YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta siap memberikan ganti rugi kepada pemilik lahan (sawah) yang digunakan untuk pembuatan crop circle baik di Berbah (Sleman) maupun Piyungan (Bantul). Namun, ganti rugi itu akan diberikan jika memang terbukti pembuat motif lingkaran taman tersebut adalah mahasiswa UGM.
Dekan fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UGM, Dr Chairil Anwar, mengaku hingga saat ini pihaknya belum tahu pasti apakah benar pembuat crop circle tersebut mahasiswanya seperti yang diberitakan di sebuah blog di dunia maya. Namun begitu, kata dia, pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan penelusuran terhadap kemungkinan mahasiswanya terlibat.
"Tetapi jika memang ada yang dirugikan dan itu terbukti, bisa kita rembug (diskusi). Ini bukan masalah kriminal. Jika ada yang dirugikan, kita siap mengganti tetapi jika memang terbukti," terangnya di UGM, Rabu (26/1).
Menurutnya, saat ini mahasiswa masih masuk musim libur kuliah. Sehingga, keberadaan mereka yang diduga terlibat itu sulit ditelusuri. Selain bersedia memberikan ganti rugi, Chairil secara pribadi memberikan apresiasi tinggi terhadap crop circle tersebut. Menurutnya, itu adalah karya yang kreatif dan patut diberikan apresiasi.
"Ini terlepas dari berapa kwintal atau berapa banyak padi yang tidak bisa dipanen. Tetapi, ini karya seni yang bagus," paparnya. Diakuinya, karya semacam ini bisa memberikan alternatif yang menarik untuk hiburan bagi masyarakat di tengah tak kunjung usainya kasus Gayus Tambunan yang menyita perhatian publik.
(REPUBLIKA.CO.ID,)
Dekan fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UGM, Dr Chairil Anwar, mengaku hingga saat ini pihaknya belum tahu pasti apakah benar pembuat crop circle tersebut mahasiswanya seperti yang diberitakan di sebuah blog di dunia maya. Namun begitu, kata dia, pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan penelusuran terhadap kemungkinan mahasiswanya terlibat.
"Tetapi jika memang ada yang dirugikan dan itu terbukti, bisa kita rembug (diskusi). Ini bukan masalah kriminal. Jika ada yang dirugikan, kita siap mengganti tetapi jika memang terbukti," terangnya di UGM, Rabu (26/1).
Menurutnya, saat ini mahasiswa masih masuk musim libur kuliah. Sehingga, keberadaan mereka yang diduga terlibat itu sulit ditelusuri. Selain bersedia memberikan ganti rugi, Chairil secara pribadi memberikan apresiasi tinggi terhadap crop circle tersebut. Menurutnya, itu adalah karya yang kreatif dan patut diberikan apresiasi.
"Ini terlepas dari berapa kwintal atau berapa banyak padi yang tidak bisa dipanen. Tetapi, ini karya seni yang bagus," paparnya. Diakuinya, karya semacam ini bisa memberikan alternatif yang menarik untuk hiburan bagi masyarakat di tengah tak kunjung usainya kasus Gayus Tambunan yang menyita perhatian publik.
(REPUBLIKA.CO.ID,)
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...