Tuesday 2 July 2013

PROSES DAN STRUKTUR SOSIAL


A.    Pengertian proses sosial
Pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial:
a.    Adham Nasution: proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-  individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.
b.    Abu Ahmadi :dengan proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.
c.    Soerdjono Dirdjosisworo : mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
d.   Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
1)   Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.
Berdasarkandefinisi di atas, dapatdisimpulkanbahwa proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan kelompok-kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Atau dengan perkataan lain,proses soial diartikan sebagai pengaruh  timbal balik antara berbagai aspek kehidupan bersama.

B.     Bentukdanmacam-macam proses sosial
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosialkarena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor :
-          Imitasi àSalah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.
-          SugestiàFaktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
-          IdentifikasiàIdentifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
-          Proses simpatiàSebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu :
1.    Proses asosiatifà proses sosial yang bersifatpositif, yaitusepertikerjasama, akomodasi, asimilasi, danamalgasi.
a.       Kerjasama
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua.Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok lainya ( out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat apabila ada hal-hal yang menyinggung anggota perorangan lainnya.
b.      Akomodasi
Suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa meng-hancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Bentuk-bentukakomodasi :
1.      Coercion/ koersisuatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
2.      Compromise/ kompromibentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
3.      Arbitration/ abitrasisuatu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
4.      Conciliation/ konsiliasi, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. 
5.      Toleration/ toleransimerupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
6.      Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mem-punyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
7.      Adjudication/ ajudikasipenyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
c.       Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila terdapat masyarakat-masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Asimilasi ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi :
-          Toleransi
-          Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
-          Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya

d.      Amalgasi
Amalgasi merupakan peleburan dua kelompok budaya masyarakat  yang kemudian melahirkan budaya baru. Biasanya dapat terjadi dengan sukarela maupun dengan pemaksaan.

2.    Proses disosiatifà proses sosial yang bersifat negatif, seperti :persaingan, kontravensi dan konflik sosial/ pertentangan.
a.       Persaingan
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik individu maupun kelompok) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
b.      Kontravensi
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker,yaitu :
-     Umum, meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana.
-     Sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain.
-     Intensif,seperti penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain.
-     Rahasia, yaitu mengumumkan rahasian orang atau berkhianat.
-     Taktis,yaitu mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.



c.       Konfliksosial
Konflik adalah suatu proses social antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya untuk mencapai tujuan atau kepentingan tertentu. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri seperti emosi, budaya atau kepentingan individu yang terlibat dalam suatu interaksi.

C.    Pengertianstruktursosial
Pengertian struktur sosialmenurutparaahli :
a.       George C. Homan
Mengaitkan struktur sosial dengan perilaku elementer (mendasar) dalam kehidupan sehari-hari.
b.      Talcott Parsons
Berpendapat bahwa struktur sosial adalah keterkaitan antarmanusia.
c.       Coleman
Melihat struktur sosial sebagai sebuah pola hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia.
d.      Kornblum
Menekankan konsep struktur sosial pada pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.
e.       Soerjono Soekanto
Melihat struktur sosial sebagai sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan.
f.       Abdul Syani
Melihat struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok, seperti kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang.

Berdasarkan pengertian-pengertian mengenai struktur sosial dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat.
Pada umumnya struktur sosial memiliki empat elemen dasar, yaitu:
1.      Status sosial
Merupakan kedudukan atau posisi sosial seseorang dalam masyarakat. Status terbagi atas:
·         Ascribed status → status yang didapat secara otomatis melalui kelahiran.
·         Achieved status → status yang didapat melalui usaha sendiri.
·         Assigned status → status yang diberikan kepada seseorang karena jasanya bagi masyarakat.
2.      Peran sosial
Merupakan seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial tertentu.
3.      Kelompok
Merupakan sekelompok orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai dan harapan yang sama serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi.
4.      Institusi/ lembaga
Merupakan kumpulan norma-norma yang berkisar pada pemenuhan suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.

D.    Fungsidanciri-ciri struktursosial
Fungsi Struktur Sosial
1.      Fungsi pembelajaran. Yaitu sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin ilmu sosial.
2.      Sebagai pengawas sosial. Yaitu sebagai pembatas agar setiap anggota masyarakat berperilaku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang dianut  masyarakat tersebut.
3.      Fungsi Identifikasi. Yaitu struktur sosial merupakan karakteristik yang khas yang dimiliki suatu masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda dari masyarakat yang lain.
Ciri-ciri struktur sosial :
.     1. Bersifat abstrak
Artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai tingkatan terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaana dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
2.      Terdapat dimensi vertikal dan horizontal
Struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial dimensi horizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakteristik sama.
3.      Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat
Proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
4.     Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat. Struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
5.      Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah
Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat.

E.     Bentuk-bentuk struktur sosial
Dilihat dari sifatnya :
a)      Struktur sosial kaku
Merupakan bentuk struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpindahan status atau kedudukannya. Contoh: sistem Kasta.
b)   Struktur sosial luwes
Pada struktur ini setiap anggota masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan.
c)      Struktur sosial formal
Merupakan bentuk struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang.
d)     Struktur sosial informal
Merupakan struktur sosial yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang.

Dilihat dari identitas keanggotaan masyarakatnya :
a)      Struktur sosial homogen
Pada struktur sosial homogen memiliki latar belakang kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya, seperti kesamaan ras, suku bangsa ataupun agama.
b)      Struktur sosial heterogen
Struktur sosial ini ditandai oleh keragaman identitas anggota masyarakatnya.

Dilihat dari ketidaksamaan sosial :
a)      Diferensiasi sosial
Merupakan perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki).
b)      Stratifikasi sosial

Merupakan pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...