting, karena ini akan menentukan profitabilitas perusahaan dan risiko. Berikut profitabilitas mengacu pada keuntungan setelah biaya dan risiko mengacu pada probabilitas bahwa sebuah perusahaan akan menjadi bangkrut secara teknis di mana ia akan mampu memenuhi kewajiban ketika mereka jatuh tempo pembayaran.
Seorang manajer keuangan harus membuat campuran pembiayaan yang sesuai, yang akan membatasi risiko dan meningkatkan profitabilitas. Pembiayaan campuran mengacu pada proporsi aset lancar dengan kewajiban lancar dibiayai dan dana jangka panjang.
Ada dua pendekatan yang menentukan bauran pendanaan (1) Pendekatan Agresif (2) pendekatan konservatif. Menurut pendekatan agresif dana jangka panjang digunakan untuk membiayai hanya inti atau bagian aset tetap saat ini (misalnya, tingkat minimum persediaan Barang jadi, bahan baku dll) dan bagian lainnya yaitu persyaratan sementara dan musiman dibiayai oleh dana jangka pendek. Ini adalah risiko tinggi dan bauran pendanaan keuntungan yang tinggi. Menurut pendekatan konservatif total aktiva lancar yang dibiayai dari sumber jangka panjang dan sumber jangka pendek yang digunakan hanya dalam situasi darurat yaitu ketika ada Arus Kas keluar yang tak terduga. Ini adalah campuran pembiayaan yang rendah-risiko dan rendah-laba.
Ketika kita mengamati dua metode campuran pembiayaan, satu metode risiko tinggi keuntungan yang tinggi dan lainnya adalah keuntungan rendah risiko. Seorang manajer keuangan harus trade off antara dua ekstrem.
Siklus Operasi: Karena ada jeda waktu antara penjualan dan realisasi piutang ada kebutuhan untuk modal kerja yang cukup untuk menangani masalah yang timbul karena kurangnya realisasi langsung dari kas terhadap barang yang dijual. Siklus operasi adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk konversi aset non kas menjadi uang tunai. Ini siklus operasi mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk konversi kas menjadi Bahan baku, bahan baku ke dalam pekerjaan-di-kemajuan, bekerja-dalam proses menjadi barang jadi, selesai ke piutang menjadi kas dan ini siklus berulang.
Panjang siklus operasi berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki proses produksi panjang atau perusahaan memiliki kebijakan kredit liberal panjang siklus operasi akan lebih. Di sisi lain, jika perusahaan tidak sejauh kredit atau perusahaan bukanlah yaitu keprihatinan Manufaktur di mana uang tunai akan dikonversi menjadi persediaan secara langsung maka panjang siklus operasi akan dikurangi untuk sebagian besar. Panjang siklus operasi dihitung berdasarkan sebagai berikut:
Penyimpanan bahan baku Periode (RMSP)
Kerja dalam proses periode (WIPP)
Barang jadi periode penyimpanan (FGP)
Koleksi debitur periode (DCP)
Kreditor Periode Pembayaran (CPP)
Oleh karena itu
Panjang siklus operasi = 1 +2 + 3 4-5

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN MODAL KERJA:
Sebuah perusahaan tidak harus memiliki modal kerja rendah atau tinggi. Modal kerja rendah melibatkan lebih banyak risiko dan keuntungan lebih, modal kerja tinggi melibatkan risiko lebih kecil dan kembali kurang. Risiko di sini mengacu pada kebangkrutan teknis saat kembali merujuk peningkatan keuntungan / laba. Jumlah modal kerja ditentukan oleh berbagai faktor:
1.      Sifat Bisnis: Bekerja di kebutuhan modal dari suatu perusahaan tergantung pada sifat dari bisnis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang terlibat dalam penjualan jasa ketimbang manufaktur atau perusahaan yang hanya mengizinkan penjualan tunai. Dalam contoh pertama, tidak ada investasi yang diperlukan baik dalam bahan baku atau barang dalam proses atau barang jadi, sedangkan pada kesempatan kedua tidak terdapat piutang karena ada realisasi langsung uang tunai. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja akan lebih rendah.
2.      Musiman Operasi: Jika produk perusahaan memiliki permintaan musiman seperti kulkas, perusahaan membutuhkan modal kerja yang tinggi pada periode musim panas, sebagai permintaan untuk lemari es lebih dan perusahaan kebutuhan modal kerja yang rendah pada periode musim dingin, karena permintaan produk rendah.
3.      siklus produksi: Siklus produksi merujuk pada waktu yang terlibat dalam pembuatan barang. Ini mencakup rentang waktu antara pengadaan bahan baku dan penyelesaian dari proses manufaktur menyebabkan produksi barang. Sesuai dengan dana yang harus diikat selama siklus produksi, siklus produksi memiliki bantalan pada kuantum modal kerja. Semakin lama rentang waktu siklus produksi, semakin besar dana akan diikat dan karena itu modal kerja yang dibutuhkan dan lebih besar sebaliknya.
4.      Kebijakan Production: Kuantum modal kerja juga ditentukan oleh kebijakan produksi. Dalam kasus perusahaan yang memiliki permintaan musiman dari produk seperti lemari es, pendingin udara dll dan kebijakan produksi perusahaan menentukan jumlah kebutuhan modal kerja. Jika perusahaan memiliki kebijakan produksi untuk melakukan produksi pada tingkat yang stabil untuk memenuhi permintaan puncak, ini akan menghasilkan akumulasi besar barang jadi (persediaan) selama off-musim dan penjualan mendadak selama musim puncak. Akumulasi progresif barang jadi secara alami akan membutuhkan peningkatan jumlah modal kerja. Jika perusahaan memiliki kebijakan produksi untuk menghasilkan hanya ketika ada permintaan maka perusahaan kebutuhan modal kerja rendah selama musim kendur dan modal kerja yang tinggi selama musim.
5.      Kebijakan Kredit: Tingkat modal kerja juga ditentukan oleh kebijakan kredit, sebagai kebijakan kredit perusahaan itu menentukan jumlah piutang. Jika perusahaan memiliki kebijakan kredit liberal, maka perusahaan membutuhkan modal kerja yang tinggi dan perusahaan kebutuhan modal kerja rendah jika kebijakan kredit perusahaan itu tidak memungkinkan untuk memberikan kredit kepada pembeli.
6.      Kondisi Pasar: persyaratan modal kerja juga ditentukan oleh kondisi pasar. Dalam hal tingkat kompetisi yang tinggi yang berlaku di pasar perusahaan harus mempertahankan persediaan yang lebih besar sebagai pelanggan tidak cenderung untuk menunggu produk. Ini kebutuhan yang lebih tinggi kebutuhan modal kerja. Jika ada permintaan yang baik untuk produk dan kompetisi lemah, perusahaan dapat mengelola dengan persediaan barang jadi lebih kecil, karena pelanggan bisa menunggu untuk produk jika tidak tersedia di pasar. Dengan demikian, perusahaan dapat mengelola dengan persediaan rendah dan akan membutuhkan persyaratan modal kerja yang rendah.
7.      Conditions Supply: Ketersediaan bahan baku dan suku cadang juga menentukan tingkat modal kerja. Jika ada tersedianya bahan baku dan suku cadang, perusahaan dapat mempertahankan persediaan minimum dan membutuhkan modal kurang kerja. Jika pasokan bahan baku tidak dapat diprediksi, maka perusahaan memiliki untuk memperoleh saham sebagai dan ketika mereka tersedia untuk memastikan produksi yang berkesinambungan. Dengan demikian, perusahaan perlu untuk mempertahankan persediaan rata-rata lebih besar dan kebutuhan requirementofworkingcapital lebih besar.

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, jelas bahwa tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Oleh karena itu, diperlukan untuk menghasilkan keuntungan yang memadai. Keuntungan yang dihasilkan tergantung terutama pada volume penjualan. Bila barang yang dijual secara kredit seperti praktik normal perusahaan bisnis hari ini untuk menghadapi meningkatnya persaingan penjualan barang tidak dapat dikonversi menjadi uang tunai langsung karena jeda waktu antara penjualan dan realisasi kas. Selanjutnya ini hanya mungkin melalui kebijakan modal kerja yang efektif berkembang dan administrasi yang lebih baik pada pembiayaan aktiva lancar.

Source: Fundamentals of Financial Management  12th edition  - Brigham Houston

2 comments:

  1. Selamat siang,

    Apakah Anda dalam setiap jenis masalah pinjaman keuangan? atau apakah
    Anda membutuhkan pinjaman cepat untuk membersihkan debit dan
    kembali ke bisnis Pada tingkat bunga 2%. Jika demikian hubungi kami
    melalui email kami di bawah ini: tracybanksloanfirm@gmail.com

    INFORMASI PINJAMAN APLIKASI DIPERLUKAN DARI ANDA ..

    1) Nama Lengkap: ............
    2) Sex: .................
    3) Umur: ........................
    4) Negara: .................
    5) Nomor Telepon: ........
    6) Bekerja: ..............
    7) Pendapatan Bulanan: ......
    8) Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: .....
    9) Durasi pinjaman: ...............
    10) Pinjaman Bunga: ...........

    Terima kasih.

    ReplyDelete
  2. Apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
    Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi tagihan Anda, Memulai atau memperluas bisnis Anda?
    Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dari Pemberi Pinjaman keras atau Bank karena tingginya biaya / persyaratan pinjaman?
    Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk alasan yang sah?
    Maka khawatir kami datang untuk menawarkan pinjaman kepada pelamar yang tertarik baik lokal maupun luar negeri tidak peduli jenis kelamin atau lokasi tetapi usia harus 18 tahun ke atas.
    Kembali ke kami untuk negosiasi jumlah yang Anda butuhkan akan menjadi keputusan yang bijaksana.
    JENIS PINJAMAN KAMI
    Pinjaman ini dibuat untuk membantu klien kami secara finansial, dengan tujuan mengurangi beban keuangan. Untuk alasan apa pun, pelanggan dapat menemukan rencana pinjaman yang sesuai dari perusahaan kami yang memenuhi persyaratan keuangan.

    Data pemohon:
    1) Nama Lengkap:
    2) Negara
    3) Alamat:
    4) Seks:
    5) Bekerja:
    6) Nomor Telepon:
    7) Posisi saat ini di tempat kerja:
    8 Penghasilan bulanan:
    9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
    10) Periode pinjaman:
    11) Apakah Anda mendaftar sebelumnya:
    12) Tanggal Lahir:
    Hubungi perusahaan pinjaman Gloria S melalui email:
    {gloriasloancompany@gmail.com} atau
    Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
    Salam Hormat

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar anda...