Saturday, 13 July 2013

Lembaga Sosial

A.    Pengertian Lembaga Sosial
Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang lembaga sosial, pendapat-pendapat tersebut antara lain:
1.      Paul Horton dan Chester L. Hunt
Lembaga sosial adalah sistem norma-norma dan hubungan-hubungan penyatuan nilai dan prosedur-prosedur tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
2.      Peter R Berger
Lembaga sosial adalah prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekankan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak sesuai dengan keinginan masyarakat.
3.      Mayor Polak
Lembaga sosial adalah kompleks atau sistem peraturtan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai penting.
4.      W. Hamilton
Lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok dengan derajat sanksi.
5.      Robert Mac Iver dan CH page
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu kelompok masyarakat.
6.      Koenjaraningrat
Lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas memenuhi komplesitas kebutuhan khusus manusia.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa lembaga sosial adalah sekumpulan norma yang tersusun secara sistematis yang terbentuk dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia yang bersifat sosial.

B.     Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial
Suatu lembaga terbentuk akibat dari berbagai aktivitas manusia baik secara sadar maupun tidak sadar, baik disengaja maupun tidak disengaja.  Tingkah laku manusia sering kali diulang-ulang, apalagi kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan.  Maka kegiatan tersebut akhirnya melembaga dan melekat pada masing-masing individu.  Dengan otomatis lembaga lahir, berkembang dan mati tergantung pada aktivitas manusia.

C.     Fungsi lembaga Sosial
1.      Fungsi Manifes (nyata)
Fungsi manifest adalah fungsi yang disadari dan menjadi harapan banyak orang.
Contoh
a.       Keluarga sebagai lembaga internalisasi dan sosialisasi nilai dan norma.
b.      Lembaga ekonomi tempat terjadinya proses produksi dan distribusi.
2.      Fungsi laten (tersembunyi)
Fungsi laten adalah fungsi yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama lembaga, cenderung tidak nampak, dan tidak diharapkan tetapi ada.
Contoh:
a.       Lembaga keluarga, pernikahan untuk menutupi rasa malu sebuah tidak laku.
b.      Lembaga politik persaingan untuk berkuasa kemudian menumpuk kekayaan.
D.    Karakteristik Lembaga Sosial
1.      Memiliki simbol, simbol ini digunakan sebagai tanda atau ciri khusus suatu lembaga.
2.      Memiliki tata tertib dan tradisi, sebagai panutan secara tertulis dan tidak tertulis untuk anggotanya.  Contoh: lembaga keluarga mempunyai aturan, yaitu menghormati anggota keluarga yang usianya lebih tua.
3.      Lembaga sosial biasanya usianya lebih lama dari pada anggota, sehingga terjadi pewarisan generasi ke generasi.  Baik warisan berupa norma, maupun tata tertib dan tradisi.
4.      Memiliki alat kelengkapan untuk mewujudkan tujuan lembaga.
5.      Memiliki idiologi atau system gagasan mendasar yang dimiliki bersama, dianggap idela oleh anggotanya. 
6.      Memiliki tingkat kekebalan atau daya tahan yang kuat, tidak akan lenyap begitu saja, contohnya adat istiadat, kurikulum pendidikan, dll.


E.     Unsur-unsur Lembaga Sosial
5
4
3
2
1
 







Keterangan:
1.      Individu
Inti dari sebuah lembaga adalah kumpulan individu jika kita melihat manusia dari aspek individu, maka kita akan mengetahui hakikat manusia secara eksisitensi sebagai makhluk individu (perlu hidup sendiri) dan sebagai makhluk sosial (manusia yang tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain).
2.      Lembaga Keluarga
Proses alami bagi setiap individu yang sudah dewasa ialah akan membentuk keluarga.  Disanalah akan dilahirkan individu-individu bagu sebagai penerus atau generasi baru.
3.      Lembaga Sosial
Merupakan akomodasi dari berbagai macam individu dan individu tersebut bersumber dari berbagai keluarga.
4.      Lembaga Kemasyarakatan
Pada prinsipnya sama dengan lembaga sosial, namun berdasarkan kajian yang mendalam lembaga kemasyarakatan cenderung bersifat lebih luas bila dibandingkan dengan lembaga sosial.
5.      Lembaga Negara
Merupakan lembaga terbesar tingkat tataran Negara.  Lembaga ini memiliki kekuasaan dan kekuatan yang paling tinggi bila dilihat dari kacamata kedudukan dan wewenang.

F.      Tipe-tipe Lembaga Sosial
JL. Gillin dan JP. Gilling dalam bukunya Cultur Sosiologi, membahas tentang tipe-tipe lembaga sosial, yaitu:
1.      Tipe peranata sosial dilihat dari sudut perkembangannya
a.       Crescive institution atau lembaga paling primer
Suatu tipe lembaga yang tumbuh tidak sengaja dan tumbuhnya berasal dari adat istiadat.  Contoh: bentuk-bentuk perkawinan.
b.      Enacted institution
Tipe lembaga yang dibentuk dengan sengaja dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang bersangkutan.  Hal ini bermula dari kebiasaan-kebiasaan yang sistematis serta diatur dan disahkan oleh pemerintah.  Contoh: lembaga utang piutang, lembaga pendidikan dll.

2.      Tipe lembaga sosial dilihat dari sudut nilai
a.       Basic institution
Dianggap sebagai lembaga sosial yang paling penting karena untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.  Contoh: lembaga keluarga dan lembaga agama.
b.      Subsidiary institution
Lembaga sosial yang dianggap kurang penting oleh sekelompok masyarakat tertentu, misalnya lembaga rekreasi dan lembaga olahraga.

3.      Tipe lembaga sosial dinilai dari sudut penerimaan oleh masyarakat
a.       Tipe lembaga ini merupakan lembaga-lembaga yang diterima oleh masyarakat karena dirasa member manfaat dan keuntungan serta sangat dibutuhkan misalnya lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga hukum, dll.
b.      Unproved = un sanctioned institution
Tipe lembaga ini ditolak oleh masyarakat secara umum, lembagaini dianggap meresahkan dan merugikan masyarakat secara umum.  Contoh: lembaga perakitan bom ilegal, dll.

4.      Tipe lembaga sosial dilihat dari sudut persebarannya
a.       General institution
Suatu lembaga yang lahir atas dasar faktor penyebaran sehingga dikenal di seluruh dunia, misalnya lembaga pemerintah, lembaga agama, dll.
b.      Restricted institution
Suatu lembaga yang dikenal hanya terbatas pada suatu masyarakat atau Negara tertentu, misalnya lembaga pemerintahan daerah, dll.

5.      Tipe lembaga sosial dilihat dari sudut fungsinya
a.       Operative institution
Suatu lembaga yang berfungsi untuk menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.  Contoh: LSM, dll.
b.      Regulated institution
Lembaga yang berfungsi mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak mutlak menjadi bagian dari lembaga tersebut.  Contoh: lembaga hukum, dll.

G.    Hubungan, Peran, dan Fungsi Lembaga Sosial
1.      Lembaga keluarga
Ada 3 bentuk keluarga, yaitu:
a.       Keluarga inti, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah.
b.      Keluarga besar, yaitu ikatan keluarga dalam satu keturunan, yang terdiri dari kakek, nenek, ipar, paman, tante, dsb.
c.       Keluarga polygamous, yaitu beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh 1 kepala keluarga.
Lembaga keluarga dapat terbentuk melalui jalur pernikahan, baik secara agama, maupun dengan proses adat ataupun hukum.  Setelah pernikahan itu menghasilkan keturunan yang kemudian membentuk keluarga inti.  Bentuk-bentuk perkawinan antara lain:
1.      Menurut jumlah suami istri:
a.       Monogami, merupakan perkawinan 1 pria dan 1 wanita.
b.      Poligami, merupakan perkawinan yang beristri atau bersuami lebih dari satu orang.  Poligami mempunyai 2 istilah, yaitu poligini atau seorang laki-laki yang beristrikan lebih dari satu orang, dan poliandri yaitu wanita yang bersuamikan lebih dari satu orang.

2.      Menurut asal suami dan istri:
a.       Endogami, yaitu perkawinan dari lingkungan sendiri.  Contoh: orang menikah dengan orang 1 desa.
b.      Eksogami, yaitu perkawinan dari luar lingkungan sendiri.  Ada beberapa eksogami, yaitu:
1)      Connubium circulation/ asymetris (sepihak), hubungan perkawinan derdiri dari 2 klan yang hanya mempunyai satu kedudukan sebagai pemberi ataupenerima gadis.  Misalnya, klan A adalah pemberi istri kepada klan B.  klan B pemberi istri kepada klan C.  klan C pemberi istri kepada klan D.  suku bangsa yang menganut bentuk perkawinan ini adalah suku Batak dan Ambon.
2)      Connubium symetris, yaitu hubungan perkawinan antara dua klan, dimana antara 2 klan tersebut bertukar-tukar jodoh bagi para pemudanya.  Contoh, pemuda klan A memilih jodoh dari klan B, sebaliknya pemuda dari klan B memilih jodoh dari klan A.
3)      Homogami, yaitu perkawinan antara anak-anak dari dua keluarga yang termasuk dalam lapisan sosial yang sama.  Misalnya anak bangsawan menikah dengan anak bangsawan yang lain.
4)      Heterogami adalah perkawinan dari dua keluarga yang lapisan sosialnya berlainan.  Contoh, anak keturunan bangsawan menikah dengan anak orang biasa

c.       Menurut hubungan kekerabatan:
1)      Cross cousin (sepupu silang), yaitu perkawinan antara saudara sepupu, yakni anak saudara laki-laki ibu (anak paman) atau anak saudara prempuan ayah.
2)      Parallel cousin (sepupu sejajar), yaitu perkawinan antara pria dan wanita dimana ayah atau ibu mereka bersaudara.
Pola menetap atau tempat tinggal sesudah menikah dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu:
a.       Patrilokal, yaitu suami istri bertempat tinggal disekitar pusat kerabat suami.
b.      Matrilokal, yaitu suami istri tinggal disekitar kerabat istri.
c.       Bilokal, yaitu menetap bergantian antara kerabat istri dan suami.
d.      Neolokal, yaitu bertempat tinggal ditempat yang baru.
e.       Avunkulokal, yaitu menempati rumah saudara laki-laki ibu dari pihak suami.
f.       Natalokal, yaitu suami istri tinggal terpisah, mereka tinggal dikelahiran masing-masing.
g.      Utrolokal, yaitu bebas menentukan tempat tinggal.
h.      Komonlokkal, yaitu tinggal didalam kelompok dimana kedua orang tua dari pihak laki-laki dan perempuan berdiam.
Fungsi keluarga antra lain:
a.       Fungsi reproduksi
b.      Fungsi sosialisasi
c.       Fungsi ekonomi
d.      Fungsi proteksi
e.       Fungsi pemberian status
f.       Fungsi pengawas sosial

2.      Lembaga pendidikan
Adanya kebutuhan manusia untuk mengetahui sesuatu melalui pendidikan,  namun kebutuhan pendidiikan setiap orang berbeda-beda.  Ada 3 bentuk lembaga pendidikan, yaitu:
a.       Pendidikan formal, contoh: sekolah
b.      Pendidikan non-formal, contoh: lembaga kursus
c.       Pendidikan informal, contoh: keluarga
Fungsi pendidikan menurut David Popenoe, yaitu:
a.       Transmisi (pemindahan) kebudayaan masyarakat
b.      Memilih dan mengajarkan peranan sosial
c.       Sekolah mengajarkan corak kepribadian
d.      Sumber inovsi sosial



3.      Lembaga politik
Lembaga politik berupa perangkat aturan atau status yang mengusulkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.  Fungsi lembaga politik antara lain:
a.       Fungsi manifest:
1)      Memelihara ketertiban di dalam Negara
2)      Menjaga keamana
3)      Mengusahakan kesejahteraan umum
4)      Mengatur proses politik
5)      Menggerakkan prtisipasi mansyarakat
6)      Mengembangkan budaya demorkrasi

4.      Lembaga ekonomi
Lembaga ekonomi berfungsi mengatur pembagian kerja dalam kehidupan manusia.  Sektor lembaga ekonomi antara lain:
a.       Sektor agraris, meliputi kegiatan pertanian.
b.      Sektor industri, yaitu kegiatan memproduksi barang.
c.       Sektor perdagangan, yaitu penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
Fungsi lembaga ekonomi yaitu:
a.       Pedoman cara pemutusan hubungan kerja
b.      Pedoman cara pengupahan
c.       Pedoman menggunakan tenaga kerja
d.      Pedoman harga jual beli barang
e.       Pedoman mendapatkan bahan pangan
f.       Pedoman pertukarang barang

5.      Lembaga Agama
Agama merupakan sarana manusia untuk berhubungan dengan sang pencipta.  Fungsi lembaga agama yaitu:
a.       Pedoman keberadaan agama disuatu Negara
b.      Pedoman rasa kebersamaan
c.       Mengatur hubungan manusia antar beragama
d.      Menyelesaikan masalah keagamaan
Unsur-unsur lembaga agama, antar lain:
a.       Kepercayaan
b.      Praktik keagamaan
c.       Simbol keagamaan
d.      Umat

e.       Pengalaman keagamaan

DAFTAR PUSTAKA
Polak, mayor. 1979. Sosiologi Suatu Buku Pengantar Ringkas. Jakarta: PT Ichtiar Baru Jakarta
Soekanto, soerjono. 1983. Beberapa Teori Sosiologi Tentang Sturktur Masyarakat. Jakarta: Radar Jaya Offset
Maryati, Kun. 2012. Sosiologi Jilid 3. Yogyakarta: Gramedia
Murdiyatmoko, Janu. 2012. Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Yogyakarta: Gramedia


0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...