Thursday, 27 February 2014

PEKERJAAN LAPANGAN – II


Penerapan Teknik-teknik Audit
Teknik-teknik audit diterapkan pada beragam kondisi baiksendiri-sendiri maupun secara gabungan, kapan pun auditor melakukan pemeriksaan. Kebanyakan penugasan audit akan dilakukan dalam satu dari empat bentuk: audit fungsional, audit organisasional, studi manajemen, dan audit atas program.
Audit Fungsional. Audit fungsional adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir, melintasi lini organisasi. Audit ini bertujuan untuk menentukan seberapa baik fungsi-fungsi dalam organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama.  
Audit Organisasional (dan Evaluasi Produktivitas). Audit organisasional tidak hanya memerhatikan aktivitas yang dilakukan dalam organisasi tetapi juga dengan kontrol administratif yang digunakan untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut dilaksanakan.
Studi dan Konsultasi Manajemen. Audit fungsional dan organisasional membentuk kerangka kerja program audit jangka panjang. Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi manajemen, membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi.
Audit Atas Program. Tujuan auditnya adalah memberikan manajemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan, dan hasil-hasil program dan membuat evaluasi yang informatif, bermanfaat, dan objektif. Dalam penelahaan ini, akan membantu semua pihak terkait bila mereka memiliki pemahaman yang sama atas istilah-istilah yang digunakan.
Audit Kontrak. Kontrak konstruksi atau operasi sering kali melibatkan uang dalam jumlah besar; kontrak konstruksi biasanya bukan merupakan bagian dari bisnis rutin organisasi; kontrak operasi bisa memberikan jasa atau operasi terprogram. Manajemen mungkin tidak begitu memahami biaya konstruksi dan operasi seperti produksi yang dilakukan sendiri. Oleh karena itu auditor internal sangat membantu dalam mengaudit kontrak seperti ini.
Audit Terintegrasi. Audit terintegrasi mengombinasikan aspek-aspek audit keuangan dengan audit kinerja, sebuah prosedur yang menghasilkan sebagian audit keuangan akhir tahun diselesaikan sebelum audit operasional.
Konsultan
Suatu evaluasi audit yang mendalam mungkin membutuhkan jasa dari konsultan teknis. Auditor harus ingat bahwa konsultan tersebut membantu, tidak mengambil alih evaluasi atau melindungi tanggung jawab auditor. Konsultan teknis dibutuhkan untuk mengklarifikasi hal-hal teknis atau yang diketahui orang-orang tertentu saja, mengarahkan pemeriksaan ke bidang-bidang tertentu, dan melindungi auditor dari informasi yang tidak akurat atau dari pernyataan sepihak oleh karyawan lini.
Penggunaan Sumber Daya dari Luar atau dari Mitra
Penggunaan sumber daya dari mitra, yang dianggap sebagai bagian dari penggunaan sumber daya dari luar, umumnya dipahami sebagai pengoperasian audit bila pihak luar melaksanakan bagian dari audit internal bersama dengan aktivitas audit organisasi. Kepala bagian audit bertanggung jawab atas kualitas jasa yang diberikan pihak luar. Bantuan dari luar atau dari mitra harus digunakan dalam proses perencanaan jika diperlukan, serta dalam evaluasi aktivitas audit. Pengunaan sumber daya dari luar atau dari mitra yang terstruktur dengan baik dan memiliki keahlian tinggi akan membawa nilai teknis dan kredibilitas bagi operasi audit internal.
Penelaahan Analitis
Penelaahan analitis digunakan untuk menentukan kewajaran data tertentu. Beberapa metodologi yang digunakan yaitu: analisis tren, analisis rasio, analisis regresi.
Pemeliharaan Aktiva Tetap. Auditor menguji kontrol atas aktiva tetap diantaranya dengan menganalisis umur dan manfaat aktiva, biaya pemeliharaan, dan lain-lain. Analisis ini mengungkapkan kebijakan penggantian yang terlalu liberal, biaya perbaikan yang abnormal, atau pemeliharaan pencegahan yang berlebihan.
Statistik Karyawan. Laporan bisa dianalisis untuk menunjukan berbagai hubungan antara jumlah karyawan dan tren organisasi lainnya. Laporan untuk cabang yang berbeda bisa dipelajari untuk menemukan penyimpangan dalam prosedur atau efisiensi penyebaran karyawan.
Perputaran Persediaan. Analisis tingkat perputaran, termasuk catatan barang-barang tertentu, bisa mengungkapkan berapa banyak persediaan yang lebih dari setahun. Analisis tersebut bisa menunjukan kesalahan pembelian yang tersembunyi dalam persediaan dan tertutup oleh rasio perputaran keseluruhan yang memuaskan
Biaya-biaya Karyawan dan Perputaran Karyawan. Biaya dan waktu yang digunakan untuk merekrut karyawan, tingkat perputaran karyawan per departemen / organisasi harus dianalisis dan dibandingkan dengan organisasi lainnya.
Pengiriman Persediaan. Hal yang penting dianalisis yaitu perhitungan jarak, rata-rata waktu penggunaan ban mobil (organisasi), perbandingan jumlah tenaga kerja, gudang, galangan kapal, waktu angkut, dan waktu pengiriman.
Penyimpangan Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor. Analisis saldo perlengkapan dengan jumlah karyawan pengguna, bila barang-barang merupakan kebutuhan rumah tangga dan bila kontrol fisik atas persediaan menunjukan barang-barang yang ingin dimiliki karyawan.
Catatan Bahan Baku. Auditor menganalisis laporan yang menunjukan jumlah permintaan gudang yang diproses. Namun jika harga rata-rata terlalu rendah, maka tidak membutuhkan aliran kertas untuk palaporan yang berlebihan.
Telepon dan Komputer. Auditor bisa menganalisis rasio jumlah karyawan terhadap jumlah telepon dan penggunaan telepon, sehingga mengahasilkan hasil yang baik dan mengurangi jumlah dan lamanya penggunaan telepon. Auditor harus berhati-hati dalam melakukan analisis ini, hal ini bisa jadi signifikan dan bisa menunjukan cara untuk investigasi labih lanjut dalam menemukan sebab akibat.
Bukti Hukum
Bukti hukum dan bukti audit memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan bukti, untuk mendorong keyakinan tentang kebenaran atau kesalahan setiap pernyataan atas suatu masalah. Fokus bukti hukum sangat mengandalkan pengakuan lisan. Bukti hukum terdiri dari: bukti terbaik, bukti sekunder, bukti langsung, bukti tidak langsung, bukti yang meyakinkan, bukti yang menguatkan, bukti opini, bukti kabar angin.
Bukti Audit
Bukti audit adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan suatu kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti audit terdiri dari: bukti fisik, bukti pengakuan,bukti dokumen, dan bukti analisis. Standar-standar bukti audit: kecukupan, kompetensi, relevansi.
Penanganan Bukti yang Sensitif
Rencana harus dibuat untuk mengamankan bukti-bukti yang sensitif. Rencana ini termasuk metode untuk menjaga integritas dokumen yang harus dipisahkan dari dokumen kertas kerja biasa dan harus disimpan dalam lemari terkunci atau kotak penyimpan yang aman.
Kertas Kerja. Kertas kerja merupakan bahan pengembangan bukti, yang mengandung substansi dasar dari pekerjaan yang dilakukan auditor disepanjang audit khususnya pada tahap pekerjaan lapangan. Kertas kerja harus diberikan pengawasan dan pemeriksaan untuk menentukan keabsahannyadan tidak meninggalkan pertanyaan yang tersisa.
Pekerjaan Lapangan dalam Lingkungan Berteknologi Tinggi
Enterprise-Wide Systems. Perusahaan yang berkembang pesat menggunakan enterprise-wide systems, yang juga disebut system perencanaan sumber daya perusahaan. Auditor harus terlibat penuh dalam proses, termasuk instalasinya. Hal ini penting dilakukan mengingat kontrol tradisional yang mengandalkan auditor umumnya dihapuskan dan tidak ada kontrol lain yang bisa menggantikannya
Audit Berkelanjutan. Komponen kunci dalam audit berkelanjutan yaitu perancangan den implementasi “kontrol otomatis dan pemicu tanda bahaya”. Pemicu tanda bahaya ini akan menjadi penanda bagi auditor  internal dan manajemen bahwa salah satu hal berikut ini terjadi: (1) Kontrol berfungsi dan mereka telah mengidentifikasi sebuah kesalahan yang harus diinvestigasi dan atau diperbaiki, (2) Kontrol tidak berfungsi berdasarkan informasi yang diidentifikasi.
Masalah-masalah Audit Internal Terkait dengan Risiko. Pekerjaan lapangan tidak akan dilakukan dalam periode waktu yang berlainan tetapi dalam periode yang berkelanjutan, laporan yang akan dikeluarkan berupa laporan pengecualian untuk audit yang sedang berjalan dan laporan ringkas di akhir periode tertentu.

Perdagangan Elektronik (E-Commerce / E-Business) dan Audit Berkelanjutan. Karena perusahaan bergerak menuju E-commerce dan E-business, audit berkelanjutan mungkin diharuskan untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima 

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...