Penerapan Teknik-teknik
Audit
Teknik-teknik
audit diterapkan pada beragam kondisi baiksendiri-sendiri maupun secara
gabungan, kapan pun auditor melakukan pemeriksaan. Kebanyakan penugasan audit
akan dilakukan dalam satu dari empat bentuk: audit fungsional, audit
organisasional, studi manajemen, dan audit atas program.
Audit Fungsional. Audit
fungsional adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir, melintasi
lini organisasi. Audit ini bertujuan untuk menentukan seberapa baik
fungsi-fungsi dalam organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama.
Audit Organisasional (dan Evaluasi
Produktivitas). Audit organisasional tidak hanya
memerhatikan aktivitas yang dilakukan dalam organisasi tetapi juga dengan
kontrol administratif yang digunakan untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas
tersebut dilaksanakan.
Studi dan Konsultasi Manajemen. Audit
fungsional dan organisasional membentuk kerangka kerja program audit jangka
panjang. Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi
manajemen, membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki
masalah organisasi.
Audit Atas Program. Tujuan
auditnya adalah memberikan manajemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan, dan
hasil-hasil program dan membuat evaluasi yang informatif, bermanfaat, dan
objektif. Dalam penelahaan ini, akan membantu semua pihak terkait bila mereka
memiliki pemahaman yang sama atas istilah-istilah yang digunakan.
Audit Kontrak. Kontrak
konstruksi atau operasi sering kali melibatkan uang dalam jumlah besar; kontrak
konstruksi biasanya bukan merupakan bagian dari bisnis rutin organisasi; kontrak
operasi bisa memberikan jasa atau operasi terprogram. Manajemen mungkin tidak
begitu memahami biaya konstruksi dan operasi seperti produksi yang dilakukan
sendiri. Oleh karena itu auditor internal sangat membantu dalam mengaudit
kontrak seperti ini.
Audit Terintegrasi. Audit
terintegrasi mengombinasikan aspek-aspek audit keuangan dengan audit kinerja,
sebuah prosedur yang menghasilkan sebagian audit keuangan akhir tahun
diselesaikan sebelum audit operasional.
Konsultan
Suatu
evaluasi audit yang mendalam mungkin membutuhkan jasa dari konsultan teknis.
Auditor harus ingat bahwa konsultan tersebut membantu, tidak mengambil alih
evaluasi atau melindungi tanggung jawab auditor. Konsultan teknis dibutuhkan
untuk mengklarifikasi hal-hal teknis atau yang diketahui orang-orang tertentu
saja, mengarahkan pemeriksaan ke bidang-bidang tertentu, dan melindungi auditor
dari informasi yang tidak akurat atau dari pernyataan sepihak oleh karyawan
lini.
Penggunaan Sumber Daya
dari Luar atau dari Mitra
Penggunaan
sumber daya dari mitra, yang dianggap sebagai bagian dari penggunaan sumber
daya dari luar, umumnya dipahami sebagai pengoperasian audit bila pihak luar
melaksanakan bagian dari audit internal bersama dengan aktivitas audit
organisasi. Kepala bagian audit bertanggung jawab atas kualitas jasa yang
diberikan pihak luar. Bantuan dari luar atau dari mitra harus digunakan dalam
proses perencanaan jika diperlukan, serta dalam evaluasi aktivitas audit.
Pengunaan sumber daya dari luar atau dari mitra yang terstruktur dengan baik
dan memiliki keahlian tinggi akan membawa nilai teknis dan kredibilitas bagi
operasi audit internal.
Penelaahan Analitis
Penelaahan
analitis digunakan untuk menentukan kewajaran data tertentu. Beberapa
metodologi yang digunakan yaitu: analisis tren, analisis rasio, analisis regresi.
Pemeliharaan Aktiva Tetap. Auditor
menguji kontrol atas aktiva tetap diantaranya dengan menganalisis umur dan
manfaat aktiva, biaya pemeliharaan, dan lain-lain. Analisis ini mengungkapkan
kebijakan penggantian yang terlalu liberal, biaya perbaikan yang abnormal, atau
pemeliharaan pencegahan yang berlebihan.
Statistik Karyawan. Laporan
bisa dianalisis untuk menunjukan berbagai hubungan antara jumlah karyawan dan
tren organisasi lainnya. Laporan untuk cabang yang berbeda bisa dipelajari
untuk menemukan penyimpangan dalam prosedur atau efisiensi penyebaran karyawan.
Perputaran Persediaan. Analisis
tingkat perputaran, termasuk catatan barang-barang tertentu, bisa mengungkapkan
berapa banyak persediaan yang lebih dari setahun. Analisis tersebut bisa
menunjukan kesalahan pembelian yang tersembunyi dalam persediaan dan tertutup
oleh rasio perputaran keseluruhan yang memuaskan
Biaya-biaya Karyawan dan Perputaran
Karyawan. Biaya dan waktu yang digunakan untuk merekrut
karyawan, tingkat perputaran karyawan per departemen / organisasi harus
dianalisis dan dibandingkan dengan organisasi lainnya.
Pengiriman Persediaan. Hal
yang penting dianalisis yaitu perhitungan jarak, rata-rata waktu penggunaan ban
mobil (organisasi), perbandingan jumlah tenaga kerja, gudang, galangan kapal,
waktu angkut, dan waktu pengiriman.
Penyimpangan Perlengkapan dan Alat
Tulis Kantor. Analisis saldo perlengkapan dengan
jumlah karyawan pengguna, bila barang-barang merupakan kebutuhan rumah tangga
dan bila kontrol fisik atas persediaan menunjukan barang-barang yang ingin
dimiliki karyawan.
Catatan Bahan Baku. Auditor
menganalisis laporan yang menunjukan jumlah permintaan gudang yang diproses.
Namun jika harga rata-rata terlalu rendah, maka tidak membutuhkan aliran kertas
untuk palaporan yang berlebihan.
Telepon dan Komputer. Auditor
bisa menganalisis rasio jumlah karyawan terhadap jumlah telepon dan penggunaan
telepon, sehingga mengahasilkan hasil yang baik dan mengurangi jumlah dan
lamanya penggunaan telepon. Auditor harus berhati-hati dalam melakukan analisis
ini, hal ini bisa jadi signifikan dan bisa menunjukan cara untuk investigasi
labih lanjut dalam menemukan sebab akibat.
Bukti Hukum
Bukti
hukum dan bukti audit memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan bukti,
untuk mendorong keyakinan tentang kebenaran atau kesalahan setiap pernyataan
atas suatu masalah. Fokus bukti hukum sangat mengandalkan pengakuan lisan. Bukti
hukum terdiri dari: bukti terbaik, bukti sekunder, bukti langsung, bukti tidak
langsung, bukti yang meyakinkan, bukti yang menguatkan, bukti opini, bukti
kabar angin.
Bukti Audit
Bukti
audit adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan suatu
kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti audit terdiri dari: bukti
fisik, bukti pengakuan,bukti dokumen, dan bukti analisis. Standar-standar bukti
audit: kecukupan, kompetensi, relevansi.
Penanganan Bukti yang
Sensitif
Rencana
harus dibuat untuk mengamankan bukti-bukti yang sensitif. Rencana ini termasuk
metode untuk menjaga integritas dokumen yang harus dipisahkan dari dokumen
kertas kerja biasa dan harus disimpan dalam lemari terkunci atau kotak
penyimpan yang aman.
Kertas Kerja. Kertas
kerja merupakan bahan pengembangan bukti, yang mengandung substansi dasar dari
pekerjaan yang dilakukan auditor disepanjang audit khususnya pada tahap
pekerjaan lapangan. Kertas kerja harus diberikan pengawasan dan pemeriksaan
untuk menentukan keabsahannyadan tidak meninggalkan pertanyaan yang tersisa.
Pekerjaan Lapangan
dalam Lingkungan Berteknologi Tinggi
Enterprise-Wide Systems. Perusahaan
yang berkembang pesat menggunakan enterprise-wide systems, yang juga disebut
system perencanaan sumber daya perusahaan. Auditor harus terlibat penuh dalam
proses, termasuk instalasinya. Hal ini penting dilakukan mengingat kontrol
tradisional yang mengandalkan auditor umumnya dihapuskan dan tidak ada kontrol
lain yang bisa menggantikannya
Audit Berkelanjutan. Komponen
kunci dalam audit berkelanjutan yaitu perancangan den implementasi “kontrol
otomatis dan pemicu tanda bahaya”. Pemicu tanda bahaya ini akan menjadi penanda
bagi auditor internal dan manajemen
bahwa salah satu hal berikut ini terjadi: (1) Kontrol berfungsi dan mereka
telah mengidentifikasi sebuah kesalahan yang harus diinvestigasi dan atau
diperbaiki, (2) Kontrol tidak berfungsi berdasarkan informasi yang
diidentifikasi.
Masalah-masalah Audit Internal
Terkait dengan Risiko. Pekerjaan lapangan tidak akan
dilakukan dalam periode waktu yang berlainan tetapi dalam periode yang
berkelanjutan, laporan yang akan dikeluarkan berupa laporan pengecualian untuk
audit yang sedang berjalan dan laporan ringkas di akhir periode tertentu.
Perdagangan Elektronik (E-Commerce
/ E-Business) dan Audit Berkelanjutan. Karena perusahaan
bergerak menuju E-commerce dan E-business, audit berkelanjutan mungkin
diharuskan untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...