Friday 15 April 2011

Bom bunuh diri meledak di masjid Polres Cirebon Kota

bom bunuh diri di Masjid yang terletak di komplek Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat, 15 April 2011, siang ini mengindikasikan bahwa polisi sudah menjadi target dari para pelaku bom.

Penegaskan itu disampaikan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri (Mabes), Inspektur Jenderal, Anton Bachrul Alam.  Jika targetnya bukan polisi, “Kenapa dia  harus masuk ikut salat?”Masjid itu memang tempat salat Jumat polisi di sana.

Pelaku peledakan bom itu tewas di dalam Masjid, sejumlah 25 orang diangkut dan dirawat di Rumah Sakit. Siapa pelaku bom yang tewas itu masih ditelusuri oleh kepolisian. Yang juga menjadi korban ledakan itu adalah Kapolres Cirebon Ajun Komisaris Besar, Heru Koco. Dia kini sedang dirawat di Rumah Sakit Labuhan.  Ledakan itu terjadi sekitar pukul 12.35 WIB, tepat saat salat Jumat baru dimulai.

Mabes Polri menduga bom yang meledak di Mapolres Cirebon adalah bom bunuh diri. "Ada satu orang korban yang tubuhnya meledak, jadi diduga ini bom bunuh diri. Akibatnya yang bersangkutan tewas dan saat ini sedang diperiksa oleh tim dari Polres Cirebon" ujar Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Anton Bahrul Alam, di Jakarta, Jumat (15/4).

Akibat ledakan bom ini, 17 orang luka luka, termasuk jajaran pejabat Polres Cirebon yakni Kapolres, Kasubag SDM, Kasat Lantas, 2 anggota provost, 2 PNS Polri serta ulama dan masyarakat yang hadir.

Anton mengatakan, saat ini seluruh korban dibawa ke RS Bayangkhara Cirebon, termasuk jenazah pelaku bom bunuh diri. Modus sementara yang diketahui adalah pelaku ikut sholat berjamaah bersama jemaah yang lain. "Posisinya (pelaku, red) disamping Kapolres," jelas Anton.

Sejauh ini Polri belum bisa mengetahui kelompok mana yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri ini. Tim Labfor Mabes Polri masih meluncur ke tempat kejadian perkara. (MLA)

Di RS Pelabuhan ada 30 korban yang semuanya anggota polisi. Salah satu korban Kompol Suhadi, Kepala Bagian Administrasi Polres Cirebon Kota mengalami luka cukup serius. Dia terluka di bagian kepala, leher, tangan, dan kaki. Tubuhnya dipenuhi puluhan paku serpihan dari ledakan itu.

Kini Suhadi sedang dirawat di ICU RS Pelabuhan Cirebon.

Menurut sumber Tempo, ledakan itu adalah bom bunuh diri. Pelaku, menurut sumber ini memakai baju hitam berdiri di shaf kedua saat shalat di masjid itu.

Peristiwa ledakan berlangsung ketika dilakukan shalat Jumat di masjid Polres Cirebon Kota. Akibatnya, jamaah yang kebanyakan merupakan anggota polisi menjadi korban dalam ledakan itu.

Kepolisian Cirebon Kota telah memasang garis polisi di sekitar lokasi. Sekarang ini pihak polisi milter dan organiknya sedang melakukan pemeriksaan di lokasi sekitar.
Bom yang meledak di dalam masjid Mapolresta Cirebon, Jawa Barat sekitar pukul 12.15 WIB atau pada saat Salat Jumat baru mau dimulai dinilai merupakan sebuah kado hitam bagi Institusi Kepolisian Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada tribunnews.com, Jumat (15/4/2011).

"Bom di Polres Cirebon menjadi kado hitam bagi Polri," kata Neta.

Istilah kado hitam dari Neta S Pane sungguh beralasan. Pasalnya, ledakan bom tersebut bertepatan dengan pensiunnya Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintekam) Mabes Polri, Komjen Pol Wahyono.

"Kabaintelkam Polri Komjen Wahyono pensiun pada tanggal 15 April 2011, hari ini, tragis," ungkap Neta.

Seperti diketahui, pascaledakan bom ini, dari olah TKP sementara, diketahui 17 orang mengalami luka berat dan ringan.

Petugas kepolisian Mapolresta Cirebon yang luka, yakni Kapolresta , Kasubag SDM, Kasat Lantas, dua anggota Provost, 2 anggota PNS, dan sisanya adalah tokoh ulama (ustadz) dan warga sipil.

"Ada 17 orang yang luka-luka, termasuk anggota kita juga kena yaitu Kaporesta," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mabes Polri.

Kini, sebagian besar korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Cirebon.

Sebuah bom meledak di masjid kompleks Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat. Bom menewaskan satu orang yang diduga pelaku peledakan, dan sejumlah orang lainnya terluka.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam mengatakan modus pelaku pemboman sengaja ikut salat. Posisi pelaku pun cukup dekat dengan barisan tempat Kapolresta melaksanakan salat. Ditanya soal pengamanan, Anton mengatakan, "Kalau soal pengamanan masjid, siapa pun kan tak bisa ditolak salat."

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...