Sunday, 21 October 2012

PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK


BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Selama masa awal anak-anak, seorang anak mengalami peningkatan yang dramatis pada keterampilan motorik kasar.Anak-anak menjadi lebih berani ketika keterampilan motorik kasar mereka meningkat.Selain itu, hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan fisik yang cepat yang menyebabkan anak semakin tinggi dan semakin besar, maka kemampuan fisik merekapun meningkat. Beberapa macam kemampuan fisik yang cukup nyata perkembangannya pada masa ini adalah: kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Oleh karenanya kehidupan anak-anak sangat aktif, lebih aktif dari pada titik lain manapun pada siklus kehidupan. Selain berkembang secara motorik dan fisik, anak-anak juga akan selalu mengalami perkembangan kognitif.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian perkembangan motorik ?
2.      bagaimana perkembangan motorik pada anak-anak usia dini atau masa awal anak-anak?

C.       Tujuan
1.      Menambah wawasan  keilmuan  mahasiswa  mengenai perkembangan fisik, motorik, serta konitif pada anak.
2.      Mengetahui berbagai macam perkembangan yang terjadi pada masa anak-anak.



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Perkembangan Motorik
Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan otak. Perkembangan motorik  meliputi dua tahapan yaitu motorik kasar dan motorik halus.
• Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang menantang baginya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan tersebut bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.
• Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Perkembangan motorik halus anak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak, Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak.Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak.Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memainkannya.Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya yaitu mengambil mainan yang menarik baginya.
Teori tersebut pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil dari banyak factor, yaitu perkembangan system syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik. Misalnya, anak akan mulai berjalan jika system syarafnya sudah matang, proposi kaki cukup kuat menopang tubuhnya dan anak sendiri ingin berjalan untuk mengambil mainannya.
2.      Berikut tahapan-tahapan perkembangannya:
1.        Usia 1-2 tahun
A.     Motorik Kasar
·         Merangkak
·         berdiri dan berjalan beberapa langkah
·         berjalan cepat
·         cepat-cepat duduk agar tidak jatuh
·         merangkak di tangga
·         berdiri di kursi tanpa pegangan
·         menarik dan mendorong benda-benda berat
·         melempar bola

B.     Motorik Halus
·         mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk
·         membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan
·         menyusun menara dari balok
·         memindahkan air dari gelas ke gelas lain
·         belajar memakai kaus kaki sendiri
·         menyalakan TV dan bermain remote
·         belajar mengupas pisang

2.        Usia 2-3 tahun
A.     Motorik Kasar 
·         melompat-lompat
·         berjalan mundur dan jinjit
·         menendang bola
·         memanjat meja atau tempat tidur
·         naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir
·         berdiri dengan 1 kaki  
B.     Motorik Halus
·         mencoret-coret dengan 1 tangan
·         menggambar garis tak beraturan
·         memegang pensil
·         belajar menggunting
·         mengancingkan baju
·         memakai baju sendiri
3.        Usia 3-4 tahun
A.     Motorik Kasar 
·         melompat dengan 1 kaki
·         berjalan menyusuri papan
·         menangkap bola besar
·         mengendarai sepeda
·         berdiri dengan 1 kaki
B.     Motorik Halus
·         menggambar manusia
·         mencuci tangan sendiri
·         membentuk benda dari plastisin
·         membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi

4.        Usia 4-5 tahun
A.     Motorik Kasar 
·         menuruni tangga dengan cepat
·         seimbang saat berjalan mundur
·         melompati rintangan
·         melempar dan menangkap bola
·         melambungkan bola
B.     Motorik Halus
·         menggunting dengan cukup baik
·         melipat amplop
·         membawa gelas tanpa menumpahkan isinya
·         memasikkan benang ke lubang jarum
Keterampilan yang diperlukan anak (4-5 tahun)
Aktivitas yang menggunakan keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu.Dalam hal ini anak-anak diberikan kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam berbagai macam aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan penguasaan keterampilan.
Bentuk aktivitas:
Pengenalan keterampilan berolahraga, anak diperkenalkan dengan beberapa macam cabang olahraga, misalnya:
·         Bermain bola menggunakan kaki
·         Bermain bola dengan menggunakan tangan dengan berbagai ukuran
·         Memukul bola dengan menggunakan pemukul
            Bermain dalam situasi berlomba atau bertanding, dengan pengorganisasian yang sederhana, misalnya:
·         Berpacu dalam beberapa macam gerakan
·         Menggiring bola
·         Melempar sejauh-jauhnya
            Aktivitas pengujian diri dan aktivitas yang menggunakan alat-alat, misalnya:
·         Memanjat tiang sampai ketinggian tertentu
·         Menggantung pada palang tunggal
·         Meloncat naik dan turun pada peti loncat
·         Meniti pada balok titian
·         Mempertahankan keseimbangan dengan sikap kapal terbang
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya.Untuk memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan.Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahaan diatas dapat disimpulkan :
1.      Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.
2.      Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.





Sumber :
Dr. Sugiyanto, dkk. Perkembangan dan Belajar Motorik.Departemen pendidikan dan            kebudayaan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah.
Dr, Prof. Gunarm D, Singgih. Dasar dan Teori Perkembangan Anak: PT BPK                     Gunung Mulia.
http://thegoebbeiz.wordpress.com/2009/11/29/makalah-perkembangan-motorik/
http://haryosrinurhuda.blogspot.com/2010/11/makalah-perkembangan-motorik.html

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...