Thursday, 15 December 2011

ARTI PENDIDKAN DAN BATAS – BATAS PENDIDIKAN

Oleh : Megantoro

1.    LATAR BELAKANG
Makalah ini kami susun untuk memaparkan sedikit apa itu Arti Pendidikan dan Batas-batas pendidikan yang diharapkan menjadi bahan dialog bagi para mahasiswa dan para peminat pendidikan pada umumnya, untuk dihasilkannya fusi-fusi horizon makna yang dinamis. Ilmu pendidikan yang dimaksudkan sebagai bingkai yang dinamis dalam penerapan teori –teori dan praksis pendidikan.
2.    TUJUAN PENULISAN
Dengan pembuatan makalah ini, kami berharap dapat memahami arti pendidikan dan batas-batas pendidikan supaya dapat menjadi panduan pada saat kita masuk dalam dunia pendidikan untuk mengetahui batas-batas dalam menerapkannya. Selain itu untuk memenuhi tugasdari mata kuliah Ilmu Pendidikan di semester pertama.
3.      ARTIPENDIDIKAN
Menurut pendapat Suroso Prawiroharjo,sebagaimana dimuat dalam tulisan tulisan Raka Joni, dkk. (1984: 5), salah satu konsep tentang pendidikan yang banyak diajarkan di lembaga pendidikan guru adalah yang menggambarkan pendidikan sebagai bantuan pendidik untuk membuat peserta didik dewasa, artinya, kegiatan pendidik berhenti, tidak diperlukan lagi, apabila kedewasaan yang dimaksud yaitu kemampuan untuk menetapkan pilihan atau keputusan serta mempertanggungjawabkan perbuatan dan perilaku secara mandiri, telah tercapai.
 Menurut George F. Kneller dalam bukunya bukunya yang berjudul : Foundations of Education (1967 : 63), Pendidikan dapat dipandang dalam arti luas dan dalam arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam artinya yang luas pendidikan menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh yang berhubungan dengan pertumbuhan atau perkembangan jiwa (mind), watak (character), kemampuan didik (physicial ability) individu.
Menurut John Dewey dalam bukunya democracy and education 91950 : (89-90), pendidikan adalah rekontruksi atau reorganisasi pengalaman yang menembah makna pengalaman, dan yang menambah kemampuan untuk mengarahkan pengalaman selanjutnya.
Menurut John S. Brubacher dalam bukunya Modern Philosophis of Education (1977: 371) dinyatakan bahwa pendidikan adalah proses dalam manah potensi-potensi, kemampuan-kemampuan, kapasitas-kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan yang baik, dengan alat (media) yang disusun sedemikian rupa.
Menurut Carter V. Good dalam Dictionary of Education (1945: 145), pendidikan adalah : (1) Keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif dalam masyarakat dimana dia hidup; (2) Proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol sehingga, dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampaun ssosial dan kemampuan individu yang optimal.
Menirut Ki Hajar Dewantara (1977 : 20) yang dinamakanmpendidikan yaitu tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya pendidikan yaitu, menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Menurut Driyarkara (1980 :78), intisari atau eidos dari pendidikan ialah pe-manusia-an manusia-muda.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 tantang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritul keagamaan, pengandalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyerakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar baik formal ataupun non formal dengan tujuan mengembangakan (ilmu pengembangan, potensi, kecerdasan,pengendalian diri, keagamaan serta ketrampilan yang ada pada diri kita dan mentransformasikan hal yang tidak tahu menjadi  tahu.
Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu yang mempengaruhi perkembangan fisik, akal, siswa, dan watak manusia.
Pendidikan adalah pembinaan atau pengembangan kemampuaan diri secara utuh baik potensi maupun kapasitas manusia yang dipengaruhi oleh kebiasaaan –kebiasaan disempurnakan oleh kebiasaan yang baik dengan media yang disusun sedemikian rupa.
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup (Ag. Soejono, pendahuluan ilmu pendidikan umum,27)
Unsur-unsur secara esensial dalam pengertian pendidikan:
1.      Dalam pendidikan terkandung pembinaan.
2.      Dalam pendidikan terjalin hubungan antara dua fihak.
3.      Pendidikan adalah proses sepanjang hayat.
4.      Aktivitas pendidikan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
Manfaat Pendidikan:
1.      Membentuk pribadi-pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa.
2.      Membentuk tenaga pembangunan yang ahli dan terampil.
3.      Melestarikan nilai-nilai.
4.      Mengembangkan nilai-nilai.
5.      Merupakan jembatan masa lampau, masa kini dan masa depan.




4.    BATAS BATAS PENDIDIKAN
                 Pendidikan  sebagai upaya sadar untuk membantu seseorang dalam mengaktualisasikan dirinya sepenuh dan selengkapnya tetapi tidak terlepas dari keterbatasan. Keterbatasan tersebut terdapat pada peserta didik, pendidik, interaksi pendidikan, lingkungan dan sarana pendidikan.

a.      BATAS BATAS PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK
            Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan dalam kemampuan bakat, minat, motivasi, watak, ketahanan dan dsb. Dari perbedaan tersebut  tentunya ada peserta didik yang lebih unggul  dari peserta didik yang lain.
            Pengetahuan pendidikan tenntang hal tersebut hendaknya menjadi acuan untuk mencari  untuk mencari metode / langkah-langkah pendidikan yang cocok dalam pembelajaran pesrta didik, sehingga dapat berkembang dengan baik.
b.      BATAS BATAS PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN
            Sebagai manusia biasa, pendidikan memiliki keterbatasan-keterbatasan. Disini yang menjadi permasalahan adalah keterbatasan tersebut dapat ditelolir.Keterbatasan yang tidak bisa ditelolir apabila menyebabkan tak terwujudnya interaksi. Contohnya apabila seorang pendidik tersebut tidak tahu apa yang akan diajarkan pada peserta didik, hal ini dapat menyebabkan tidak terjadinya interaksi. Selain itu pendidik yang tidak bermoral juga masuk dalam hal ini. Karena pendidikan pada intinya  adalah usaha yang dilandasi moral.
            Keterbatasan yang relatif pada dasarnya masih bis ditelolir dengan catatn sipendidik tersebut mau mengurangi keterbatasannya. Misalnya hal yang harus dikurangi adalah kekurangmampuan dalam menggunakan alat peraga.
            Keterbatasan dalam interaksi pendidik dapat terjadi karena bahasa yang dipakai untuk mendidik sehingga alat komunikasi katanya tidak bisa dimengerti. Tugas pendidik dalam hal ini adalah berusaha mengurangi sebanyak-banyaknya pembatas komunikasi dengan menggunakan kata-kata yang sesuai  kebendharaan peserta didik.
            Disamping faktor bahasa dan juga faktor lain yang dapat menimbulkan miss komunikasi antar pendidik dan peserta didik, yaitu hal-hal psikolog peserta didik tersebut dengan peserta didik yang lain atau dengan pendidik.
5.      SIMPULAN
a.      Kesimpulan
Semakin maju dan berkembangnya dunia ini, serta semakin pesatnya perkembangan peradaban manusia maka semakin menuntut kita untuk lebih keras lagi memikirkan persoalan-persoalan pendidikan yang semakin kompleks.
Peran pendidikan yang dirasakan semakin penting dan menjadi kebutuhan pada masyarakat umum serta peran pendidikan yang dapat merubah taraf pemikiran dan perkembangan kehidupan menuju ke yang lebih baik.
Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang didialamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, didalam dan diluar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat (life long procces), dari generasi ke generasi. Dan pendidikan , sangat bermakna bagi kehidupan individu, masyarakat, dan suatu bangsa. (Dwi Siswoyo, dkk, 2008;25)

b.      Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami arti pendidikan dan batas-batas pendidikan itu sendiri dalam supaya dapatmenerapkan paduan dalam memasuki dunia kependidikan.

6.      DAFTAR PUSTAKA
Siswoyo Dwi,2007,Ilmu Pendidikan ; jogjakarta:UNY Press.
Soejono Ag,Ilmu Pendidikan Umum ; jogjakarta:CV. ILMU Bandung.

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...