KOMPAS.com - Untuk menutupi kekurangan stok cabai dalam negeri, impor cabai sekitar 15 ribu ton dari luar negeri pun dilakukan dengan pesawat.
Langkah impor cabai ini, menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI, Gunaryo, kepada wartawan di Jakarta, (1/2/2011) dilakukan dalam rangka mencukupi stok dan membantu menurunkan harga cabai yang kian meroket di pasar dalam negeri.
Cabai impor tersebut, imbuhnya, berasal dari negara-negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia. Hal ini juga diambil dengan mengukur jarak tempuh plus waktu transportasi agar cabai impor tidak rusak dan membusuk.
“Itu kemarin dilihat ada potensi setelah dihitung dengan transportasi masih memungkinkan dibawa ke Inondeuisa. Masuk hanya hitungan 3,4 hingga 5 jam. Satu upaya juga untuk menghadang harga dan pasokan dalam negeri,” jelasnya.
Dia melanjutkan yang memungkinkan, mengangkut cabai impor dari negera tetangga dengan waktu tempus yang relatif singkat, yakni hingga 5 jam, adalah dengan menggunakan armada pesawat. “Kalau bisa ditempuh 3,4 jam kalau lewat dari container itu berisiko. Cuma pesawat,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dua pekan terakhir cabai rawit merah impor asal China dan Thailand telah menyerbu pasar Jakarta dan sekitarnya. Para pedagang mencampur rawit impor yang harganya lebih murah dengan rawit lokal untuk menekan harga cabai, yang di pasar Depok mencapai Rp 120.000 per kilogram.
Harga rawit merah dari Thailand yang berukuran kecil Rp 55.000 per kg, sedangkan yang lebih besar Rp 40.000-Rp 45.000 per kg
Langkah impor cabai ini, menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI, Gunaryo, kepada wartawan di Jakarta, (1/2/2011) dilakukan dalam rangka mencukupi stok dan membantu menurunkan harga cabai yang kian meroket di pasar dalam negeri.
Cabai impor tersebut, imbuhnya, berasal dari negara-negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia. Hal ini juga diambil dengan mengukur jarak tempuh plus waktu transportasi agar cabai impor tidak rusak dan membusuk.
“Itu kemarin dilihat ada potensi setelah dihitung dengan transportasi masih memungkinkan dibawa ke Inondeuisa. Masuk hanya hitungan 3,4 hingga 5 jam. Satu upaya juga untuk menghadang harga dan pasokan dalam negeri,” jelasnya.
Dia melanjutkan yang memungkinkan, mengangkut cabai impor dari negera tetangga dengan waktu tempus yang relatif singkat, yakni hingga 5 jam, adalah dengan menggunakan armada pesawat. “Kalau bisa ditempuh 3,4 jam kalau lewat dari container itu berisiko. Cuma pesawat,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dua pekan terakhir cabai rawit merah impor asal China dan Thailand telah menyerbu pasar Jakarta dan sekitarnya. Para pedagang mencampur rawit impor yang harganya lebih murah dengan rawit lokal untuk menekan harga cabai, yang di pasar Depok mencapai Rp 120.000 per kilogram.
Harga rawit merah dari Thailand yang berukuran kecil Rp 55.000 per kg, sedangkan yang lebih besar Rp 40.000-Rp 45.000 per kg
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...