BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan ekonomi
timbul karena adanya kelangkaan. Kelangkaan adalah keadaan dimana jumlah dan
mutu barang dan jasa yang tersedia selalu terbatas dibandingkan dengan
kebutuhan manusia. Jadi kelangkaan merupakan awal yang menimbulkan masalah
ekononomi.
Masalah yang
dihadapi manusia dalam memilih kebutuhan menimbulkan masalah yang bisa disebut
masalah ekonomi. Masalah ini diatasi dengan melakukan kegiatan ekonomi. Upaya
memenuhi kebutuhan ekonomi diselenggarakan melalui kegiaytan ekonomi, baik oleh
orang perorangan,kehidupan keluarga,lembaga masyarakat,negara dan
lembaga-lembaga negara, kegiatan dan kerjasama antar bangsa.
Kegiatan ekonomi
perorangan adalah kegiatan pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh perseorangan
untuk keperluan diri pribadinya sendiri sebagai maklhuk ekonomi.
Kegiatan ekonomi
keluarga adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang anggota keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
Kegiatan ekonomi
masyarakat adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh semua bentuk organisasi
masyarakat baik dalam bentuk perkumpulan, yayasan,perusahaan,koperasi, dan
bentuk organisasi masyarakat lainnya.
Kegiatan ekonomi
negara adalah yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah atau lembaga
lembaga negara.
Kegiatan ekonomi
antar Negara dan antar brangsa ialah kegiatan kerjasama ekonomi antar berbagai
macam Negara dan bangsa untuk meningkatkan kemakmuran Negara dan bangsa yang
bersangkutan.
ISI
Produksi adalah
kegiatan menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga
lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Pengertian
produksi menurut Magfuri adalah
mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi
produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu
benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran (Magfuri,
1987 : 72).
Sedangkan
produksi menurut Ace Partadireja setiap proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan
teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi (Ace Partadireja, 1987
: 21).
Tujuan produksi
antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b.
Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya
c.
Menghasilkan barang setengah jadi guna memenuhi
kebutuhan produksi selanjutnya.
d.
Meningkatkan produksi nasional dalam rangka
meningkatkan kemakmuran rakyat.
e.
Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat
menyerang penggangguran.
f.
Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan
negara.
g.
Memproduksi barang barang ekspor berarti meningkatkan
sumber devisa negara.
Produksi barang
dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi barang modal. Barang
konsumsi merupakan barang siap untuk dikonsumsi, sedangkan barang modal
merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang baru.
Produksi jasa
dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa tidak
langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa langsung adalah dokter, bengkel, dan
guru, sedangkan contoh jasa tidak langsung adalah perbankan dan perdagangan.
Faktor
produksi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa
jenis-jenis faktor produksi antara lain sebagai berikut:
Faktor
produksi alam adalah semua kekayaan yang tersedia di alam yang dapat digunakan
dalam proses produksi.faktor produksi asli terdiri dari berikut ini :
a.
tanah
b.
air
c.
udara
d.
barang tambang
Faktor
produksi tenaga kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung atau
tidak menjalankan kegiatan produksi. Tenaga kerja dapat dikelompokan
berdasarkan kualitas dan sifat kerjanya.
a.
Tenaga kerja menurut kualitas tenaga kerja
1)
Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang
memerlukan pendidikan tertentu sehingga
memenuhi keahlian di bidangnya, contohnya dokter dan akuntan.
2)
Tenaga kerja terampil yaitu tenaga kerja yang
memerlukan kursus atau keahlian di bidang tertentu sehingga terampil di
bidangnya, contohnya montir, sopir dan tukang las.
3)
Tenaga kerja tidak terdirik dan tidak terlatih, yaitu
tenaga kerja yang tidak melalui pendidikan dan latihan, misal tukang sapu.
b.
Tenaga kerja menurut sifat kerja
1)
Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang
menggunakan pikiran rasa dan karsa, misal guru, konsultan dan pengacara.
2)
Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang
menggunakan kekuatan fiisk dalam kegiatan produksi, misalnya pengayuh becak dan
kuli pasar.
Faktor produksi modal adalah
benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses barang dan jasa lain. Fungsi
faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau menambah
kemampuan dalam memproduksi.
Modal dapat digolongkan berdasarkan
sumbernya, berikutnya didasarkan pemilikan dan berdasarkan sifatnya.
a.
Pembagian modal atas dasar sumber.
1)
Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam
perusahaan sendiri, misal setoran modal dari pemilik.
2)
Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar
perusahaan, misal pinjaman dari bank atau hasil penjualan obligasi.
b.
Pembagian modal atau dasar bentuk
1)
Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara
nyata dalam proses produksi, misal mesin, gedung, mobil dan peralatan.
2)
Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk
nyata tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan, contoh hak paten, hak merek.
c.
Pembagian modal atas dasar pemilikan
1)
Modal individu (perorangan), yaitu modal yang sumbernya
dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, misal
sewa rumah, bunga tabungan.
2)
Modal masyarakat (umum), yaitu modal yang dimiliki oleh
pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dan digunakan untuk kepentingan
umum dalam proses produksi misal pelabuhan, pasar, rumah sakit umum.
d.
Pembagian modal menurut sifat.
1)
Modal tetap, yaitu jenis modal yang dapat digunakan
secara berulang-ulang, misal mesin, bangunan pabrik.
2)
Modal lancar, yaitu modal yang habis digunakan dalam
satu kali proses produksi, misal bahan baku.
Faktor produksi keahlian (skill) atau
kewirausahaan adalah keahlian seorang pengusaha untuk mengelola faktor-faktor
produksi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Wiraswastawan
adalah seseorang yang berani mengambil resiko dan dituntut memiliki kemampuan
manajemen yang baik dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi( alam,tenaga
kerja, dan modal) dalam kegiatan ekonomi. Hal-hal pokok yang harus dikuasai
pengusaha dalam melakukan kegiatan produksi yaitu sebagai berikut:
a.
Planning atau perencanaan
Planning mencakup penetapan tujuan, penyusunan
strategi, rencana modal dan biaya, strategi bisnis, visi dan misi, serta
kebijakan alternative.
b.
Organizing atau pengorganisasian
Mencakup pengelolaan semua sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan yang meliputi struktur organisasi,
spesialisasi kerja, hubungan kerja.
c.
Actualing atau Pengarahan
Mencakup pengarhaan dan bimbingan serta
motivasi terhadap karyawan dalam menjalankan tugas masing-masing meliputi
pengawasan tugas pekerjaan.
d.
Controlling atau Pengawasan
Mencakup kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan perusahaan terhadap pekerjaan masing-masing
bagian.
Dari
pembahasan diatas faktor-faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi:
a.
Faktor produksi primer
Meliputi faktor produksi alam dan tenaga
kerja manusia. Faktor produksi ini keberadaannya ditentukan diluar sistem atau
tatanan perekonomian yang berjalan dalam masyarakat.
b.
Faktor produksi sekunder
Meliputi faktor produksi modal dan skill.
Faktor produksi ini keberadaannya ditentukan oleh tata perekonomian masyarakat
yang berlaku. A. Samuelson, menyebut faktor produksi ini sebagai faktor
produksi tidak langsung,karena faktor modal dan skill diciptakan oleh sistem
ekonomi itu sendiri.
Menyatakan bahwa: “apabila faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan
akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan produksi total
semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian menurun”.
Terdapat tiga tingkat dalam teori ini, yaitu:
1.
Fase increasing
return (pendapatan yang meningkat)
Fase pertama adalah fase increasing
returns. Contoh logis adalah misalnya kita mempunyai sawah, dengan input
petani. Satu sawah memiliki kapasitas petani sebanyak 10 orang. Maka, ketika
kita menempatkan satu orang petani disana, kita akan mendapatkan output
(beras). Begitu juga jika ditambah terus sampai misalnya angka 7. Ketika level
petani sudah berada pada angka 7, output akan stabil dan terus menerus
meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus meningkat.
2.
Pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas yang
lebih rendah
Pendapatan ketika 7 petani disawah
dengan 10 petani berbeda. Secara logika kita bisa melihat, misalnya saja para
petani, ketika semakin banyak yang terlibat, akan secara psikologis bertambah
malas. Atau mereka juga bisa bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang
mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan tetap meningkat. Oleh karena itu,
posisi ketika petani sebanyak 8 sampai 10 bisa dikatakan fase 2 dari teori ini.
3.
Fase diminishing.
Fase 3 adalah fase diminishing.
Bayangkan jika sawah yang oleh 10 orang saja sudah sempit, ditambah lagi dengan
1,2, bahkan tiga orang lagi. Maka sawah akan semakin penuh. Disinilah timbul
pendapatan yang menurun. Petani yang ada disana tidak produktif. Bahkan,
pemilik sawah juga harus membayar lebih dari 10 petani, yang mana sawah itu
sendiri hanya bisa menghasilkan output yang dilakukan oleh 10 petani. Otomatis,
pemilik sawah harus membayar lebih untuk itu, sehingga pendapatan mereka akan
semakin menurun. Sawah juga akan semakin sesak jika diisi oleh lebih dari 10
orang, bisa jadi mereka justru mencangkul kaki dari petani yang lain, karena
lahan nya sudah habis.
Biaya
produksi adalah Semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor produksi dan bahan mentah yang akan digunakan untuk produksi.
Biaya
produksi dibagi menjadi 2 macam yakni:
1.
Biaya produksi jangka pendek
Biaya Produksi Jangka Pendek jangka
waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.
beberapa pengertian biaya produksi jangka pendek
Ø Biaya
Total (TC)
Keseluruahan biaya
produksi yang dikeluarkan
TC =
TFC + TVC
Ø Biaya
Tetap Total (TFC)
Keseluruhan
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah
jumlahnya
Ø Biaya
Variabel Total (TVC)
Keseluruhan
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya
Ø Biaya Tetap rata-rata
AFC = TFC/Q
Ø Biaya Variabel
rata-rata
AVC = TVC/Q
Ø Biaya Total rata-rata
AC = TC /Q
Ø Biaya Marginal
MCn
= TCn – TCn-1 atau DTC/ DQ
2.
Biaya produksi
jangka panjang
Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga: biaya
produksi tidak perlu dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Semua
pengeluaran dianggap biaya variabel.
Produsen bisa saja
pemerintah, rumah tangga, perusahaan, atau masyarakat luar negeri. Peran
produsen dalam sebuah perekonomian sangat penting, yaitu memproduksi barang dan
jasa. Barang dan jasa yang diproduksi haruslah yang benar-benar bermanfaat dan
tidak melanggar peraturan yang berlaku. Artinya, produsen tidak boleh
memproduksi barang atau jasa yang tidak bermanfaat atau bahkan merusak
kehidupan konsumen, seperti minuman keras dan ganja.
Secara lebih terinci peran produsen sebagai berikut.
a.
Memproduksi barang dan jasa.
Barang dan jasa yang
diproduksi haruslah barang dan jasa yang diinginkan konsumen. Dalam memproduksi
barang dan jasa produsen selalu memperhitungkan biaya produksi dan
menghubungkannya dengan keuntungan yang diperoleh.
b.
Menyerap tenaga
kerja dan mengurangi pengangguran.
Untuk melakukan
produksi dibutuhkan tenaga kerja. Tenaga diperoleh dari pasar input yang setiap
tahun selalu bertambah jumlahnya. Namun pertambahan ini tidak diikuti oleh
terbukanya kesempatan kerja yang lebih banyak sehingga menyebabkan
pengangguran. Dalam hal ini produsen bisa mengurangi pengangguran dalam dalam
proses produksi barang dan jasa.
c.
Meningkatkan
pendapatan masyarakat dan Negara.
Produsen membayarkan upah, gaji, dan bentuk
pembayaran lainnya kepada beberap pihak yang terlibat dalmaproses produksi.
Pembayaran ini merupakan pendapatan bagi pihak-pihak yang terlibat tersebut.
Dengan pendapatan tersebut berarti produsen berperan dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan Negara.
d.
Meningkatkan
kepedulian sosial.
Produsen dapat berperan
dalam meningkatkan kepedulian sosial dengan cara ikut berpartisipasi dalam memberikan
bantuan terhadap korban gempa, tsunami, dan bencana alam lainnya.
e.
Meningkatkan kemakmuran.
Produksi merupakan
salah satu pertanda kemakmuran. Makin banyak produksi yang dilakukan makin
makmur suatu Negara. Jadi, produsen harus selalu bisa memperbesar kapasitas
produksinya agar kemakmuran masyarakat dapat diwujudkan.
KESIMPULAN
Produksi
adalah kegiatan menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru
sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Secara garis besar kegiatan produksi memiliki
tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, memperoleh keuntungan yang
besar,meningkatkan pendapatan masyarakat dan Negara. Ada beberapa factor yang
mempengaruh kegiatan produksi, faktor produksi adalah sesuatu yang
dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa jenis-jenis faktor produksi antara
lain sebagai berikut: Alam
(natural resources), Tenaga Kerja (labour), Faktor Produksi Modal (Turunan), Keahlian
(Skill) atau Kewirausahaan.
Adapun peran podusen dalam proses produksi yakni Memproduksi barang dan jasa,
menyerap tenaga kerja dan mengurangi penganguran, Meningkatkan pendapatan
masyarakat dan Negara, Meningkatkan kepedulian
sosial, Meningkatkan kemakmuran.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda...