Monday 24 June 2013

RUANG LINGKUP, TEORI, DAN METODE

A.      Ruang lingkup Sosiologi
1.    Pengertian sosiologi
Seorang manusia akan memiliki perilaku yang berbeda dengan manusia lainnya walaupun orang tersebut kembar siam. Ada yang baik hati suka menolong serta rajin menabung dan ada pula yang perilakunya jahat yang suka berbuat kriminal menyakitkan hati. Manusia juga saling berhubungan satu sama lainnya dengan melakukan interaksi dan membuat kelompok dalam masyarakat.
Tokoh utama dalam sosiologi adalah Auguste Comte (1798-1857) berasal dari perancis yang merupakan manusia pertama yang memperkenalkan istilah sosiologi kepada masyarakat luas. Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi di dunia internasional. Di Indonesia juga memiliki tokoh utama dalam ilmu sosiologi yang disebut sebagai Bapak Sosiologi Indonesia yaitu Selo Soemardjan.
a.    Pengertian sosiologi dalam bahasa latin
Secara harfiah atau etimologi sosiologi berasal dari bahasa latin Socius artinya teman, kawan, sahabat dan Logos artinya ilmu pengetahuan.Sosiologi secara terminologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan–ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan itu.
b.    Pengertian sosiologi dalam bahasa arab
Pengertian sosiologi Secara etimologi  dari kata bahasa arab, yakni الأصدقاء والزملاء yang berarti teman, kawan. Dan  علم الإجتماع yang berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi secara terminologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya.
c.    Pengertian sosiologi dalam bahasa jerman
Pengertian sosiologi Secara etimologi  dari kata bahasa jerman yakni Sozio yang berarti teman, kawan, sahabat, dan  logie yang berarti Wissenschaft atau Ilmu pengetahuan. Sosiologi secara terminologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial manusia dan ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat. Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan.

2.    Pengertian Sosiologi menurut para tokoh
a.    Menurut August Comte
Sosiologi adalah ilmu positip tentang masyarakat. Ia menggunakan kata positip yang artinya empiris. Jadi sosiologi baginya adalah studi empiris tentang masyarakat. Menurut August Comte, obyek studi dari sosiologi adalah tentang masyarakat, ada dua unsur yaitu struktur masyarakat yang disebut statika sosial dan proses-proses sosial di dalam masyarakat yang disebut dinamika sosial. 
b.    Menurut Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah sesuatu yang berada di luar individu. Contoh-contoh dari fakta sosial adalah kebiasaan-kebiasaan, peraturan-peraturan, norma-norma, hukum-hukum dan adat istiadat. Dan faktasosial yang paling besar adalah masyarakat menurut Durkhiem. Faktasosial ini bersifat eksternal, obyektif dan berada di luar individu.
c.    Menurut Max Weber
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yangbertujuan memahami tindakan sosial secara interpretatif agar diperolehkejelasan mengenai sebab-sebab, proses dan konsekuensinya. Dengankata lain, sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan pemahamaninterpretative mengenai tindakan sosial agar dengan demikian bisadipeoleh penjelasan kausal mengenai arah dan konsekuensi dari tindakanitu. Dengan interpretative dimaksudkan untuk memahami arti dan maknadari tindakan social.
d.   Menurut Peter L.berger
Sosiologi adalah ilmu atau studi ilmiahmengenai hubungan antara individu dan masyarakat.
e.    Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
f.     Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

3.    Pokok bahasan sosiologi
Pokok bahasan sosiologi ada empat:
a.    Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
b.    Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.
Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
c.    Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.
Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
d.   Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.

4.    Ciri-ciri dan hakikat Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
·       Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
·       Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
·       Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
·       Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
·       Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti (eksakta) karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
·       Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori, bukan merupakan disiplin ilmu normatif karena sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi.
·       Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dalam perkembangannya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan terapan (applied science).
·       Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
·       Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
·       Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
·       Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.

5.    Kegunaan Sosiologi
·       Untuk pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian pembangunan
·       Untuk penelitian
Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh perencanaan sosial yang efektif atau pemecahan masalah-masalah sosial dengan baik

6.    Objek Sosiologi
·       Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.
·       Objek Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
·       Objek budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
·       Objek Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.

B.       Pengertian Teori Sosiologi
Teori sosiologi adalah seluruh abstrak dan termasuk teori yang menjelaskan kebanyakan dari fakta dalam suatu disiplin dan menempatkan kebanyakan dari prinsip dan peraturan umum kedalam suatu sistem terpadu.
Teori sosiologi adalah segala sesuatu yang mengandung pandangan tentang ilmu kemasyarakatan, atau yang mempelajari masyarakat.
Teori adalah seperangkat pernyataan atau proposisi yang berhubungan secara logis, menerangkan fenomena gejala tertentu di dalam masyarakat.
Teori sosiologi adalah seperangkat proposisi yang memungkinkan untuk mensistematiskan pengetahuan, penjelasan dan peramalan tentang kehidupan sosial dan merumuskan hipotesis baru.
Teori sendiri diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang terangkai secara sistematis, dan dapat digunakan untuk memberikan penjelasan tentang suatu fenomena atau gejala. Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Teori Sosiologi, yaitu teori-teori yang difokuskan pada analisis proses sosial berskala besar dan jangka panjang, meliputi teori tentang: evolusionisme, sistem, konflik, perubahan sosial, dan stratifikasi.
Teori Sosiologi, yaitu teori yang diarahkan untuk analisis rinci tentang apa yang dilakukan, dikatakan, dan dipikirkan manusia dalam pengalaman sesaat, mencakup teori tentang interaksi, diri, pikiran, peran sosial, definisi situasi, konstruksi sosial terhadap realitas, strukturalisme, dan pertukaran sosial. "Teori Sosiologi didefinisikan sebagai seperangkat ide yang saling terkait yang memungkinkan untuk sistematisasi pengetahuan tentang dunia sosial. Pengetahuan ini kemudian digunakan untuk menjelaskan dunia sosial dan membuat prediksi tentang masa depan dunia sosial".
Teori sosiologis merupakan upaya untuk menciptakan proposisi abstrak dan dapat diuji tentang masyarakat. Teori sosiologi terus berkembang dan karena itu tidak pernah dapat diduga akan selesai. Teori-teori sosiologis Baru membangun atas karya para pendahulu mereka dan menambah kepada mereka, tetapi teori-teori sosiologi klasik masih dianggap penting dan saat ini.
Beberapa perkembangan penting yang mempengaruhi teori sosiologi adalah munculnya individualisme, munculnya negara modern, industrialisasi dan kapitalisme, penjajahan dan globalisasi, dan perang dunia.

C.      Metode dalam Sosiologi
1.    Metode/teknik pengumpulan data
a.    Metode interview
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mewawancarai responden. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ini adalah :
1)   Situasi dari responden
2)   Situasi lingkungan tempat dilakukannya wawancara
3)   Besar kecilnya kelompok yang diwawancarai
4)   Kecakapan dari seorang pewawancara
b.    Metode observasi langsung
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati atau memperhatikan objek yang diteliti dengan menggunakan panca indera. Metode observasi langsung merupakan metode yang paling sering digunakan dalam penelitian sosial.
c.    Metode observasi partisipan
Metode observasi partisipan merupakan metode pengumpulan data dalam suatu penelitian sosial, dimana seorang peneliti hidup bersama responden dalam waktu yang relatif panjang sehingga peneliti akan mengetahui bahkan mengalami segala sesuatu yang terjadi pada kehidupan responden.
d.   Metode angket
Metode angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mendistribusikan angket ataupun daftar pertanyaan kepada responden.
e.    Metode penelusuran sejarah
Metode penelusuran sejarah disebut pula metode historis, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menelusuri kejadian-kejadian di masa lampau melalui berbagai macam cara, seperti melalui pelaku sejarah atau peninggalan-peninggalan kebudayaan di masa lampau.
f.     Metode komparasi
Metode komparaai atau disebut pula metode perbandingan, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang sama atau sejenis tetapi beda tempat ataupun beda waktunya.
g.    Metode kepustakaan
Metode kepustakaanatau disebut pula metode studi pustaka, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data-data penelitian dari buku-buku sumber yang ada di dalam perpustakaan.
h.    Metode analisis media massa
Metode analisis media massa adalah metode pengumpulan data dalam suatu penelitian dengan cara menghimoun artikel-artikel yang sejenis dari berbagai media massa kemudian dianalisis dan disimpulkan.
i.      Metode Dokumenter
Metode Dokumenter adalah metode pengumpulan data dengan cara mengambil data-data dari dokumen-dokumen yang dihimpun oleh kolektor.

2.    Metode penelitian Sosiologi
Sosiologi dalam mempelajari objek yaitu masyarakat, mempunyai cara kerja atau metode. Pada dasarnya terdapat dua jenis metode atau cara kerja, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif
1)   Metode Kualitatif
Metode kualitatif merupakan metode yang mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka-angka atau ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak walaupun bahan-bahan tersebut terdapat secara nyata dalam masyarakat.
Yang termasuk dalam metode kualitatif adalah sebagai berikut:
a)    Metode historis
Merupakan metode yang mempergunakan analisis atau penyelidikan atas peristiwa masa lampau yang kemudian dirumuskan menjadi prinsip-prinsip umum.
b)   Metode komparatif
Merupakan metode perbandingan antara berbagai macam masyarakat serta segala bidangnya untuk memperoleh persamaan-persamaan, perbedaan-perbedaan, dan sebab-sebabnya. Persamaan dan perbedaan tersebut tujuannya untuk mendapatkan petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa lampau dan masa sekarang, serta mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau sama. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan metode sejarah sehingga menjadi metode historis.
2)   Metode Kuantitatif
Metode ini merupakan metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga fakta-fakta sosial yang diteliti diukur dengan skala indeks, tabel, dan formula atau rumus yang sedikit banyak menggunakan maematika.
Metode yang termasuk dalam metode ini adalah sebagai berikut:
a)    Metode statistik, bertujuan menjelaskan gejala-gejala sosial secara matematis
b)   Metode sosiometri, menggunakan skala-skala dan angka-angka untuk mempelajari hubungan antar manusia

3)   Beberapa metode sosiologi berdasarkan penjenisan, menurut Soejono Soekanto, yaitu:
a)    Metode deduktif dalah metode yang menggunakan proses berpikir bermula dari pernyataan-pernyataan umum (premis mayor) ke pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus (premis minor)
b)   Metode induktif adalah metode yang menggunakan proses berpikir bermula dari pengamatan terhadap kejadian khusus kemudian ditarik kesimpulan secara umum
c)    Metode empiris adalah metode yang menyandarkan diri pada keadaan-keadaan yang dengan nyata diperoleh dalam masyarakat. Dalam sosiologi metode ini diwujudkan dalam penelitian (research) yaitu cara mempelajari suatu masalah secara sistematis dan intensif untu mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak mengenai masalah tersebut. Penelitian (research) itu pun dapat bersifat basic (teori) dan applied (praktek). Penelitian bersifat basic yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sedangkan penelitian yang bersifat applied merupakan penelitian yang ditujukan pada penggunaan ilmu pengetahuan secara praktis.
d)   Metode rasionalitas adalah metode yang mengutamakan pemikiran dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan. Metode ini sampai sekarang masih digunakan para sarjana sosiologi tertama di Eropa. 

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...