BAB I
1.1 Latar Belakang
Domestikasi merupakan pengadopsian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar
ke dalam lingkungan kehidupan sehari-hari manusia. Dalam arti yang sederhana,
domestikasi merupakan proses "penjinakan" yang dilakukan terhadap
hewan liar. Perbedaannya, apabila penjinakan lebih pada individu, domestikasi
melibatkan populasi, seperti seleksi, pemuliaan (perbaikan keturunan), serta
perubahan perilaku/sifat dari organisme yang menjadi objeknya.
Bersama dengan domestikasi tumbuhan penghasil pangan, domestikasi hewan
adalah salah satu tindakan yang penting yang dilakukan umat manusia. Di dunia
praktis hanya dua lokasi yang pernah melakukan domestikasi awal hewan ternak,
yang dilakukan sebelum budidaya tanaman pangan dilakukan, yaitu Asia Barat Daya
(untuk domba, kambing, sapi, dan babi) dan Dataran Tinggi Andes (untuk alpaka
dan llama).
Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun
SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa,
Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari
India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan
tempat pembiakan sapi Ongole murni.
Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga
kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan
daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari
famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika
(Syncherus), dan anoa.
1.1.1 Klasifikasi
Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang
terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok sapi Zebu (Bos indicus) atau
jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2)
kelompok Bos primigenius sapi tanpa punuk, yang tersebar di daerah sub tropis
atau dikenal Bos Taurus.
Seiring perkembangan tehnologi sampai
sekarang diperkirakan terdapat lebih dari 300 bangsa sapi potong. Semua sapi
domestik berasal dari Bos taurus dan Bos indicus.Keluarga
baru yang termasuk semua tipe sapi domestik dan famili Bovidae. Untuk lebih
jelasnya klasifikasi sapi secara zoologis adalah sebagai berikut :
Taksonomi Sapi
Phylum : Chordata
Clas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Sub Ordo : Ruminansia
Family : Bovidae
Genus : Bos
Species : Bos taurus dan Bos indicus
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
bisa terjadi domestikasi pada ternak sapi ?
2. Apakah
ciri-ciri yang membedakan dari setiap spesies sapi di dunia?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
dalam penulisan Makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui cara terjadinya proses domestikasi pada sapi di dunia.
2. Untuk
mengetahui setiap spesies sapi serta ciri-cirinya.
1.4 Manfaat
1. Sebagai bahan informasi tentang domestikasi sapi
di dunia.
2. Sebagai penambah ilmu
pengetahuan terhadap semua spesies sapi serta ciri yang ada di
dunia.
BAB II
2.1 Pembahasan
2.1.1 Bangsa
Bangsa Sapi di Dunia
Sapi-sapi yang tersebar di seluruh dunia, diperkirakan berasal dari
persilangan enam kelompok leluhur bangsa sapi, yakni :
No.
|
Spesies
|
Keterangan
|
1
|
Bos aketaros
|
Kelompok bangsa sapi yang tidak bertanduk berasal
dari Eropa Utara.
|
2
|
Bos brachicephalus
|
Bangsa sapi dengan kepala pendek, oleh para akhli
digolongkan sebagai leluhur bangsa-bangsa Hereford, Devon, dan Sussex.
|
3
|
Bos frontosus
|
Berhubungan dengan bangsa Simmental dan
bangsa-bangsa lain dari Swiss dan Jerman.
|
4
|
Bos longifrons
|
Sering disebut sebagai sapi Celtic dengan ukuran
badan relatif kecil, kemungkinan merupakan leluhur bangsa Brown Swiss.
|
5
|
Bos nomadicus
|
Berkaitan dengan sapi-sapi di India.
|
6
|
Bos primigenius
|
Sapi raksasa (Auroch) yang merupakan
leluhur sapi Shorthorn.
|
Setelah melalui perkembangan dan persilangan yang
sangat panjang, maka diperoleh kurang lebih 247 jenis bangsa-bangsa sapi,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Bangsa-Bangsa Sapi Potong Di Dunia Dan
Pengembangannya
Eropa
|
Asia
|
Amerika
|
Afrika
|
Bangsa
Eksotik
|
Angus
Hereford
Shorthorn
Milking-Shorthorn Red Poll
Devon
South-Devon
|
Brahman,
Bali,
Damaskus,
Gir,
Hariana,
Ongole,
Peranakan
Ongole, Thai,
Red
Sindhi,
Sahiwal,
Tharparkar,
Halikar,
Madura,
Oksh,
Aden,
Iraqi,
Lebanese-Zebu,
Shorthorn-Zebu, Chinese,
Yellow,
Batangas,
Taiwan
Zebu,
Burmese,
Kouprey
|
Amerifax,
AnkinaSanta
Gertudis
Beefmaster
Brangus,
Braford
Charbray
Red Brangus
Polled Hereford
Polled Shorthorn
Barzona,Braler
Simbrah
Jamaica
Red Poll
Jamaica
Hope
Romo
Sinuano
Indu
Brazil
Criollo,
Nelthropp
|
N’dama,
SakotoDwarf
ShorthornWhite Fulani
Sudanese,
Zebu
Boran
Small East
Africa,
Mashona
Bukedi,
Ankole
Angoni,
Libyan
Brown Atlas
Egyptian
Meknes-BlackPied
|
Ankole Watusi, BeefFreisian,
Blonde,
D’Aquitaine, BrownSwiss,
Charolais,
Chianina,
Galloway,
Gascone,
Gelbvieh,
Hays Conventer,
Limousin,
LincolnRed,
Longhorn,
Luing, Maine Anjou,
Marchigiana,
Meuse Rhine Issel,
Murray Grey,
Normande,
Norwegian Red,
Piedmont, Pinzgauer,
Romagnola, Salers,
Scotch Higland,
Simmental,
Musk Ox,
White Park,
Welsh Black, Tarentaise,
Beefalo,
Sussex
|
2.1.2 Bangsa
Bangsa Sapi yang Penting di Ketahui
A. Angus
(Skotlandia Timur)
· Warna hitam,
· Tidak
bertanduk.
Karakteristik :
Disilang
dengan Sapi Longhorn untuk meningkatkan produksi daging. Fertilitas tinggi.
Tahan suhu dingin. Kualitas karkas sangat baik, persentase karkas tinggi,
perdagingan istimewa dan persentase lemak rendah.
B. Ayrshire (Skotlandia Selatan)
Ciri-ciri :
·
Warna putih dengan bercak-bercak belang kemerahan
atau belang kecoklatan,
·
Tanduk agak panjang, lurus ke bagian atas
Karakteristik
:
Temperamen
tenang walau tidak setenang FH, cukup cepat dewasa, adaptasi terhadap padang
rumput yang jelek cukup baik, rajin merumput. Produksi susu mencapai 3.500
liter per laktasi.
C . Bali (Pulau Bali)
Ciri-ciri :
· Warna merah,
keemasan, kadang coklat tua.
· Bibir, kaki,
dan ekor hitam.
- Kaki dari lutut
ke bawah putih, di bawah paha dan bagian oval putih yang sangat jelas
pada pantat.
- Pada punggung
selalu terdapat garis hitam yang sangat jelas, dari bahu berakhir di atas
ekor.
· Warna jantan
lebih gelap.
· Bulu jadi
coklat tua/hitam setelah dewasa.
- Waktu lahir anak
berwarna coklat kemerahan dengan warna khas pada bagian belakang kaki.
· Warna hitam
hilang dan coklat kemerahan kembali pada jantan yang kebiri.
· Tanduk besar
tumbuh ke samping atas dan runcing.
· Betina
bertanduk dan bergelambir kecil.
Karakteristik :
Tipe dwiguna
(potong dan kerja). Persentase karkas tinggi. Mempunyai kesuburan yang
tinggi (lebih baik dibandngkan sapi Zebu). Toleransi yang baik terhadap makanan yang sangat buruk.
D. Brahman American-Brahman (Amerika)
Ciri-ciri :
· Warna
abu-abu muda, totol-totol sampai hitam.
- Jantan lebih
gelap dibanding dengan betina pada leher, bahu, paha, dan panggul.
- Anak berbulu
merah saat lahir, lalu berubah cepat jadi abu-abu. Jarak tanduk lebar,
tebal, panjang sedang.
· Tanduk
betina lebih tipis.
· Gelambir
besar dan berpunuk
Karakteristik
:
Campuran 3
bangsa sapi India, yaitu Gir, Guzerat, dan Nellore. Tahan pada kondisi tatalaksana seadanya, penyakit,
dan parasit. Toleransi yang tinggi terhadap panas. Disilangkan dengan bangsa
lain menghasilkan keturunan dengan tingkat hybrid vigor yang paling tinggi.
Tidak tahan pada suhu rendah, masak lambat, dan fertilitas rendah.
E. Brown Swiss (Swiss)
Ciri-ciri :
·
Warna bervariasi, mulai warna muda sampai gelap,
sawo matang,
·
Bagian mulut dan sekitar tulang belakang warnanya
lebih muda,
·
Warna hidung dan kaki hitam.
Karakteristik
:
Mudah
dipelihara, jinak. Produksi susu mencapai 4.000 liter per laktasi.
F. FH (Fries Holland) (Belanda)
Ciri-ciri :
· Warna
hitam-putih (belang),
· Putih segi tiga pada dahi,
· Lambat dewasa
Karakteristik
:
Populasi sapi perah terbesar di dunia, daya
adaptasi tinggi, produksi susu 4.500 - 5.000 liter per laktasi.
G. HEREFORD (Herefordshire)
Ciri-ciri :
· Warna putih
pada bagian muka, leher, brisket, flank, switch serta
di bawah lutut.
· Warna
merahpada bagian lain.
· Arah tumbuh
tanduk ke bawah dan ke dalam.
Karakteristik :
Produksi
susu rendah. Rentan terhadap cancer eye dan pink
eye. Kemampuan merumput, adaptasi, efisiensi reproduksi baik. Banyak
kasus prolapsus uteri.Perdagingan tebal.
H. Jersey (Inggris)
Ciri-ciri :
· Warna tidak
seragam abu-abu sampai keputih-putihan, coklat muda- kekuningan, coklat muda kemerahan,
· Bagian
tertentu berwarna putih,
· Warna sapi
jantan lebih gelap dibandingkan betina.
Karakterisrik :
Sensitif dan
tidak tenang, terutama menghadapi perubahan lingkungan, penanganan harus
dilakukan dengan lembut. Produksi susu 2.500 liter per laktasi.
I. Ongole Nellore (Madras)
Ciri-ciri :
·
Warna putih,
·
Jantan abu-abu gelap pada kepala, leher, punggung,
kadang hitam pada mulut.
·
Tanduk pendek, gemuk, tumbuh ke belakang dan ke
luar.
- Gelambir
berdaging, besar, menggantung berlipat meluas ke gantungan pusar dan
berpunuk.
Karakteristik :
Tipe triguna
(potong – perah - kerja). Mempunyai hubungan erat dengan Hariana.
J. Santa Gertrudis (Texas)
Ciri-ciri :
·
Warna merah jambu pekat.
·
Tanduk pendek, kadang tidak bertanduk.
·
Gelambir kecil. Jantan berpunuk sedang, betina
tidak berpunuk.
Karakteristik :
Hasil persilangan 3/8 Zebu dengan
5/8 Shorthorn. Toleransi baik pada suhu dingin maupun panas, tahan terhadap caplak.
K. Shorthorn (Timur Laut Inggris)
Ciri-ciri :
· Warna bulu
khas yaitu merah, putih, kecoklatan (roan), dan kombinasi ketiganya.
· Tanduk pendek.
Karakteristik :
Produksi
susu tinggi. Pertumbuh-an sangat baik pada
pemelihara-an feedlot.Kualitas karkas kurang baik bila diberi bijian
setelah mencapai bobot potong.
2.1.3 Sapi Potong di
Indonesia
Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan
sapi potong di Indonesia adalah :
1. Sapi Bali
Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki
dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis
belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang
baru.
2. Sapi Ongole
Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di
beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik.
Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan
Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih
rendah.
3. Sapi Brahman
Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan
warna putih pada bagian kepala.Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi
primadona sapi potong di Indonesia.
4. Sapi Madura
Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga
merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah.
Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.
5. Sapi Limousin
Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan
warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh
berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik.
6. Sapi Simmental
Merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu
coklat kemerahan (merah bata), dibagian muka dan lutut kebawah serta ujung ekor
ber warna putih.
Berdasarkan riset, sapi potong di indonesia yang
biasa diternakkan adalah peranakan ongole dan simmental. Peranakan ongole (sapi
PO) dipilih karena daya adaptasi tinggi, tahan terhadap caplak, namun produksi
daging tidak sebegitu tinggi daripada simmental. Sapi ini sebenarnya tipe
pekerja, namun di indonesia memang sapi inilah pilihan yang banyak. Sedangkan
simmental digunakan karena dagingnya yang lebih tinggi (biasanya sih 600-800
kg). Kelemahannya, karena merupakan sapi luar yang disilangkan dengan sapi
lokal, adaptasi memang tidak sebagus seperti sapi lokal lainnya. Juga masalah pakan harus diperhatikan.
BAB III
3.1 Kesimpulan Dan Saran
Domestikasi merupakan pengadopsian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar
ke dalam lingkungan kehidupan sehari-hari manusia. Dalam arti yang sederhana,
domestikasi merupakan proses "penjinakan" yang dilakukan terhadap
hewan liar. Perbedaannya, domestikasi melibatkan populasi, seperti
seleksi, pemuliaan (perbaikan keturunan), serta perubahan perilaku/sifat dari
organisme yang menjadi objeknya.
Dengan
domestikasi pada sapi spesies dan ciri-ciri tentang sapi juga bertambah banyak
karena proses dometikasi dimana manusia ingin mendapatkan sapi yang lebih
berkualitas dan tahan terhadap lingkungan.
Untuk
menyempurnakan makalah ini penulis membutuhkan bantuan dari semua pihak dan
pembaca untuk memberikan saran dan tanggapannya.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...