Tuesday, 15 April 2014

Analisis Perbandingan & Rasio Keuangan


Analisa terhadap laporan keuangan dimaksudkan agar data keuangan tersebut dapat lebih berarti dalam mendukung keputusan yang akan diambil baik oleh manajemen maupun pihak ekstern yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat mengetahui teknik analisa laporan keuangan, maka seorang analis harus menguasai tentang:
·         Proses penyusunan laporan keuangan
·         Konsep, sifat dan karakteristik laporan keuangan
·         Teknik analisa laporan keuangan; dan
·         Segment dan lingkungan bisnis yang akan dianalisa

ANALISA PERBANDINGAN
Analisa perbandingan merupakan metode analisa terhadap laporan keuangan dengan cara memperbandingkan untuk dua periode atau lebih, atau memperbandingkan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.Tetapi pada umumnya dilakukan untuk beberapa periode dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut, misalnya:
  • Laba/rugi yang sifatnya operasional maupun insidentil
  • Diperoleh aktiva baru/perubahan bentuk aktiva
  • Timbul/lunas/perubahan bentuk hutang
  • Penambahan/pengurangan modal dan lain-lain.
Dismaping analisa perbandingan, suatu teknik analisa yang sering digunakan juga adalah Analisa trend. Analisa trend dalam prosentase (trend percentage analysis) merupakan metode analisa untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan perusahaan, yaitu apakah menunjukan tendensi naik, tetap atau menurun.Syarat-syarat penerapan analisa trend adalah:
·               Prinsip-prinsip akuntansi diterapkan secara konsisten
·               Tidak terjadi perubahan nilai uang secara tajam Contoh:

ANALISA RASIO
Analisa rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbngan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Rasio ini akan lebih bermanfaat terutama apabila ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio yang digunakan sebagai standar.

RASIO PENGUKUR LIKUIDITAS

1.  Current Ratio
Ratio ini menunjukan tingkat keamanan ( margin of safety ) atas kreditur jangka pendek; atau menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut:

Aktiva Lancar
Current Ratio =            
Hutang Lancar
 2.  Acid Test Ratio
Disebut juga Quick Ratio, yaitu menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang-hutangnya tanpa memperhitungkan persediaan.
Dengan ratio ini persediaan dianggap membutuhkan waktu yang relatif lama untuk direalisasikan menjadi uang.
Aktiva Lancar – Persediaan
Quick Ratio = 
         Hutang Lancar
 Ratio ini dimulai lebih tajam daripada current ratio karena lainnya memperhitungkan aktiva lancar yang sangat likwid.Apabila current ratio tetapi quick rationya rendah, hal ini menunjukan adanya investasi yang besar dalam persediaan.
3.  Perputaran Piutang
Atau Turn Over Receivable, yaitu menunjukan posisi piutang serta taksiran umur / waktu pengumpulanya. 

Perputaran Piutang              =    Total Penjualan Kredit

        Piutang Rata-rata

Semakin tinggi ratio turn over menunjukan modal kerja yang tertanam dalam piutang rendah, sehingga keuntungan bagi perusahaan.
Sedangkan untuk mengetahui berapa hari piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih (days of receivable ) adalah:
 Days of Receivable =  Piutang Rata-rata x 360               atau                      360                                                   Penjualan Kredit                                      Perputaran Piutang
Semakin tinggi ratio days of receivable menunjukan kelemahan bagian penagihan piutang.

Keterangan:
1.      Turn over menunjukan bahwa penagihan piutang rata-rata sebanyak 3 kali dalam satu tahun.
2.      Days of receivable menunjukan bahwa rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang adalah selama 120 hari.
3.      Turn over 3 atau 300% berarti bahwa penjualan tahun tersebut sebesar 300% dari rata-rata piutang.
4.      Ratio 300% juga menunjukan bahwa Rp. 3 penjualan kredit maka sebesar Rp. 1 belum dapat ditagih sampai akhir tahun.
4.   Perputaran Persediaan
Yaitu menunjukan berapa kali terjadinya penggantian persediaan dalam satu tahun serta tersimpannya persediaan tersebut di dalam gudang.Pada perusahaan manufaktur terdapat tiga macam persediaan:  
a.   RAW MATERIAL TURNOVER =       Cost of raw material used      
      (Barang mentah)                              Average raw material inventory

b.   GOODS IN PROCESS TURNOVER =         Cost of good manufactured
      (Barang dalam proses)                            Average work in process inventory 

c.   FINISHED GOODS TURNOVER  =                 Cost of goods sold  
      (Barang jadi )                                            Average finished goods inventory

RASIO PENGUKURAN SOLVABILITAS

1.  Rasio Modal dengan Total Asset
Menunjukan beberapa besarnya modal sendiri yang tertanam dalam aktiva serta margin of  protection atau tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditur.

Rumus:      Modal Sendiri 
                    Total Asset
 2.  Rasio Modal dengan Aktiva Tetap
Menunjukan seberapa besar aktiva tetap tersebut dibiayai dari modal sendiri. Semakin besar modal sendiri (Owner’s equity ) lebih menguntungkan bagi perusahaan, karena sudah sewajarnya kalau aktiva tetap dibiayai dari modal sendiri.
Rumus:    Modal Sendiri
                 Aktiva Tetap  
3.   Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang
Merupakan ratio untuk mengetahui tentang tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditur jangka panjang atau untuk mengukur seberapa besar hutang jangka panjang tersebut dijamin dengan aktiva tetap yang dimilki perusahaan.

Rumus:              Aktiva Tetap     
                Hutang Jangka Panjang 

RATIO PENGUKUR RETABILITAS

1.      Ratio Operating Income dengan Operating Assets
Menunjukan tingkat efisiensi perusahaan, yaitu seberapa besar operating assets tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Rumus:         Operting income              atau                    Laba usaha                                  Operating Asset                                          Aktiva usaha
Apabila ratio ini rendah menunjukan adanya beberapa kemungkinan, yaitu:
Ø  Adanya over investment dalam aktiva yang digunakan dalam rangka memperoleh penjualan.
Ø  Mencerminkan rendahnya volume penjualan jika dibandingkan dengan biaya yang diperlukan.
Ø  Adanya inefisiensi pada perusahaan
Ø  Adanya kegiatan perusahaan yang menurun.
2.  Gross  Margin Ratio                                  3. Operating Margin Ratio
Rumus:    Laba kotor                                          Rumus:  Laba Usaha     
                 Penjualan                                                            Penjualan

 4.  Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Rumus:     Earning after tax
       Modal sendiri

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...