KOMPAS.com - Saham-saham di bursa AS kembali menjadi incaran investor. Kondisi itu membuat indeks Dow Jones Industrial Average ditutup di atas level 12.000 untuk pertama kalinya sejak Juni 2008.
Sejumlah sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan bursa AS di antaranya: kenaikan tingkat manufaktur China dan kinerja United Parcel Service Inc (UPS) yang melampaui prediksi analis.
Saham-saham yang tercatat mempengaruhi pergerakan bursa adalah: UPS naik 4,2 persen, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dan Alcoa Inc dengan kenaikan masing-masing 4,5 persen, Pfizer Inc naik 5,5 persen serta Bank of America naik 4,2 persen.
Banyaknya saham yang ditutup di teritori positif membuat bursa AS melesat. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 1,7 persen menjadi 1.307,59. Ini merupakan lonjakan tertinggi sejak 1 Desember lalu. Sementara, indeks Dow Jones bertambah 1,3 persen menjadi 12.040,16.
"Kita memiliki banyak data yang menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kinerja perusahaan sangat baik serta manufaktur China kuat meskipun pemerintah setempat tengah berjuang mengontrol inflasi. Jika dibandingkan dengan dana tunai dan obligasi, pasar saham sudah sangat murah," urai Matthew DiFilippo, Director of Research Stewart Capital Advisors LLC di Indiana.
Sejumlah sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan bursa AS di antaranya: kenaikan tingkat manufaktur China dan kinerja United Parcel Service Inc (UPS) yang melampaui prediksi analis.
Saham-saham yang tercatat mempengaruhi pergerakan bursa adalah: UPS naik 4,2 persen, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dan Alcoa Inc dengan kenaikan masing-masing 4,5 persen, Pfizer Inc naik 5,5 persen serta Bank of America naik 4,2 persen.
Banyaknya saham yang ditutup di teritori positif membuat bursa AS melesat. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 1,7 persen menjadi 1.307,59. Ini merupakan lonjakan tertinggi sejak 1 Desember lalu. Sementara, indeks Dow Jones bertambah 1,3 persen menjadi 12.040,16.
"Kita memiliki banyak data yang menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kinerja perusahaan sangat baik serta manufaktur China kuat meskipun pemerintah setempat tengah berjuang mengontrol inflasi. Jika dibandingkan dengan dana tunai dan obligasi, pasar saham sudah sangat murah," urai Matthew DiFilippo, Director of Research Stewart Capital Advisors LLC di Indiana.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...