Analisis Kasus
Vershire
Company merupakan salah satu perusahaan penghasil kemasan di Amerika Serikat.
Perusahaan ini terbagi ke dalam dua bagian utama divisi, yaitu Bagian Penjualan
dan Bagian Manufaktur. Industri seperti ini terdiri lebih dari 100 perusahaan.
Sehingga, konsumen mempunyai banyak pilihan, dan pelayanan yang baik kepada
pelanggan merupakan andalan untuk dapat mempertahankan pelanggannya. Vershire
Company menggunakan anggaran sebagai alat pengontrol kinerjanya.
Anggaran
untuk tahun depan disusun pada bulan Mei sampai Desember. Dimulai dari kepala divisi
dalam Bagian Penjualan, Pengajuan kepada staf peneliti , penggunaan anggaran
bagian penjualan oleh Bagian Manufaktur sebagai dasar penyusunan anggarannya,
dan kunjungan staf kontroler dari kantor pusat sebelum anggarandari bagian
manufaktur diajukan.
Dalam
Vershire Company, anggaran yang telah diputuskan, akan sulit untuk diubah
kembali. Apabila terdapat permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan, perusahaan
mengasumsikan bahwa masalah tersebut akan dapat diatasi oleh pihak-pihak yang
terkait. Dalam hal insentif untuk manajemen, perusahaan hanya mempertimbangkan
kinerja manajer pabrik yang berhasil mencapai target anggaran. Sehingga,
manajer pabrik akan berlomba-lomba untuk mencapai target keuntungan dengan
sejumlah cara.
Pertanyaan:
1. Jelaskanlah
kelebihan dan kelemahan yang ada pada system perencanaan dan pengendalian
Vershire Company!
2.
Telusuri proses penganggaran laba pada
Vershire, diawali pada bulan Mei dan berakhir pada Rapat Dewan Direktur pada
bulan Desember. Bersiaplah untuk menjelaskan aktivitas pada setiap langkah
dalam proses dan tunjukkan alasan masing-masing.
3.
Haruskah manajer pabrik bertanggung
jawab untuk mencapai laba? Mengapa ya? Mengapa tidak?
4.
Bagaimana anda menilai system evaluasi
kinerja yang terdapat dalam Tampilan 2 dan 3?
5. Apakah
anda akan mendesain ulang struktur pengendalian manajemen pada Vershire
Company? Jika ya, bagaimana dan mengapa?
Jawab:
1. Kelebihan
system perencanaan dan pengendalian manajemen Vershire Company :
a. Penggunaan
anggaran sebagai alat pengendali kinerja perusahaan merupakan sebuah cara yang
cukup efektif. Penggunaan anggaran
jangka pendek sebagai ukuran kinerja cukup tepat karena kondisi pasar tidak
stabil.
b. Setiap bagian / divisi ikut berperan
dalam pembuatan anggaran sehingga akan terciptanya komitmen yang jelas dan
kemungkinan anggaran meleset atau disalah gunakan akan sangat kecil karena
anggaran dalam pengawasan staff kontroler.
c. Adanya
kunjungan dari staff kontroler ke pabrik-pabrik merupakan bentuk perhatian
atasan kepada bawahan, serta staff kontroler dapat mengetahui betul keadaan
pabrik dan dapat lebih memberi keputusan dengan bijak atas anggaran yang telah
diajukan.
d. Perencanaan
anggaran yang bersifat kaku, merupakan suatu kelebihan. Karena seharusnya
anggaran dibuat serelevan mungkin dengan melihat kondisi perusahaan dan
lingkungan selama tahun berjalan dan manajer divisi harus sangat hati-hati
dalam menyusun anggaran agar tidak timbul permasalahan. Jika ada masalah,
diharapkan akan dapat diselesaikan oleh staff lapangan.
e. Pengendalian
untuk pusat biaya manufaktur lebih diarahkan untuk meminimalisir biaya-biaya
operasional yaitu dengan solusi menetapkan besarnya biaya standar yang
selanjutnya digunakan sebagai tolok ukur.
Kelemahan
system perencanaan dan pengendalian manajemen Vershire Company:
a. Anggaran
pada Bagian Manufaktur dibuat berdasarkan anggaran yang diajukan Bagian
Penjualan. Maka anggaran tersebut tidak relevan dengan kondisi divisi yang ada.
b. System
insentif manajemen yang kurang baik yaitu hanya ketika manajer telah mencapai
target penjualan. Insentif ini juga hanya diberikan kepada para manajer divisi
tanpa memperhatikan bawahan mereka sehingga tidak dapat memotivasi kinerja
bawahan.
c. Sistem
penyusunan anggaran yang cukup lama dirasa kurang efektif. Padahal anggaran
tersebut hanya berupa anggaran jangka pendek yang seharusnya dapat disusun
lebih cepat.
2. Proses
penyusunan anggaran di Vershire Company.
a. Pada
bulan Mei, setiap kepala divisi yang ada di Bagian Penjualan menyusun laporan
awal yang berisikan data-data prediksi penjualan, pendapatan, dan kebutuhan
modal yang ditujukan kepada manajemen perusahaan.
b. Laporan
yang telah dibuat oleh kepala divisi pada Bagian Penjualan kemudian ditangani
oleh staf peneliti perusahaan. Staf peneliti inilah yang bertugas menyusun
laporan menjadi anggaran penjualan yang lebih formal dan dilengkapi dengan
data-data ekonomi dan analisis pasar. Anggaran ini diteliti apakah sudah sesuai
dengan tujuan perusahaan.
c. Kemudian
anggaran diserahkan kepada setiap kepala divisi untuk ditinjau, dikritik, dan
dicocokkan dengan tujuan perusahaan.
d. Seluruh
prediksi anggaran digabungkan di tingkat divisi untuk direvisi atau disetujui
oleh wakil presiden pemasaran. Proses ini kemudian diulang di tingkat
perusahaan, ketika semua pihak telah merasa puas dengan anggaran penjualan,
nilai-nilainya kemudian menjadi sasaran yang pasti, dengan masing-masing area
memiliki tanggung jawab dan sesuai porsinya masing-masing.
e. Anggaran
yang telah disetujui oleh pihak atasan perusahaan, kemudian diteruskan ke
divisi-divisi dalam Bagian Manufaktur. Bagian ini menyusun anggaran yang
berdasar dan harus sesuai dengan anggaran yang telah dibuat oleh Bagian
Penjualan.
f. Staf
kontroler perusahaan memeriksa anggaran yang telah dibuat Bagian Manufaktur sebelum
akhirnya diajukan ke kantor divisi, tempat penggabungan dan presentasi kepada
manajer umum divisi untuk ditinjau sebelum tanggal 1 September.
g. Setelah
manajer umum divisi menyetujui anggaran yang telah dibuat, kemudian anggaran
ini diajukan ke CEO Vershire.
h. Anggaran
akhir kemudian diajukan untuk disetujui oleh Dewan Direksi pada bulan Desember.
3. Manajer
pabrik ikut bertanggung jawab namun tidak sepenuhnya, karena pencapaian laba
perusahaan merupakan tanggung jawab seluruh bagian perusahaan. Besarnya volume
penjualan yang menjadi tanggung jawab Bagian Penjualan juga ikut mempengaruhi
tingkat laba dan hal ini berada di luar kendali manajer pabrik. Sedangkan
tanggung jawab dari manjer pabrik itu sendiri adalah dalam hal produksi barang
yang berkualitas bagus dan meminimalkan biaya se-efisien mungkin demi mendukung
terciptanya laba perusahaan yang tinggi.
4. System
evaluasi kinerja yang terdapat dalam Tampilan 2 dan 3 sudah baik. Evaluasi
dilakukan ketika kinerja perusahaan tidak sama dengan yang diharapkan. Akan
tetapi, penggunaan dolars sebagai satu satunya variable dalam analisis varian
yang terdapat dalam tampilan 2 dirasa kurang bisa mencukupi. Karena diperlukan
variable - variable lain seperti jumlah unit yang diproduksi, jam tenaga kerja,
penggunaan bahan baku dan rincian varian dalam biaya overhead yang menyebabkan
terjadinya varian.
5. Ya,
tapi bukan mendisain ulang melainkan memperbaiki struktur pengendalian
manajemen yang ada. Yaitu dengan mempersingkat waktu penyusunan anggaran agar
tidak terlalu lama. Menempatkan staf peneliti pada tiap bagian, sehingga tiap
bagian memiliki wewenang penuh dan sanggup untuk menyusun anggarannya sendiri,
yang disesuaikan dengan kebutuhannya tanpa perlu bekerja dua kali dalam
penyusunan anggaran. Bagian Manufaktur dapat memulai menyusun anggaran sendiri
tanpa perlu menunggu anggaran dari Bagian Penjuan dan dapat mempersingkat waktu
penyusunan anggran. Yang terakhir adalah penambahan evalusi pengendalian
manajemen agar tingkat keberhasilan perusahaan dapat diukur dengan lebih
relevan karena ditambah variable variable pengukuran lainnya.
**Jawaban ini merupakan pendapat individu. Apabila ada kesalahan bukan merupakan tanggung jawab penulis.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...