BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Softball
meruapakan salah satu bidang olahrga yang
paling digemari masyarakat di Amerika Serikat
dan perkembangannya sangat pesat, namun lain halnya dengan msayarakat
diindonesia olahraga ini tidak begitu dikenal, hanya sebagian masayarakat
mengetahuinya dan beberapa sekolah tertentu. Padahal olahraga ini dapat
dimainkan oleh semua kalangan, baik yang tua, muda, anak-anak, orang dewasa
laki-laki, atau pun perempuan dan tiadak perlu lapangan yamg luas untuk
melakukan olahraga ini. Maka dari itu dengan adanya mekalah ini akan menjadi
acuan bagi saya agar bisa mengatahui olahraga ini dengan baik.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah bahawa, softball
sebagai salah satu cabang olahraga yang banyak digemari. maka diperlukan
peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi
masayarakat apabila ingin melaksanakan pertandingan/kompetisi.
C.
Tujuan
Dalam
kontaks ini softball merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat penting,
sebagai aktifitas gerak dalam berolahraga, karna semua kalangan dapat
memainkannya, dan tidak perlu lapangan yang luas unutk melakukan permainan ini.
Maka dari itu timbulperhatian yang serius terhadap cabang olahraga tersebut,
agar olahraga ini dapat diketahui oleh semua kalangan khususnya bagi para
pelajar dan mahasiswa.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Softball Didunia
Softball
adalah olahraga yang diciptakan oleh George Hancock. Olahraga ini lahir di
amerika serikat, tepatnya Chicago, pada tahun 1887. Pada awalanya permainan ini
hanyalah sebuah aktivitas rekreasi yang dilakukan dalam ruangan tertutup.
Olahraga ini adalah keturunan atau cabang langsung dari baseball. Sebenarnya
aktivitas dalam ruangan tertutup ini ditujukan sebagai sarana berlatih baseball
saat musim dingin. Karenanya, olahraga ini disebut “indoor baseball”. Uniknya,
softball awalnya menggunakan sarung tinju yang dilintir sebagai ball dan gagang
sapu sebagai bat.
Lahirnya softball sangat tiba-tiba. Suatu hari pada tahun 1887, lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut Boat Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor permainan sepakbola tahunan. Ketika skor diumumkan dan seluruh taruhan dibayar, seorang supporter Yale melempar sebuah sarung tinju yang dilintir kea rah supporter Harvard, dan seorang alumnus Harvard secara spontan mengambil gagang sapu dan memutar-mutar gagang tersebut, sebagai tanda kericuhan. Saat itulah George Hancock berteriak “play ball!”, dan ia mengitkan sarung tinju pada bola baseball dan menggunakan gagang sebagai bat. Seminggu kemudian Hancock merancang bola softball yang seperti sekarang dan bat yang “oversize”. Lalu peraturan resmi permainan softball dibuat oleh Farragut Boat Club. Dengan cepat softball menjalar keluar kota dan menjadi terkenal.
Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai tempat dan tidak lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi Softball Internasional (ISF). Badan inilah yang membuat peraturan-peraturan softball yang berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan terbentuknya badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan dapat diadakannya pertandingan softball antar Negara. Lalu mulai dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Lahirnya softball sangat tiba-tiba. Suatu hari pada tahun 1887, lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut Boat Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor permainan sepakbola tahunan. Ketika skor diumumkan dan seluruh taruhan dibayar, seorang supporter Yale melempar sebuah sarung tinju yang dilintir kea rah supporter Harvard, dan seorang alumnus Harvard secara spontan mengambil gagang sapu dan memutar-mutar gagang tersebut, sebagai tanda kericuhan. Saat itulah George Hancock berteriak “play ball!”, dan ia mengitkan sarung tinju pada bola baseball dan menggunakan gagang sebagai bat. Seminggu kemudian Hancock merancang bola softball yang seperti sekarang dan bat yang “oversize”. Lalu peraturan resmi permainan softball dibuat oleh Farragut Boat Club. Dengan cepat softball menjalar keluar kota dan menjadi terkenal.
Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai tempat dan tidak lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi Softball Internasional (ISF). Badan inilah yang membuat peraturan-peraturan softball yang berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan terbentuknya badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan dapat diadakannya pertandingan softball antar Negara. Lalu mulai dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Salah
satu yang membuat softball menjadi terkenal adalah bahwa permainan ini tidak
memandang gender, baik wanita maupun pria bebas bermain dalam softball, tidak
seperti baseball yang hanya diperuntukkan bagi pria.
B.
Perkembangan Softball
Olahraga ini menjalar pertama kali
dari AS ke Kanada, Eropa, dan kemudian Asia. Perkembangan di Asia terpesat terutama
setelah usainya Perang Dunia II. Saat ini, di Jepang, Philipina, Taiwan dan
Korea Selatan, softball telah menjadi permainan rakyat. Olahraga ini menjadi
olahraga yang sangat pesat perkembangannya dan begitu digemari di Asia,
sehingga dibentuklah Amateur Softball Asia, yang disingkat ASA-ASIA. Anggotanya
antara lain Jepang, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan,
India, Muangthai, Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Sebelum
perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang melakukannya di
Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Artinya hanya dimainkan di
sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan
olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus
berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun itu, softball hanya
dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita
bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun
putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi olahraga baseball.
Melihat
perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara
setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara
serius. Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang,
Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga
yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa.
Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu
badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya
wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional.
Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu
sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan.
C.
Peraturan Permainan Softball
1. Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan
(Defensive Team)
Lapangan
Baseball atau Softball memiliki bentuk ¼ lingkaran. Setiap tim baik defensiv
ataupun offensiv-tim dalam permainan dilapangan terdiri dari 9 pemain. Biasanya
dalam pertandingan resmi, tim tuan rumah memulai permainan sebagai tim defense
terlebih dahulu. Semua 9 pemain defense (pemain yg berkostum putih, dlm gambar)
menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan oleh tim-nya, yaitu;
3 orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah pertahanan belakang, yaitu
Right-fielder, Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4 orang pemain menempati
wilayah Infield (daerah pertahanan depan / dalam, yaitu 1st Base-man, 2nd
Base-man, Shortstop, dan 3rd Base-man), ditambah 2 pemain yg sangatlah penting,
yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah Infield, biasanya
berdiri diatas Pitcher’s Mound ) dan Catcher (Penangkap bola Pitching, yg duduk
jongkok dibelakang homeplate berhadapan dng Pitcher yg berjarak kira-kira 18,5
-19 m).
Sedangkan
tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping lapangan
ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens / Pemukul, maju satu persatu
secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg berkostum
biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan sebelumnya,
untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s Box disamping
Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dlm posting
pertama ttg “Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box & Home plate)
dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan supaya Tim
Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya. Pukulan bola yg menghasilkan Base
yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim defense, disebut HIT.
Begitu seterusnya, sama halnya untuk pemukul berikutnya, permainan akan berganti
sampai dengan Tim Defense berhasil membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT baik
itu Batter ataupun Runner). 1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball
dinamakan Inning, jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense
dan 1x offense.
2. Pitcher ( Pelempar )
Permainan
dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang, secerdik dan setepat
mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak mungkin dapat memukul bola
lemparannya. Partnernya
“Catcher”, biasanya memberikan isyarat / kode bola yg hendaknya dilemparkan
Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul, baik itu bola lambat, kencang,
berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik Pitching yg Pitcher kuasai.
3. Pemukul (Hitter) & Strike Zone
Satu
lemparan “Strike” akan dan hanya dihitung untuk keuntungan Pitcher, umumnya
jika : bola lemparannya tepat berada dalam
“Strike Zone” dan tidak terpukul baik di-swing atau tidak oleh Batter- bola
lemparannya diluar “Strike Zone”atau “Ball” dan tdk terpukul walaupun di-swing
oleh Batter dan bola
lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed “Foul Ball”atau keluar daerah
permainan “Foul Territory”.
Strike
Zone adalah daerah “kotak imajinasi” tujuan lemparan bola yg lebarnya selebar
Home Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d siku tangan depan
si-Pemukul / Batter.
4. Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola
Tugas
dari si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin memukul
bola ke daerah permainan “Fair Territory”, seperti yg ditunjukkan oleh line yg
berwarna kuning.
5. Strikes
Jika
Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam Strike Zone tanpa
dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter dinyatakan “OUT“ dan harus keluar
lapangan kembali menuju Dugout.
6. Balls
Karena
bola “Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter,
sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau melemparkan bola diluar
Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya melakukan ayunan
“Swing“ atau memukul bola-bola jelek (Balls).
7. Baserunning
Setiap
Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut sebagai Pelari (Baserunner).
8. Fly Out
Tim
Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu mematikan 3
pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner.
9. Force Out
Pemain
tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-kontrol bola yg
dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan pada 1st Base-man yg menguasai
Base, sebelum Runner mencapai 1st Base.
10. Safe
Runner
berhasil mencapai Base sebelum bola ditangkap Infielder di Base-nya, maka dia
mendapatkan “Safe” dan boleh diam berdiri di Base yg dicapainya.
11. Base Hit
Seorang
Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia dengan mudah
dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki kesempatan mencapai Base-base
berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul bola dengan baik, keras dan
jauh hingga sulit dikontrol oleh pemain defense.
12. Steal
Seorang
Baserunner dapat setiap saat meninggalkan Basenya dan berusaha mencapai Base
berikutnya, tanpa menunggu hasil Pukulan Hitter teman satu tim-nya, sebelum
pemain Defense berusaha mematikannya “OUT” dengan melakukan Tag Play.
13. Tag Out
mematikan
Baserunner dengan bola, pada saat Baserunner tidak berdiri atau berada di
Base-nya. Namun jika
Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak menuju Base
berikutnya, maka tim Defense hanya dapat mematikan Runner melalui Tag
(menyentuhkan bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal tsb. dinamakan
Tag Out.
14. Double Play
Mematikan
2 pemain lawan (Offense) sekaligus adalah Double Play.
15.
Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball
Pemenang
dalam Sebuah Pertandingan Baseball adalah Tim yg mencapai angka tertinggi
setelah Inning 9 (Inning terakhir) selesai. Di dalam pertandingan Baseball
biasanya tidak berlaku angka SERI, jika kedua Tim memiliki angka yg sama atau
SERI di penghabisan Inning terakhir, maka pertandingan akan terus dilanjutkan di
Inning berikutnya, sampai salah satu Tim memiliki angka tertinggi di akhir
Inning tambahan. Setelah pertandingan usai, kedua tim akhirnya saling
bersalaman atau bertepuk tangan (TOS) sebagai tanda Sportifitas kita.
D.
Bentuk Latihan Dan Peraturan Permainan
Softball
1. Melempar (Throwing)
Melempar
bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin
bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang dilakukan antara lain :
1).
Lemparan atas (overhand
throw),
2).
Lemparan samping (sidehand throw) dan
3).Lemparan
bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16).
Unsur
utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar bola softball
antara lain : kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya bola serta kemudahan
untuk melakukan gerakan lemparan (Parno, 1992 :16). Selain unsur tersebut hasil
lemparan juga dipengaruhi oleh cara memegang bola. Melakukan gerakan melempar
yang benar tidak lepas dari fase-fase yang harus dilakukan.
A. Lemparan Atas Lemparan
ini
disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak ayunan lengan dilakukan ke
atas melewati garis horizontal pada persendian bahu. Teknik ini memiliki
keuntungan, jika dilihat dari gerak intasan tangan bergerak dari atas ke bawah,
sehingga kemungkinan kesalahan hasil lemparan bola ke arah bawah. Hal ini
kemungkinan masih dapat dikuasai dengan menghadang atau membendung bola dengan
badan pemain. Di samping itu teknik lempar atas, kemungkinan bola di lempar
dengan kuat, sehingga memiliki kecepatan tinggi dan lebih jauh. Hal ini
disebabkan pada saat melempar bola, seluruh badan dimulai dari kaki, pinggang
dan tangan bergerak bersama-sama menjadi satu kesatuan gerak.
B. Lemparan Pitcher
Lemparan
pitcher adalah suatu teknik lempar yang dilakukan oleh pitcher dengan tugas
utama dilambungkan bola untuk diberikan pada batter pada awal permainan. Bola
dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah sasaran (strike zone)
antara setara lutut dengan sekitar ketiak di bawah lengan bahu pada si pemukul
(batter) siap melakukan pukulan.
2. Menangkap Bola (Cathing)
Menangkap
bola adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola
dengan tangan yang memakai glove, dari hasil pukulan atau lemparan teman
(Parno, 1992 : 49). Menangkap bola yang biasa dilakukan oleh pemain dalam
permainan yaitu bola lambung (fly ball) dan bola gulir (ground ball
A. Menangkap Bola Lambung (Fly Ball)
Menangkap
bola lambung adalah suatu usaha dari pemain untuk dapat menguasai bola dengan
glove terhadap bola yang melambung (Fly ball), baik dari hasil pukulan ataupun
lemparan bola dari teman.
B. Menangkap Bola Gulir (Graund Ball)
Bola
gulir adalah bola yang bergulir atau mengguling pada tanah dari hasil pukulan
atau lemparan. Untuk menangkap bola gulir harus dikuasai, dilakukan dengan
menyongsong datangnya bola dan bukan menunggu bola ditempat.
3. Memukul Bola (Batting)
Untuk
mendapatkan nilai dalam permainan softball, para pemain harus punya kemampuan
untuk memukul bola. Memukul merupakan salah satu teknik dalam softball yang
dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang
dilemparkan oleh pitcher (Parno, 1992 : 54). Menurut Sukintaka (1978/1979 : 61)
mengatakan tujuan memukul antara lain :
a.
Mencapai base didepannya dengan selamat.
b.
Menciptakan nilai.
c.
Memajukan pelari didepannya.
Ada
dua macam memukul dalam softball yaitu memukul bola dengan ayunan (swing) dan
memukul bola tanpa ayunan atau menahan bola pitcher (Bunt).
a.
Memukul Bola Dengan Ayunan (Swing)
Memukul
bola dengan ayunan (swing) adalah pukulan yang sebenarnya dalam softball karena
tidak ada tipuan seperti dalam bunt yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan.
b.
Memukul Bola Tanpa Ayunan atau Menahan
(Bunt)
Bunt
adalah pukulan yang dilakukan dengan pelan terhadap bola tanpa melakukan
gerakan ayunan lengan. Bunt dilakukan untuk mengecoh penjaga sehingga dapat
memajukan pelari didepannya dan better berkesempatan untuk mencapai base
didepannya.
4. Pelari (Base Running) dan Meluncur
(Sliding)
Lari
adalah faktor yang sangat penting dalam bermain softball. Para pemain harus
memiliki kemampuan, kecakapan, kelincahan dan kecepatan lari untuk mencapai
base dengan selamat. Di dalam lapangan, seorang pelari harus berlari dari base
ke base tanpa melewati pemain didepannya. Kecepatan lari sangat penting
dimiliki oleh pemain, lawannya adalah bola yang dilempar oleh fielder dengan
kecepatan yang relatif tinggi. Untuk melakukan sliding diperkirakan dengan
jarak 2-3 meter dari base yang akan dicapai. Ada beberapa macam cara untuk melakukan sliding yaitu sliding
lurus (le straight leg slide), meluncur mengait (hook slide) dan meluncur
kepala lebih dulu (frist head slide). Ini merupakan teknik-teknik melakukan
sliding yang ada
5. Latihan Teknik Dasar Bermain Softball
Meningkatkan
teknik dasar melempar dan menangkap bermain Softball dapat dilakukan bersamaan
dengan latihan lempar tangkap berpasangan. Memukul dapat dilakukan dengan
latihan memukul bola yang dilempar oleh teman dari bawah, dari atas,atau bisa
juga dengan alat ”T”Ball. Untuk meningkatkan kemampuan pemain softball dalam
melakukan lari dalam permainan Softball dengan cara pemain diberi latihan lari
sprint 50 m, 100 m, 200 m dan lari sprint di lapangan Softball.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Mengingat
perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang olahraga, maka
diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai
pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus
ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu. Kemudian lahirlah Federasi
Softball Internasional (International Softball Federation). Badan inilah yang
akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball
yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Untuk
menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan
yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya
wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional.
Serta kompetisi tingkat daerah khusunya sulawesi tengah.
B.
Saran
Softball
merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik namun karna banyak
istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga menyulitkan pemain. Jadi agar
olahraga ini perkembangannya diindonesia tidak memngalami kesulitan. Maka perlu
perhatian serius PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh
Indonesia) untuk pengaplikasiannya dalam masyarakat, khusnya pada
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
DAFTAR
PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...