A.
Sains danTeknologi
Penemuan
teknologi sangat berkaitan dengan penemuan fakta dan konsep di dalam sains.
Sering dikatakan bahwa teknologi ialah penerapan sains. Namun bisa dilihat
dahulu kala paa nenek moyang telah bisa membuat alat untuk
menyeberang/mengarungi sungai, padahal dulu nenek moyang belum mengenal hukum
Archimides. Namun berkat penemuan Archimides, pada masa-masa selanjutnya
teknologi semakin berkembang dalam hal perkapalan. Dari kapal yang terbuat dari
kayu sampai kapal selam. Dengan demikian, antara antara sains dan teknologi
terdapat hubungan timbal balik, yang dalam perkembanganya meruapakan hubungan
yang tak berpangkal. Oleh karena itu hubungan yang sangat erat tersebut
keduanya sering digabungkan yang disingkat dengan kronim iptek.
Perkembangan
iptek mengalami lompatan besar semenjak revolusi industri. Lompatan
perkembangan ini sebenarnya tidak terlepas dair metode-metode dalam penemuan
dalam sains. Berka metode eksperimen, perkembangan sains memasuki tahapan
peneliian dan pengembangan besar-besaran. Berbagai bidang ilmu murni (sains)
dan terapannya (teknologi) menghasilkan temuan-temuan baru yang amat berguna
bagi kehidupan sekarang dan masa depan. Salah satunya adalah Bioteknologi,
yaitu rekayasa genetika. Penerapan rekayasa genetika untuk teknologi pangan dan
kedoteran-farmasi telah memberikan harapan bahwa kualitas hidup dan kelestarian
manusia di Bumi ini akan tetap terjaga, selama didukung oleh lingkungan
hidupnya,
B.
Pengaruh Iptek pada Masyarakat
Pada saat kini,
kehisupan manusia idak dapat dipisahkan dengan teknologi. Bisa dibayangkan
apabila listrik mati untuk beberapa jam saja,
seluruh kegiatan kota yang memeerlukan listrik akan terhenti, dan
penduduk kota akan mengeluh.
Penerapan iptek,
khususnya teknologi, dalam masyarakat telah memberikan dampak yang luas di luar
kemamfaaan yang dapa diambil dari sekdar penerapannya. Dampak tersebut berupa:
a.
Perubahan dari kebiasaan tradisional ke
kebiasaan baru
Berkat pengetahuan yang diperoleh, orang akan
meninggalkan kebiasaan lama dan melakukan kebiasaan baru. Ex: jika seseorang
sakit dibawa ke dokter dan bukan ke dukun seperti kebiasaan yang lama.
b.
Kemajuan bidang industri dan perang
Penggunaan alat-alat yang canggih di pabrik dan
modernisasi peralatan dan persenjataan perang.
c.
Pengaruh pada organisasi sosial dan politik
Sebagai akibat dari perkembangan teknologi
informasi-komunikasi. Ex: globalisasi merupakan dampak penerapan teknologi
muthakir informasi-komunikasi, yang akan memberikan konsekuensi bagi setiap
bangsa dan negara utuk melakukan penataan diri (restrukturisasi) kebijaksanaan dan
kelembagaan, agar tetap mampu bertahan dalam situasi pasar bebas.
d.
Benturan dengan tata lingkungan
Karena pengalaman telah menunjukan bahwa penggunaan
teknologi yang tidak bijaksana akan menyebabkan degradasi dan kerusakan ekosistem
dan lingkungan hidp. Oleh karena itu agar tidak terjadi masalah lingkungan,
timbul berbagai konsep atau aliran: teknologi ramah lingkungan, teknologi
berwawasan lingkungan, pembangunan berkelanjutan, dan lain sebagainya.
Jika kita benar-benar mencermati empat dampak diatas,
dampak tersebut masih akan memberikan dampak berkelanjutan bagi kelompok dan
golongan tertentu. Contoh dampak tersebut:
1.
Pengangguran akibat OHK
2.
Veteran atau orang sipil yang cacat akibat
perang
3.
Pengusaha yang menggunakan cara tradisional,
misal jamu gendong, akan kehilangan pasran dan langanan
4.
Pelarangan beck beroperasi pada jalanan
kota-kota
5.
Pencemaran lingkungan
Sejalan dengan
pengaruh teknologi terhadap masyarakat , Jacob emnyebutkan bahwa penerapan
teknologi yang tidak tepat adalah sebagai anti manusia atau mengganggu
keseimbangan antara individu dan masyarakat serta lingkungan. Dampak tersebut
disebabkan oleh perkembangan yang makin kompleks dlam segala bidang kehidupan
masyarakat, yang menyangkut beberapa perkara
1.
Birokrasi dan teknorasi
Pengelolaan teknologi yangberkembang amat pesat
membutuhkan birokrasi yang besar dan dan makin terpusat. Spesialisasi dan fragmentasi ilmu pengetahuan
menyebabkan tidak semua orang tahu secara mendalam tentang suatu masalah,
sehingga ada ketergantungan antara teknokrat (ahli iptek) dengan para pengambil
keputusan (birokrat).
2. Eksploitasi alam memuncak
Karena
bidang-bidang kegiatan manusia modern menunjukkan kecenderungan makin beragam
dan meningkat, kebutuhan akan sumber daya alam makin menigkat pula. Peralatan
untuk eksploitasi dan pengolahan hasil makin berkembang, sehingga dunia mesin
telah menggantikan tenaga manusia dalam ruang. Pekerjaan dan hiburan.
3. Militerisasi kehidupan
Bagian
terbesar dari anggaran ilmu pengetahuan jatuh ke sektor militer. Setengah dari
ahli ilmu pengetahuan alam dan teknologi di dunia bekerja dalam bidang militer,
sehingga menuntut cara kerja yang sesuai militer.
4. Eksperimentasi
Metode
eksperimen telah membawa ilmu pengetahuan berkembang dengan kecepatan yang
seolah sebagai lompatan. Maka untuk pengembangan lebih lanjut memaksa ilmu
pengetahuan untuk membuka jalur-jalur baru, missal: hewan percobaan baru,
embrio, janin, bayi, narapidana, tawanan, penduduk terasuing, pulau atau daerah
terpencil, angkasa dan antariksa.
5. Emansipasi dari ruang dan waktu
Iptek
telah membawa manusia berhasil membebaskan dirinya dari ruang, tetapi belum
berhasil membebaskan dirinya dari waktu. Bukankah manusia telah biasa
berpindah-pindah tempat sejak lahir sampai mati, namun keadaan siang-malam
masih merupakan irama biologiknya?
6. Komersialisasi
Tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa aspek komersial telah merasuk ke dalam empat drama
iptek, yakni penelitian, pengajaran, penerapan dan pengawetan (konservasi).
Komersialisasi semua bidang akan menyebabkan berbagai hak bersinggungan dan
bahkan berbenturan, pada berbagai peringkat. Yang paling besar ialah perbedaan
kaya-miskin, sehingga informasi ilmiah yang diterima oleh masyarakat semakin
tidak merata. Bakat dan kepribadian manusia harus disesuaikan dengan pasar dan
harga. Dikhawatirkan harkat dan martabat manusia menjadi dilecehkan akibat
komersialisasi yang berlebihan.
C. Paradigm Penerapan Teknologi oleh
Masyarakat
Factor pengalaman yang berkait erat
dengan kepentingan masyarakat tampaknya melatarbelakangi perkembangan paradigm
ini. Menurut Ellul (Manazes, 1996:73-75) paradigm dalam penerapan tersebut
adalah:
1. Anarki teknologi
Setiap
kemajuan teknologi harus dikejar. Paham ini menimbukkan kebebasan setiap orang
untuk menggunakan dan menikmati teknologi. Maka, semua bidang kehidupan
masyarakat hendak diteknologikan, tidak perlu memandang apakah bidang-bidang
itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini akan menimbulkan
pertentangan-pertentangan dalam masyarakat.
2. Teknofil
Hidup
di abad teknologi memang menyenangkan.setiap orang telah merasa bagaimana
kenikmatan hidup ini karena teknologi, sehingga timbul rasa cinta yang mendalam
kepada teknologi. Namun jika pemilikan teknologi mengalami kesenjangan di
antara lapisan atau kelompok masyarakat, terjadilah perbedaan pandangan antar
kelompok. Akibatnya di dalam masyarakat akan terjadi aliensi, yakni
keterasingan masyarakat yang tidak mampu memiliki teknologi. Dampak yang lebih
besar dapat terjadi berupa pertenteangan antara dua kelompok tersebut, karena
kelompok teknofil akan berusaha membendung dan membela mati-matian terhadap
usaha-usaha yang melecehkan dan melawan penggunaan teknologi
3. Teknofobia
Paham
ini sangat berlawanan dengan teknofil. Pahamini timbul karena belajar dari
pengalaman, yaitu penerapan teknologi telah menimbulkan dampak yang justru
bertentangan dengan tujuan semula untuk memperoleh kesejahteraan hidup.
4. Teknologi berwajah kemanusiaan
(tenologi tepat-guna)
Teknofobia
menyebabkan orang berperilaku tradisional dan berusaha untuk selalu kembali pada
keadaan yang alami. Namun dapatkah hal ini dijalani kehidupan masyarakat
sekarang, sementara selama ini masyarakat telah telanjur merasakan nikmat hidup
karena teknologi? Kemustahilan ini dijawab untuk mencari paham baru yakni
penerapan teknologi yang tetap mempertahankan harkat dan martabat manusia. Maka
dalam penerapan paham ini diwujudkan dengan teknologi tepa-guna (appropriate
technology) dan teknologi berwawasan lingkungan. Dalam menentukan hari kedepan
sains dan teknologi dituntut untuk mampu meningkatkan pemmenuhan kebutuhan
hidup dan sekaligus memberikan arah kepada masyarakat da bangsa sebagai pelaku
(subyek) dalam memecahkan masalah-masalah dalam mencapai kesejahteraan umat
manusia. Pergeseran budaya dari keadaan yang memberi tekanan pada peran sains
di dalam bangunan intelektual tentang realitas menuju kepada peran sains di
dalam bangunan masyarakat yang lebih etis merupakan indicator transformasi awal
dalam parameter penilaian social terhadap sains dan hubungannya dengan tatanan
politik.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...