A.
Pengertian
Lembaga Sosial
Banyak para
ahli yang mendefinisikan tentang lembaga sosial, pendapat-pendapat tersebut
antara lain:
1.
Paul Horton dan Chester L. Hunt
Lembaga sosial adalah sistem norma-norma dan hubungan-hubungan
penyatuan nilai dan prosedur-prosedur tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia.
2.
Peter R Berger
Lembaga sosial adalah prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia
ditekankan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak sesuai dengan keinginan
masyarakat.
3. Mayor Polak
Lembaga sosial adalah kompleks atau sistem peraturtan dan adat
istiadat yang mempertahankan nilai-nilai penting.
4.
W. Hamilton
Lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok dengan derajat
sanksi.
5.
Robert Mac Iver dan CH page
Lembaga sosial adalah
prosedur atau tata cara untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu
kelompok masyarakat.
6. Koenjaraningrat
Lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat pada aktivitas memenuhi komplesitas kebutuhan khusus manusia.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga sosial
adalah sekumpulan norma yang tersusun secara sistematis yang terbentuk dalam
rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia yang bersifat sosial.
B.
Proses
Pertumbuhan Lembaga Sosial
Suatu
lembaga terbentuk akibat dari berbagai aktivitas manusia baik secara sadar
maupun tidak sadar, baik disengaja maupun tidak disengaja. Tingkah laku manusia sering kali
diulang-ulang, apalagi kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Maka kegiatan tersebut akhirnya melembaga dan
melekat pada masing-masing individu.
Dengan otomatis lembaga lahir, berkembang dan mati tergantung pada
aktivitas manusia.
C.
Fungsi
lembaga Sosial
1.
Fungsi Manifes (nyata)
Fungsi manifest adalah fungsi yang
disadari dan menjadi harapan banyak orang.
Contoh
a.
Keluarga sebagai lembaga internalisasi
dan sosialisasi nilai dan norma.
b.
Lembaga ekonomi tempat terjadinya proses
produksi dan distribusi.
2.
Fungsi laten (tersembunyi)
Fungsi laten adalah fungsi yang tidak disadari dan bukan menjadi
tujuan utama lembaga, cenderung tidak nampak, dan tidak diharapkan tetapi ada.
Contoh:
a. Lembaga keluarga, pernikahan untuk menutupi rasa malu sebuah tidak
laku.
b. Lembaga politik persaingan untuk berkuasa kemudian menumpuk
kekayaan.
D.
Karakteristik
Lembaga Sosial
1.
Memiliki
simbol, simbol ini digunakan sebagai tanda atau ciri khusus suatu lembaga.
2.
Memiliki
tata tertib dan tradisi, sebagai panutan secara tertulis dan tidak tertulis
untuk anggotanya. Contoh: lembaga keluarga
mempunyai aturan, yaitu menghormati anggota keluarga yang usianya lebih tua.
3.
Lembaga
sosial biasanya usianya lebih lama dari pada anggota, sehingga terjadi
pewarisan generasi ke generasi. Baik
warisan berupa norma, maupun tata tertib dan tradisi.
4.
Memiliki
alat kelengkapan untuk mewujudkan tujuan lembaga.
5.
Memiliki
idiologi atau system gagasan mendasar yang dimiliki bersama, dianggap idela
oleh anggotanya.
6.
Memiliki
tingkat kekebalan atau daya tahan yang kuat, tidak akan lenyap begitu saja,
contohnya adat istiadat, kurikulum pendidikan, dll.
E.
Unsur-unsur
Lembaga Sosial
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Keterangan:
1.
Individu
Inti dari sebuah lembaga adalah kumpulan individu jika
kita melihat manusia dari aspek individu, maka kita akan mengetahui hakikat
manusia secara eksisitensi sebagai makhluk individu (perlu hidup sendiri) dan
sebagai makhluk sosial (manusia yang tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia
lain).
2.
Lembaga
Keluarga
Proses alami bagi setiap individu yang sudah dewasa
ialah akan membentuk keluarga. Disanalah
akan dilahirkan individu-individu bagu sebagai penerus atau generasi baru.
3.
Lembaga
Sosial
Merupakan akomodasi dari berbagai macam individu dan
individu tersebut bersumber dari berbagai keluarga.
4.
Lembaga
Kemasyarakatan
Pada prinsipnya sama dengan lembaga sosial, namun
berdasarkan kajian yang mendalam lembaga kemasyarakatan cenderung bersifat
lebih luas bila dibandingkan dengan lembaga sosial.
5.
Lembaga
Negara
Merupakan lembaga terbesar tingkat tataran
Negara. Lembaga ini memiliki kekuasaan
dan kekuatan yang paling tinggi bila dilihat dari kacamata kedudukan dan
wewenang.
F.
Tipe-tipe
Lembaga Sosial
JL. Gillin
dan JP. Gilling dalam bukunya Cultur Sosiologi, membahas tentang tipe-tipe
lembaga sosial, yaitu:
1.
Tipe
peranata sosial dilihat dari sudut perkembangannya
a.
Crescive
institution atau lembaga paling primer
Suatu tipe
lembaga yang tumbuh tidak sengaja dan tumbuhnya berasal dari adat
istiadat. Contoh: bentuk-bentuk
perkawinan.
b.
Enacted
institution
Tipe
lembaga yang dibentuk dengan sengaja dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat yang bersangkutan. Hal
ini bermula dari kebiasaan-kebiasaan yang sistematis serta diatur dan disahkan
oleh pemerintah. Contoh: lembaga utang
piutang, lembaga pendidikan dll.
2.
Tipe
lembaga sosial dilihat dari sudut nilai
a.
Basic
institution
Dianggap
sebagai lembaga sosial yang paling penting karena untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Contoh: lembaga keluarga dan lembaga agama.
b.
Subsidiary
institution
Lembaga sosial
yang dianggap kurang penting oleh sekelompok masyarakat tertentu, misalnya
lembaga rekreasi dan lembaga olahraga.
3.
Tipe
lembaga sosial dinilai dari sudut penerimaan oleh masyarakat
a.
Tipe
lembaga ini merupakan lembaga-lembaga yang diterima oleh masyarakat karena
dirasa member manfaat dan keuntungan serta sangat dibutuhkan misalnya lembaga
agama, lembaga pendidikan, lembaga hukum, dll.
b.
Unproved
= un sanctioned institution
Tipe
lembaga ini ditolak oleh masyarakat secara umum, lembagaini dianggap meresahkan
dan merugikan masyarakat secara umum.
Contoh: lembaga perakitan bom ilegal, dll.
4.
Tipe
lembaga sosial dilihat dari sudut persebarannya
a.
General
institution
Suatu
lembaga yang lahir atas dasar faktor penyebaran sehingga dikenal di seluruh
dunia, misalnya lembaga pemerintah, lembaga agama, dll.
b.
Restricted
institution
Suatu
lembaga yang dikenal hanya terbatas pada suatu masyarakat atau Negara tertentu,
misalnya lembaga pemerintahan daerah, dll.
5.
Tipe
lembaga sosial dilihat dari sudut fungsinya
a.
Operative
institution
Suatu
lembaga yang berfungsi untuk menghimpun pola-pola atau cara-cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh: LSM, dll.
b.
Regulated
institution
Lembaga
yang berfungsi mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak mutlak menjadi
bagian dari lembaga tersebut. Contoh:
lembaga hukum, dll.
G.
Hubungan,
Peran, dan Fungsi Lembaga Sosial
1.
Lembaga
keluarga
Ada 3 bentuk keluarga, yaitu:
a.
Keluarga
inti, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah.
b.
Keluarga
besar, yaitu ikatan keluarga dalam satu keturunan, yang terdiri dari kakek,
nenek, ipar, paman, tante, dsb.
c.
Keluarga
polygamous, yaitu beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh 1 kepala keluarga.
Lembaga keluarga dapat terbentuk melalui jalur
pernikahan, baik secara agama, maupun dengan proses adat ataupun hukum. Setelah pernikahan itu menghasilkan keturunan
yang kemudian membentuk keluarga inti.
Bentuk-bentuk perkawinan antara lain:
1.
Menurut
jumlah suami istri:
a.
Monogami,
merupakan perkawinan 1 pria dan 1 wanita.
b.
Poligami,
merupakan perkawinan yang beristri atau bersuami lebih dari satu orang. Poligami mempunyai 2 istilah, yaitu poligini
atau seorang laki-laki yang beristrikan lebih dari satu orang, dan poliandri
yaitu wanita yang bersuamikan lebih dari satu orang.
2.
Menurut
asal suami dan istri:
a.
Endogami,
yaitu perkawinan dari lingkungan sendiri.
Contoh: orang menikah dengan orang 1 desa.
b.
Eksogami,
yaitu perkawinan dari luar lingkungan sendiri.
Ada beberapa eksogami, yaitu:
1)
Connubium
circulation/ asymetris (sepihak), hubungan perkawinan derdiri dari 2 klan yang
hanya mempunyai satu kedudukan sebagai pemberi ataupenerima gadis. Misalnya, klan A adalah pemberi istri kepada
klan B. klan B pemberi istri kepada klan
C. klan C pemberi istri kepada klan
D. suku bangsa yang menganut bentuk
perkawinan ini adalah suku Batak dan Ambon.
2)
Connubium
symetris, yaitu hubungan perkawinan antara dua klan, dimana antara 2 klan
tersebut bertukar-tukar jodoh bagi para pemudanya. Contoh, pemuda klan A memilih jodoh dari klan
B, sebaliknya pemuda dari klan B memilih jodoh dari klan A.
3)
Homogami,
yaitu perkawinan antara anak-anak dari dua keluarga yang termasuk dalam lapisan
sosial yang sama. Misalnya anak
bangsawan menikah dengan anak bangsawan yang lain.
4)
Heterogami
adalah perkawinan dari dua keluarga yang lapisan sosialnya berlainan. Contoh, anak keturunan bangsawan menikah
dengan anak orang biasa
c.
Menurut
hubungan kekerabatan:
1)
Cross
cousin (sepupu silang), yaitu perkawinan antara saudara sepupu, yakni anak
saudara laki-laki ibu (anak paman) atau anak saudara prempuan ayah.
2)
Parallel
cousin (sepupu sejajar), yaitu perkawinan antara pria dan wanita dimana ayah
atau ibu mereka bersaudara.
Pola menetap atau tempat tinggal sesudah menikah
dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu:
a.
Patrilokal,
yaitu suami istri bertempat tinggal disekitar pusat kerabat suami.
b.
Matrilokal,
yaitu suami istri tinggal disekitar kerabat istri.
c.
Bilokal,
yaitu menetap bergantian antara kerabat istri dan suami.
d.
Neolokal,
yaitu bertempat tinggal ditempat yang baru.
e.
Avunkulokal,
yaitu menempati rumah saudara laki-laki ibu dari pihak suami.
f.
Natalokal,
yaitu suami istri tinggal terpisah, mereka tinggal dikelahiran masing-masing.
g.
Utrolokal,
yaitu bebas menentukan tempat tinggal.
h.
Komonlokkal,
yaitu tinggal didalam kelompok dimana kedua orang tua dari pihak laki-laki dan
perempuan berdiam.
Fungsi keluarga antra lain:
a.
Fungsi
reproduksi
b.
Fungsi
sosialisasi
c.
Fungsi
ekonomi
d.
Fungsi
proteksi
e.
Fungsi
pemberian status
f.
Fungsi
pengawas sosial
2.
Lembaga
pendidikan
Adanya kebutuhan manusia untuk mengetahui sesuatu
melalui pendidikan, namun kebutuhan
pendidiikan setiap orang berbeda-beda.
Ada 3 bentuk lembaga pendidikan, yaitu:
a.
Pendidikan
formal, contoh: sekolah
b.
Pendidikan
non-formal, contoh: lembaga kursus
c.
Pendidikan
informal, contoh: keluarga
Fungsi pendidikan menurut David Popenoe, yaitu:
a.
Transmisi
(pemindahan) kebudayaan masyarakat
b.
Memilih
dan mengajarkan peranan sosial
c.
Sekolah
mengajarkan corak kepribadian
d.
Sumber
inovsi sosial
3.
Lembaga
politik
Lembaga politik berupa perangkat aturan atau status
yang mengusulkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Fungsi lembaga politik antara lain:
a.
Fungsi
manifest:
1)
Memelihara
ketertiban di dalam Negara
2)
Menjaga
keamana
3)
Mengusahakan
kesejahteraan umum
4)
Mengatur
proses politik
5)
Menggerakkan
prtisipasi mansyarakat
6)
Mengembangkan
budaya demorkrasi
4.
Lembaga
ekonomi
Lembaga ekonomi berfungsi mengatur pembagian kerja
dalam kehidupan manusia. Sektor lembaga
ekonomi antara lain:
a.
Sektor
agraris, meliputi kegiatan pertanian.
b.
Sektor
industri, yaitu kegiatan memproduksi barang.
c.
Sektor
perdagangan, yaitu penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
Fungsi lembaga ekonomi yaitu:
a.
Pedoman
cara pemutusan hubungan kerja
b.
Pedoman
cara pengupahan
c.
Pedoman
menggunakan tenaga kerja
d.
Pedoman
harga jual beli barang
e.
Pedoman
mendapatkan bahan pangan
f.
Pedoman
pertukarang barang
5.
Lembaga
Agama
Agama merupakan sarana manusia untuk berhubungan
dengan sang pencipta. Fungsi lembaga
agama yaitu:
a.
Pedoman
keberadaan agama disuatu Negara
b.
Pedoman
rasa kebersamaan
c.
Mengatur
hubungan manusia antar beragama
d.
Menyelesaikan
masalah keagamaan
Unsur-unsur lembaga agama, antar lain:
a.
Kepercayaan
b.
Praktik
keagamaan
c.
Simbol
keagamaan
d.
Umat
e.
Pengalaman
keagamaan
DAFTAR PUSTAKA
Polak, mayor. 1979. Sosiologi Suatu Buku Pengantar Ringkas. Jakarta: PT
Ichtiar Baru Jakarta
Soekanto, soerjono. 1983.
Beberapa Teori Sosiologi Tentang Sturktur Masyarakat. Jakarta: Radar Jaya
Offset
Maryati, Kun. 2012. Sosiologi
Jilid 3. Yogyakarta: Gramedia
Murdiyatmoko, Janu. 2012.
Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Yogyakarta: Gramedia
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...