A. Ruang lingkup Sosiologi
1. Pengertian sosiologi
Seorang manusia akan memiliki perilaku yang berbeda
dengan manusia lainnya walaupun orang tersebut kembar siam. Ada yang baik hati
suka menolong serta rajin menabung dan ada pula yang perilakunya jahat yang
suka berbuat kriminal menyakitkan hati. Manusia juga saling berhubungan satu
sama lainnya dengan melakukan interaksi dan membuat kelompok dalam masyarakat.
Tokoh utama dalam sosiologi adalah Auguste Comte (1798-1857)
berasal dari perancis yang merupakan manusia pertama yang memperkenalkan
istilah sosiologi kepada masyarakat luas. Auguste Comte disebut sebagai Bapak
Sosiologi di dunia internasional. Di Indonesia juga memiliki tokoh utama dalam
ilmu sosiologi yang disebut sebagai Bapak Sosiologi Indonesia yaitu Selo
Soemardjan.
a.
Pengertian sosiologi dalam bahasa latin
Secara harfiah atau etimologi sosiologi berasal dari
bahasa latin Socius artinya teman, kawan, sahabat dan Logos artinya ilmu
pengetahuan.Sosiologi secara terminologi adalah ilmu yang mempelajari hidup
bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan–ikatan antar manusia yang
menguasai kehidupan itu.
b.
Pengertian sosiologi dalam bahasa arab
Pengertian sosiologi Secara etimologi dari kata
bahasa arab, yakni الأصدقاء والزملاء
yang berarti teman, kawan. Dan علم الإجتماع
yang berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi secara terminologi adalah pengetahuan
atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang
struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.
c.
Pengertian sosiologi dalam bahasa jerman
Pengertian sosiologi Secara etimologi dari kata
bahasa jerman yakni Sozio yang berarti teman, kawan, sahabat, dan logie yang berarti Wissenschaft atau Ilmu pengetahuan. Sosiologi secara terminologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial
manusia dan ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat. Sosiologi
jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap
unsur-unsur ilmu pengetahuan.
2. Pengertian Sosiologi menurut para tokoh
a.
Menurut August Comte
Sosiologi adalah ilmu positip tentang masyarakat. Ia
menggunakan kata positip yang artinya empiris. Jadi sosiologi baginya adalah
studi empiris tentang masyarakat. Menurut August Comte, obyek studi dari
sosiologi adalah tentang masyarakat, ada dua unsur yaitu struktur masyarakat
yang disebut statika sosial dan proses-proses sosial di dalam masyarakat yang
disebut dinamika sosial.
b.
Menurut Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta
sosial adalah sesuatu yang berada di luar individu. Contoh-contoh dari fakta sosial
adalah kebiasaan-kebiasaan, peraturan-peraturan, norma-norma, hukum-hukum dan
adat istiadat. Dan faktasosial yang paling besar adalah masyarakat menurut
Durkhiem. Faktasosial ini bersifat eksternal, obyektif dan berada di luar
individu.
c.
Menurut Max Weber
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yangbertujuan
memahami tindakan sosial secara interpretatif agar diperolehkejelasan mengenai
sebab-sebab, proses dan konsekuensinya. Dengankata lain, sosiologi adalah ilmu
yang berhubungan dengan pemahamaninterpretative mengenai tindakan sosial agar
dengan demikian bisadipeoleh penjelasan kausal mengenai arah dan konsekuensi
dari tindakanitu. Dengan interpretative dimaksudkan untuk memahami arti dan
maknadari tindakan social.
d.
Menurut Peter L.berger
Sosiologi adalah ilmu atau studi ilmiahmengenai
hubungan antara individu dan masyarakat.
e.
Selo Sumardjan
dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari
struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
f.
Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada
segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan
pola-pola umum kehidupan masyarakat.
3.
Pokok bahasan sosiologi
Pokok bahasan sosiologi ada empat:
a.
Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar
individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam,
dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan
memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat
adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu
(sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
b.
Tindakan sosial sebagai tindakan yang
dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.
Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial,
tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat
perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
c.
Khayalan sosiologis sebagai cara untuk
memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.
Menurut Wright Mills, dengan khayalan
sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan
khayalan sosiologis adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues).
Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi.
Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.
Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka
pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat
peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta
penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut
merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
d.
Realitas sosial adalah penungkapan
tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti
aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan
pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta
menghindari penilaian normatif.
4.
Ciri-ciri dan hakikat Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang
mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan.
Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai
ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
·
Empiris, yaitu
didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak
bersifat spekulasi (menduga-duga).
·
Teoritis, yaitu
selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di
lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang
tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga
menjadi teori.
·
Komulatif, yaitu
disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas
sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
·
Nonetis, yaitu
pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut,
tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
·
Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu
pengetahuan alam atau ilmu pasti (eksakta) karena yang dipelajari adalah
gejala-gejala kemasyarakatan.
·
Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori,
bukan merupakan disiplin ilmu normatif karena sosiologi membatasi diri pada apa
yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi.
·
Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni
(pure science) dan dalam perkembangannya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan
terapan (applied science).
·
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian
adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan
hanya peristiwa itu sendiri.
·
Sosiologi bertujuan menghasilkan
pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum
umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur
masyarakat manusia.
·
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
·
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum,
artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara
manusia.
5.
Kegunaan Sosiologi
·
Untuk pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada
tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian pembangunan
·
Untuk penelitian
Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh
perencanaan sosial yang efektif atau pemecahan masalah-masalah sosial dengan baik
6.
Objek Sosiologi
·
Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses
hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
·
Objek Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial
atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia
antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam
masyarakat.
·
Objek budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan
yang lain.
·
Objek Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial
masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan
manusia.
B. Pengertian Teori Sosiologi
Teori sosiologi adalah seluruh abstrak dan termasuk
teori yang menjelaskan kebanyakan dari fakta dalam suatu disiplin dan
menempatkan kebanyakan dari prinsip dan peraturan umum kedalam suatu sistem
terpadu.
Teori sosiologi adalah segala sesuatu yang mengandung
pandangan tentang ilmu kemasyarakatan, atau yang mempelajari masyarakat.
Teori adalah seperangkat pernyataan atau proposisi
yang berhubungan secara logis, menerangkan fenomena gejala tertentu di dalam
masyarakat.
Teori sosiologi adalah seperangkat
proposisi yang memungkinkan untuk mensistematiskan pengetahuan, penjelasan dan
peramalan tentang kehidupan sosial dan merumuskan hipotesis baru.
Teori sendiri diartikan sebagai sejumlah
pernyataan yang terangkai secara sistematis, dan dapat digunakan untuk
memberikan penjelasan tentang suatu fenomena atau gejala. Teori adalah
serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel,
dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Teori Sosiologi, yaitu teori-teori yang
difokuskan pada analisis proses sosial berskala besar dan jangka panjang,
meliputi teori tentang: evolusionisme, sistem, konflik, perubahan sosial, dan
stratifikasi.
Teori Sosiologi, yaitu teori yang
diarahkan untuk analisis rinci tentang apa yang dilakukan, dikatakan, dan
dipikirkan manusia dalam pengalaman sesaat, mencakup teori tentang interaksi,
diri, pikiran, peran sosial, definisi situasi, konstruksi sosial terhadap
realitas, strukturalisme, dan pertukaran sosial. "Teori Sosiologi
didefinisikan sebagai seperangkat ide yang saling terkait yang memungkinkan
untuk sistematisasi pengetahuan tentang dunia sosial. Pengetahuan ini kemudian
digunakan untuk menjelaskan dunia sosial dan membuat prediksi tentang masa
depan dunia sosial".
Teori sosiologis merupakan upaya untuk menciptakan
proposisi abstrak dan dapat diuji tentang masyarakat. Teori sosiologi terus
berkembang dan karena itu tidak pernah dapat diduga akan selesai. Teori-teori
sosiologis Baru membangun atas karya para pendahulu mereka dan menambah kepada
mereka, tetapi teori-teori sosiologi klasik masih dianggap penting dan saat
ini.
Beberapa perkembangan penting yang mempengaruhi teori
sosiologi adalah munculnya individualisme, munculnya negara modern,
industrialisasi dan kapitalisme, penjajahan dan globalisasi, dan perang dunia.
C. Metode dalam Sosiologi
1. Metode/teknik pengumpulan data
a.
Metode interview
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mewawancarai responden.
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ini adalah :
1)
Situasi dari responden
2)
Situasi lingkungan tempat dilakukannya
wawancara
3)
Besar kecilnya kelompok yang diwawancarai
4)
Kecakapan dari seorang pewawancara
b.
Metode observasi langsung
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati atau
memperhatikan objek yang diteliti dengan menggunakan panca indera. Metode
observasi langsung merupakan metode yang paling sering digunakan dalam
penelitian sosial.
c.
Metode observasi partisipan
Metode observasi partisipan merupakan metode pengumpulan data dalam suatu
penelitian sosial, dimana seorang peneliti hidup bersama responden dalam waktu
yang relatif panjang sehingga peneliti akan mengetahui bahkan mengalami segala
sesuatu yang terjadi pada kehidupan responden.
d.
Metode angket
Metode angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mendistribusikan angket ataupun daftar pertanyaan kepada responden.
e.
Metode penelusuran sejarah
Metode penelusuran sejarah disebut pula metode historis, yaitu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menelusuri kejadian-kejadian di
masa lampau melalui berbagai macam cara, seperti melalui pelaku sejarah atau
peninggalan-peninggalan kebudayaan di masa lampau.
f.
Metode komparasi
Metode komparaai atau disebut pula metode perbandingan, yaitu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang sama
atau sejenis tetapi beda tempat ataupun beda waktunya.
g.
Metode kepustakaan
Metode kepustakaanatau disebut pula metode studi pustaka, yaitu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data-data penelitian dari
buku-buku sumber yang ada di dalam perpustakaan.
h.
Metode analisis media massa
Metode analisis media massa adalah metode pengumpulan data dalam suatu
penelitian dengan cara menghimoun artikel-artikel yang sejenis dari berbagai media
massa kemudian dianalisis dan disimpulkan.
i.
Metode Dokumenter
Metode Dokumenter adalah metode pengumpulan data dengan cara mengambil
data-data dari dokumen-dokumen yang dihimpun oleh kolektor.
2. Metode penelitian Sosiologi
Sosiologi dalam mempelajari objek yaitu masyarakat, mempunyai cara kerja
atau metode. Pada dasarnya terdapat dua jenis metode atau cara kerja, yaitu
metode kualitatif dan metode kuantitatif
1)
Metode Kualitatif
Metode kualitatif merupakan metode yang mengutamakan bahan yang sukar diukur
dengan angka-angka atau ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak walaupun
bahan-bahan tersebut terdapat secara nyata dalam masyarakat.
Yang termasuk dalam metode kualitatif adalah sebagai berikut:
a)
Metode historis
Merupakan metode yang mempergunakan analisis atau penyelidikan atas
peristiwa masa lampau yang kemudian dirumuskan menjadi prinsip-prinsip umum.
b)
Metode komparatif
Merupakan metode perbandingan antara berbagai macam masyarakat serta segala
bidangnya untuk memperoleh persamaan-persamaan, perbedaan-perbedaan, dan
sebab-sebabnya. Persamaan dan perbedaan tersebut tujuannya untuk mendapatkan
petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa lampau dan masa sekarang, serta
mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda
atau sama. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan metode sejarah sehingga
menjadi metode historis.
2)
Metode Kuantitatif
Metode ini merupakan metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan
angka-angka, sehingga fakta-fakta sosial yang diteliti diukur dengan skala
indeks, tabel, dan formula atau rumus yang sedikit banyak menggunakan
maematika.
Metode yang termasuk dalam metode ini adalah sebagai berikut:
a)
Metode statistik, bertujuan menjelaskan
gejala-gejala sosial secara matematis
b)
Metode sosiometri, menggunakan skala-skala
dan angka-angka untuk mempelajari hubungan antar manusia
3)
Beberapa metode sosiologi berdasarkan
penjenisan, menurut Soejono Soekanto, yaitu:
a)
Metode deduktif dalah metode yang
menggunakan proses berpikir bermula dari pernyataan-pernyataan umum (premis
mayor) ke pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus (premis minor)
b)
Metode induktif adalah metode yang
menggunakan proses berpikir bermula dari pengamatan terhadap kejadian khusus
kemudian ditarik kesimpulan secara umum
c)
Metode empiris adalah metode yang
menyandarkan diri pada keadaan-keadaan yang dengan nyata diperoleh dalam
masyarakat. Dalam sosiologi metode ini diwujudkan dalam penelitian (research)
yaitu cara mempelajari suatu masalah secara sistematis dan intensif untu
mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak mengenai masalah tersebut. Penelitian
(research) itu pun dapat bersifat basic (teori) dan applied (praktek).
Penelitian bersifat basic yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
pengetahuan, sedangkan penelitian yang bersifat applied merupakan penelitian
yang ditujukan pada penggunaan ilmu pengetahuan secara praktis.
d)
Metode rasionalitas adalah metode yang
mengutamakan pemikiran dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai
pengertian tentang masalah kemasyarakatan. Metode ini sampai sekarang masih
digunakan para sarjana sosiologi tertama di Eropa.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...