Tuesday, 1 November 2011

Pengambilan keputusan ( Decision making)


A.     Pengertian
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Menurut Ralp C. Davis, Mary Follet, James A.F. Stoner Pengambilan keputusan ( Decision making) adalah hasil pemecahan masalah yang didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, dan harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
B.     Teori Pengambilan Keputusan
Teori Pengambilan Keputusan yang paling dikenal dan mungkin dapat diterima oleh kalangan luas ialah teori Rasional Komprehensif. Unsur-unsur utama dari teori ini adalah sebagai berikut :
1.       Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingan satu sama lain.
2.      Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan tingkatannya sesuai dengan urutan pentingnya.
3.      Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama.
4.      Akibat-akibat ( biaya dan manfaat ) yang ditimbulkan oleh setiap alternatif yang dipilih dengan teliti.
5.      Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya dapat dibandingkan dengan alternatif-alternatif lainnya.
6.      Pembuat keputusan akan memilih alternatif dan akibat-akibatnya yang dapat memungkinkan tercapainya tujuan, nilai atau sasaran.
Model-model pengambilan keputusan dalam analisa kuantitatif sering menggunakan anggapan tersedianya informasi yang sempurna. Dunia nyata para manajer sering dipaksa harus mengambil keputusan tanpa informasi sempurna (ada variabilitas informasi, seperti kondisi kepastian, risiko dan ketidakpastian). Model Pengambilan Keputusan dipengaruhi atau tergantung dari Informasi yang ada/yang dimiliki.
Informasi yang ada, pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu Informasi Sempurna (Perfect Information) dan Informasi Tidak Sempurna (Imperfect Information)
C.    Model Pengambilan Keputusan dikaitkan Informasi yang dimiliki :
Ada 3 (tiga) Model Pengambilan keputusan.:
1.      Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty). Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) hanya mempunyai satu hasil (pay off tunggal). Model ini disebut juga Model Kepastian/ Deterministik.
2.      Model Pengambilan Keputusan dalam kondisi Berisiko (Risk). Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya dapat diperhitungakan atau dapat diketahui. Model Keputusan dengan Risiko ini disebut juga Model Stokastik.
3.      Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty). Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya tidak dapat diketahui/ditentukan. Model Keputusan dengan kondisi seperti ini adalah situasi yang paling sulit untuk pengambilan keputusan. (Kondisi yang penuh ketidakpastian ini relevan dengan apa yang dipelajari dalam Game Theory)
D.    Tahapan dalam Pengambilan Keputusan
Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses Pengambilan
Keputusan :
1.    Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan. menyelidiki, mempelajari, dan merumus kanmasalah; selain itu dilakukan pula pemprosesan, dan pengujian masukan
2.    Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatifalternatif pemecahan masalah. menganalisisdan mengembangkanalternatif tindakan, sertamengujikelayakantindakan/ alternatif solusiyang ada.
3.    Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif-alternatif yg disediakan.

E.     Analisis Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan
George R Terry dalam Hasan (2002) disebutkan dlam dasar-dasar pengambilan keputusan yang berlaku adalah :
1.      Intuisi
Kelebihan dan kelemahan dalam pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah :
Kelebihan
Kelemahan
Ø  Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan
Ø  Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberika keputusan pada umumnya
Ø  Kemampuan pengambilan keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik
Ø  Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik
Ø  Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya
Ø  Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan

2.      Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman, memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseoarang dapat memperkirakan keadaan sesuatu.
3.      Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat meberika keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat dengan lapang dada.
4.      Wewenang
Kelebihan dan kelemahan dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah
Kelebihan
Kelemahan
Ø  Penerima adalah bawahan
Ø  Dapat bertahan dala waktu yang lama
Ø  Memilik otentitas
Ø  Dapat menimbulkan sifat rutinitas
Ø  Sering melewati masalah yang seharusnya dipecahkan

5. Rasional
Pada keputusan ini bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimalkan hasil dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatan mendekati kebenaran atau sesuai apa yang diinginkan.
F.     Langkah2 Pengambilan Keputusan
1.      Perumusan Masalah
 Persoalan perlu diformulasikan sehingga memiliki ukuran yang mungkin dapat dipecahkan.  Bila perlu harus menguraikan atau membagi persoalan yang besar menjadi beberapa sub persoalan
2.      Penetapan parameter dan variabel yang merupakan bagian dari  suatu persoalan makin banyak dan lengkap variabel keputusan makin baik, akibatnya struktur persoalan makin sukar dan sulit dipecahkan  penetapan parameter dan variabel merupakan seni mengatur keseimbangan
3.      Membangun model keputusan
 model merupakan abstraksi atau representasi dari suatu situasi atau persoalan dengan bantuan model dapat ditetapkan alternatif pemecahan masalah
4.       Evaluasi dan penetapan kriteria pemilihan alternative
dalam menetapkan kriteria harus mendasarkan pada misi, tujuan kebijaksanaan organisasi disamping peluang, ancaman serta kekuatan/ kelemahan organisasi (SWOT)

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...