Thursday 8 December 2011

SAINS, TEKNOLAGI DAN MASYARAKAT


A.      Sains danTeknologi
Penemuan teknologi sangat berkaitan dengan penemuan fakta dan konsep di dalam sains. Sering dikatakan bahwa teknologi ialah penerapan sains. Namun bisa dilihat dahulu kala paa nenek moyang telah bisa membuat alat untuk menyeberang/mengarungi sungai, padahal dulu nenek moyang belum mengenal hukum Archimides. Namun berkat penemuan Archimides, pada masa-masa selanjutnya teknologi semakin berkembang dalam hal perkapalan. Dari kapal yang terbuat dari kayu sampai kapal selam. Dengan demikian, antara antara sains dan teknologi terdapat hubungan timbal balik, yang dalam perkembanganya meruapakan hubungan yang tak berpangkal. Oleh karena itu hubungan yang sangat erat tersebut keduanya sering digabungkan yang disingkat dengan kronim iptek.

Perkembangan iptek mengalami lompatan besar semenjak revolusi industri. Lompatan perkembangan ini sebenarnya tidak terlepas dair metode-metode dalam penemuan dalam sains. Berka metode eksperimen, perkembangan sains memasuki tahapan peneliian dan pengembangan besar-besaran. Berbagai bidang ilmu murni (sains) dan terapannya (teknologi) menghasilkan temuan-temuan baru yang amat berguna bagi kehidupan sekarang dan masa depan. Salah satunya adalah Bioteknologi, yaitu rekayasa genetika. Penerapan rekayasa genetika untuk teknologi pangan dan kedoteran-farmasi telah memberikan harapan bahwa kualitas hidup dan kelestarian manusia di Bumi ini akan tetap terjaga, selama didukung oleh lingkungan hidupnya,

B.      Pengaruh Iptek pada Masyarakat
Pada saat kini, kehisupan manusia idak dapat dipisahkan dengan teknologi. Bisa dibayangkan apabila listrik mati untuk beberapa jam saja,  seluruh kegiatan kota yang memeerlukan listrik akan terhenti, dan penduduk kota akan mengeluh.

Penerapan iptek, khususnya teknologi, dalam masyarakat telah memberikan dampak yang luas di luar kemamfaaan yang dapa diambil dari sekdar penerapannya. Dampak tersebut berupa:
a.       Perubahan dari kebiasaan tradisional ke kebiasaan baru
Berkat pengetahuan yang diperoleh, orang akan meninggalkan kebiasaan lama dan melakukan kebiasaan baru. Ex: jika seseorang sakit dibawa ke dokter dan bukan ke dukun seperti kebiasaan yang lama.
b.      Kemajuan bidang industri dan perang
Penggunaan alat-alat yang canggih di pabrik dan modernisasi peralatan dan persenjataan perang.
c.       Pengaruh pada organisasi sosial dan politik
Sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi-komunikasi. Ex: globalisasi merupakan dampak penerapan teknologi muthakir informasi-komunikasi, yang akan memberikan konsekuensi bagi setiap bangsa dan negara utuk melakukan penataan diri (restrukturisasi) kebijaksanaan dan kelembagaan, agar tetap mampu bertahan dalam situasi pasar bebas.
d.      Benturan dengan tata lingkungan
Karena pengalaman telah menunjukan bahwa penggunaan teknologi yang tidak bijaksana akan menyebabkan degradasi dan kerusakan ekosistem dan lingkungan hidp. Oleh karena itu agar tidak terjadi masalah lingkungan, timbul berbagai konsep atau aliran: teknologi ramah lingkungan, teknologi berwawasan lingkungan, pembangunan berkelanjutan, dan lain sebagainya.
Jika kita benar-benar mencermati empat dampak diatas, dampak tersebut masih akan memberikan dampak berkelanjutan bagi kelompok dan golongan tertentu. Contoh dampak tersebut:
1.       Pengangguran akibat OHK
2.       Veteran atau orang sipil yang cacat akibat perang
3.       Pengusaha yang menggunakan cara tradisional, misal jamu gendong, akan kehilangan pasran dan langanan
4.       Pelarangan beck beroperasi pada jalanan kota-kota
5.       Pencemaran lingkungan
Sejalan dengan pengaruh teknologi terhadap masyarakat , Jacob emnyebutkan bahwa penerapan teknologi yang tidak tepat adalah sebagai anti manusia atau mengganggu keseimbangan antara individu dan masyarakat serta lingkungan. Dampak tersebut disebabkan oleh perkembangan yang makin kompleks dlam segala bidang kehidupan masyarakat, yang menyangkut beberapa perkara
1.       Birokrasi dan teknorasi
Pengelolaan teknologi yangberkembang amat pesat membutuhkan birokrasi yang besar dan dan makin terpusat. Spesialisasi dan fragmentasi ilmu pengetahuan menyebabkan tidak semua orang tahu secara mendalam tentang suatu masalah, sehingga ada ketergantungan antara teknokrat (ahli iptek) dengan para pengambil keputusan (birokrat).
2.       Eksploitasi alam memuncak
Karena bidang-bidang kegiatan manusia modern menunjukkan kecenderungan makin beragam dan meningkat, kebutuhan akan sumber daya alam makin menigkat pula. Peralatan untuk eksploitasi dan pengolahan hasil makin berkembang, sehingga dunia mesin telah menggantikan tenaga manusia dalam ruang. Pekerjaan dan hiburan.
3.       Militerisasi kehidupan
Bagian terbesar dari anggaran ilmu pengetahuan jatuh ke sektor militer. Setengah dari ahli ilmu pengetahuan alam dan teknologi di dunia bekerja dalam bidang militer, sehingga menuntut cara kerja yang sesuai militer.
4.       Eksperimentasi
Metode eksperimen telah membawa ilmu pengetahuan berkembang dengan kecepatan yang seolah sebagai lompatan. Maka untuk pengembangan lebih lanjut memaksa ilmu pengetahuan untuk membuka jalur-jalur baru, missal: hewan percobaan baru, embrio, janin, bayi, narapidana, tawanan, penduduk terasuing, pulau atau daerah terpencil, angkasa dan antariksa.
5.       Emansipasi dari ruang dan waktu
Iptek telah membawa manusia berhasil membebaskan dirinya dari ruang, tetapi belum berhasil membebaskan dirinya dari waktu. Bukankah manusia telah biasa berpindah-pindah tempat sejak lahir sampai mati, namun keadaan siang-malam masih merupakan irama biologiknya?
6.       Komersialisasi
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa aspek komersial telah merasuk ke dalam empat drama iptek, yakni penelitian, pengajaran, penerapan dan pengawetan (konservasi). Komersialisasi semua bidang akan menyebabkan berbagai hak bersinggungan dan bahkan berbenturan, pada berbagai peringkat. Yang paling besar ialah perbedaan kaya-miskin, sehingga informasi ilmiah yang diterima oleh masyarakat semakin tidak merata. Bakat dan kepribadian manusia harus disesuaikan dengan pasar dan harga. Dikhawatirkan harkat dan martabat manusia menjadi dilecehkan akibat komersialisasi yang berlebihan.


C.      Paradigm Penerapan Teknologi oleh Masyarakat
Factor pengalaman yang berkait erat dengan kepentingan masyarakat tampaknya melatarbelakangi perkembangan paradigm ini. Menurut Ellul (Manazes, 1996:73-75) paradigm dalam penerapan tersebut adalah:
1.       Anarki teknologi
Setiap kemajuan teknologi harus dikejar. Paham ini menimbukkan kebebasan setiap orang untuk menggunakan dan menikmati teknologi. Maka, semua bidang kehidupan masyarakat hendak diteknologikan, tidak perlu memandang apakah bidang-bidang itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini akan menimbulkan pertentangan-pertentangan dalam masyarakat.
2.       Teknofil
Hidup di abad teknologi memang menyenangkan.setiap orang telah merasa bagaimana kenikmatan hidup ini karena teknologi, sehingga timbul rasa cinta yang mendalam kepada teknologi. Namun jika pemilikan teknologi mengalami kesenjangan di antara lapisan atau kelompok masyarakat, terjadilah perbedaan pandangan antar kelompok. Akibatnya di dalam masyarakat akan terjadi aliensi, yakni keterasingan masyarakat yang tidak mampu memiliki teknologi. Dampak yang lebih besar dapat terjadi berupa pertenteangan antara dua kelompok tersebut, karena kelompok teknofil akan berusaha membendung dan membela mati-matian terhadap usaha-usaha yang melecehkan dan melawan penggunaan teknologi
3.       Teknofobia
Paham ini sangat berlawanan dengan teknofil. Pahamini timbul karena belajar dari pengalaman, yaitu penerapan teknologi telah menimbulkan dampak yang justru bertentangan dengan tujuan semula untuk memperoleh kesejahteraan hidup.
4.       Teknologi berwajah kemanusiaan (tenologi tepat-guna)
Teknofobia menyebabkan orang berperilaku tradisional dan berusaha untuk selalu kembali pada keadaan yang alami. Namun dapatkah hal ini dijalani kehidupan masyarakat sekarang, sementara selama ini masyarakat telah telanjur merasakan nikmat hidup karena teknologi? Kemustahilan ini dijawab untuk mencari paham baru yakni penerapan teknologi yang tetap mempertahankan harkat dan martabat manusia. Maka dalam penerapan paham ini diwujudkan dengan teknologi tepa-guna (appropriate technology) dan teknologi berwawasan lingkungan. Dalam menentukan hari kedepan sains dan teknologi dituntut untuk mampu meningkatkan pemmenuhan kebutuhan hidup dan sekaligus memberikan arah kepada masyarakat da bangsa sebagai pelaku (subyek) dalam memecahkan masalah-masalah dalam mencapai kesejahteraan umat manusia. Pergeseran budaya dari keadaan yang memberi tekanan pada peran sains di dalam bangunan intelektual tentang realitas menuju kepada peran sains di dalam bangunan masyarakat yang lebih etis merupakan indicator transformasi awal dalam parameter penilaian social terhadap sains dan hubungannya dengan tatanan politik.

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...