Saturday 17 March 2012

Resum komunikasi interpersonal


BAB 1
KONSEP DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
            Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung maupun tidak langsung.
           
Komponen – komponen komunikasi interpersonal:
1.      Sumber atau komunikator
Adalah orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, yakni keinginan untuk membagi keadaan interbnal sendiri, baik yang bersifat emosional maupun informasional dengan orang lain.
2.      Encoding
Adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbol – simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan – aturan atta bahasa, serta disesuaikan denagn karakteristik komunikan.
3.      Pesan
Adalah seperangkat simbol – simbol baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan khusus komunikator untuk disampaikan kepada pihak lain.
4.      Saluran
Adalah sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima secara umum.
5.      Penerima atau komunikan
Adalah seseorang yang menerima, memahami, dan mengintepretasikan pesan.
6.      Decoding
Adalah kegiatan internal dalam diri penerima.
7.      Respon
Adalah apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan.
8.      Gangguan (noise)
Adalah apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan, ermasuk yang bersifat fisik dan psikis.
9.      Konteks komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai.
Tujuan Komunikasi Interpersonal
1.    Mengungkapkan perhatian kepada orang lain
2.    Menemukan diri sendiri
3.    Menemukan dunia luar
4.    Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis
5.    Mempengaruhi sikap dan tngkah laku
6.    Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu
7.    Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
8.                  Memberikan bantuan (konseling)


Proses Komunikasi Interpersonal
1.                  Keinginan berkomunikasi
2.      Encoding oleh komunikator
3.      Pengiriman pesan
4.      Penerimaan pesan
5.      Decoding oleh komunikan
6.      Umpan balik

Ciri – Ciri Komunikasi Interpersoanal
1.    Arus pesan dua arah
Komunikasi interpersonal menempatkan posisi sumber dan penerima pesan dalm posisi yang sejajar.
2.    Suasana nonformal
Komunikasi interpersonal berlangsung dalam suasana formal.
3.    Umpan balik segera
Komunikasi interpersonal biasanya dilakukan dengan tatap muka langsung, maka umpan balik dapat di ketahui dengan segera.
4.                  Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat              
Komunikasi interpersonal menuntut para peserta komunikasi berda dal jarak dekat baik fisik maupunpsikologis
5.    Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik verbal maupun non verbal.
Peserta komunikasi berupaya saling meyakinkan, dengan memperkuat kekuatan penggunaan pesan verbal maupun pesan non verbal sesuai dengan tujuan komunikasi.

Karakteristik Komunikasi Interpersonal
1.    Komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi(self)
2.    Komunikasi ineterpersonal bersifat tansaksional
3.    Komunikasi interpersonal menyangkut asper isi pesan dan hubungan antarpribadi
4.    Komunikasi interpersonal mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak – pihak yang berkomunikasi
5.    Komunikasi interpersonal menempatkan kedua belah pihak yang berkomunikasi saling tergantung satu denagn lainnya(interdependensi)
6.                  Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah maupun diulang
Tipe Komunikasi Interpersonal
1.      Komunikasi dua orang
Yaitu mencakup segala jenis hubungan antarpribadi, antara satu orang denagn orang lain, mulai dari hubungan yang paling singkat (kontak) biasa, sampai hubungan yang bertahan lama dan mendalam.
2.      Wawancara
Merupakan salah satu tipe komunikasi interpersonal dimana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa Tanya jawab.
3.      Komunikasi kelompok kecil
Merupakan salah satu tipe komuniaksi interpersonal, dimana beberapa orang terlibat dalam suatu pembicaraan, percakapan, diskusi, musyawarah, dan sebagainya.




BAB 2
HUBUNGAN INTERPERSONAL
Secara kodrati, manusia hidup sebagai makhluk individu sekaligus sosial. Sebagai makhluk individu, artinya bahwa setiap manusia pada hakikatnya memiliki “keunikan” yang berbeda dengan orang lain dan saling memiliki kelebihan maupun kekurangan.
Karaktristik kehidupan sosial mewajibkan setiap individu untuk membangun sebuah relasi dengan yang lain, sehingga akan terjalin sebuah ikatan perasaan yang bersifat timbal balik dalam suatu pola hubungan yang dinamakan hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal dalam arti luas adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak.
Hubungan interpersonal dalam arti sempit adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam situasi kerja dan dalam situasi kekaryaan dengan tujuan untuk mengubah kegairahan dan kegiatan bekerja yang produktif.
Untuk mengenali lebih jauh tentang kerakteristik hubungan interpersonal, dikemukakan beberapa ciri mengenai hubungan interpersonal sebagasimana diuraikan sebagai berikut :
1.                  Mengenal secara dekat, artinya bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan interpersonal saling mengenal secara  lebih dekat.
2.      Saling memerlukan, artinya hubungan interpersonal diwarnai oleh hubungan saling menguntungkan secara dua arah dan saling memerlukan.
3.      Pola hubugnan antarpribadi, yaitu ditunjukkan oleh adanya sikap keterbukaan di antara keduanya.
4.      Kerjasama.
Faktor yang mempengaruhi kadar hubungan interpersonal adalah sebagai berikut :
1.                  Toleransi, yaitu menghendaki adanya kemauan dari masing-masing pihak untuk menghargai dan menghormati perasaan pihak lain.
2.      Kesempatan-kesempatan yang seimbang, yaitu memperoleh keadilan dari interaksi akan menentukan kadar hubungan interpersonal.
3.      Sikap menghargai orang lain, yaitu menghandaki adanya pemahaman bahsa setiap orang itu memiliki martabat.
4.      Sikap mendukung, bukan sikap bertahan.
5.      Sikap terbuka, yaitu membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya secara terbuka dan apa adanya.
6.      Pemilikan bersama atas informasi.
7.      Kepercayaan, yaitu perasan bahwa tidak adan bahaya dari orang lain dalam suatu hubungan.
8.      Keakraban.
9.      Kesejajaran, atau posisi yang sama bagi kedua belah pihak.
10.   Kontrol atau pengawasan.
11.   Respon.
12.   Suasana emosional, yaitu keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung.
Teori – teori Hubungan Interpersonal
1.      Model Pertukaran Sosial
Teori ini mengemukakan bahwa hubungan interpersonal seperti transaksi dagang
2.      Model Peranan
Seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan statusnya.
3.      Model Permainan
Dalam teori ini klasifikasi manusia itu hanya terbagi menjadi tiga yaitu, anak – anak, orang dewasa dan orang tua.
4.      Model interaksional
Hubungan interpersonal sebagai suatu sistem.





BAB 3
SISTEM KOMUNIKASI INETRPERSONAL
Komunikasi Interpersonal sebagai sistem
Geoffrey Gordon (Togar M. Simatupang: 1995: 6) mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan objek – objek yang terangkai dalam sebuah pola interaksi dan saling ketergantungan yang teratur.
5        unsur yang terdapat dalam sistem, yaitu:
1.                  Elemen – elemen atau bagian – bagian
2.      Adanya interaksi atau hubungan antar elemen – elemen atau bagian – bagian
3.      Adanya sesuatu yang mengikat elemen – elemen tersebut menjadi suatu kesatuan
4.      Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir
5.      Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks
Kominikasi interpersonal sebagai sistem, berarti apabila dikaji secara seksama, dalam proses komunikasi itu juga terdapat komponen input, proses, dan produk.
PRODUK :  a.  Pengetahuan
b.  Sikap
c.    Perilaku 
PROSES   : Interaksi interpersonal
INPUT     : a.  Aturan&harapan
 b.  Persepsi&konsep dir

Aturan dan Harapan
Setiap masyarakat pasti memberlakukan adanya aturan baik berupa nilai – nilai, norma, maupun etika yang diacu untuk ketertiban interaksi warga masyarakat. Harapan itu sendiri dipengaruhi oleh motivasi, pengalaman, dan kepribadian setiap individu. Jadi dapat dikatakan bahwa aturan dan harapan menjadi input yang menggerakkan individu melakukan komunikasi interpersonal.

Persepsi
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi yang tertangkap oleh alat indera. Persepsi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang ( Partner komunikasi ), yang berupa pesan verrbal maupun non verbal. Persepsi komunikasi mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan komunikasi. Artinya, kecermatan dalam mempersepsi stimuli inderawi mengantarkan kepada  keberhasilan komunikasi.
                        Ketika melakukan persepsi terhadap orang lain, yang kita perlukan adalah kecermatan. Harapannya dalah agar kita dapat mengerti dan memahami orang itu secara benar. Kalu persepsi kita benar, maka hal ini menjadi modal yang penting untuk keberhasilan komunikais interpersonal.
Dua jenis filter
         Filter fisiologis, menunjuk pada kondisi perhatiakn kita hanya tertuju kepada hal – hal yang menarik indera kita, dalam menangkap objek secara fisik.
         Filter psikologis, akan membatasi kita perhatian kita terhadap stimuli yang berkenaan dengan pertimbangan psikologis kita.

Persepsi sebagai inti komunikasi
            Cara kita berkomunikasi secara interpersonal sangat dipengaruhi oleh persepsi kita terhadap partner komunikasi. Apabila persepsi mkita positif, kita akan melakukan komunikasi dengan nyaman. Sebaliknya, apabila persepsi kita negatif terhadap seseorang, maka kita akn berusaha membatasi diri sehingga tidak berkomunikasi terlalu mendalam dengan orang tersebut.
            Persepsi merupakan proses internal yang dilalui individu dalam menyeleksi, dan mengatur stimuli yang dating dari luar.
Teori spiral kesunyian
            Teori ini berkaitan dengan bagaimana terbentuknya pendapat umum maupun pendapat pribadi, setelah daalm diri seseorang memperoleh terpaan informasi dari komunikasi massa, komunikasi interpersonal, dan persepsi individu. Menurut teori ini, individu pada umumnya berusaha untuk menghindari isolasi sendirian mempertahankan sikap atau keyakinan tertentu. Setiap individu memiliki kecenderunagn “konformitas” yaitu akan merasa lebih nyaman apabila berpendapat atau beropini sesuai denagn pendapat atau opini mayoritas (yang dominan).
Teori konvergensi
            Teori ini mengasumsikan bahwa komuniaksi sebagai proses penciptaan dan pembagian bersama informasi untuk tujuan mencapai slaing pengertian bersama (mutual understanding) antara para pelakunya. Komunikasi inetrepersonal yang berkesinambunagn akan membawa dampak kepada perubahan persepsi di kedua belah pihak.
Konsep Diri
            Jalaluddin Rakhmat (1996: 99) mendefinisikan konsep diri sebagai gambaran dan penilaian diri kita, pandanagn dan perasaan kita tentang diri kita sendiri. Konsep diri merupakan factor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang melakukan tindakan dilandasi oleh konsep diri.




BAB 4
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal merupakan aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,dan merupakan cara untuk menyampaikan dan menerima pikiran-pikiran,informasi,gagasan,perasaan,dan bahkan emosi seseorang,sampai pada titik tercapainya pengertian yang sama antara komunikator dan komunikan.
Faktor-faktor yang dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori,yaitu: yang berpusat pada persona (person-centered perspective) dan yang berpusat pada situasi (situation-centered perspective).faktor yang berpusat pada persona,misalnya kecakapan berkomunikasi yang dimiliki oleh seseorang,sedanagkan yang berpusat pada situasi misalnya karakteristik media dan karakteristik sosial budaya masyarakat sekitar.

DEFINISI KONTEKSTUAL DAN FAKTUAL
Secara konstektual,komunikasi interpersoanl digambarkan sebagai suatu komunikasi antara dua individu atau sedikit individu,yang mana individu-individu tersebut secara fisik saling berinteraksi,saling memberikan umpan balik,dan menggunakan indera sebagai sensor untuk mengenali partner komunikasi.sedangkan komunikasi yang bersifat faktual,mendasarkan  pada fakta empiris.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL YANG EFEKTIF
Komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila memnuhi tiga syarat:
1. pesan yang dapat diterima  dan dipahami oleh komunikan sebagaimana dimaksud oleh komunikator.
2. ditindak lanjuti dengan perbuatan secara suka rela.
3. meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi.
FUNGSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL YANG EFEKTIF
Komunikasi interpersonal yang efektif berfungsi untuk:
a. Membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu.
b. Menyampaikan pengetahuan atau informasi.
c. Mengubah sikap dan perilaku
d. Pemecahan masalah hubungan antar manusia
e. Citra diri menjadi lebih baik.f.jalan menuju sukses
Lima Sikap Positif yang Mendukung Komunikasi Interpersonal
1.Keterbukaan (openness)
2.Empati (empathy)
3.Sikap mendukung (supportiveness)
4.Sikap positif (positiviness)
5.Kesetaraan (Equality)
Faktor Keefektifan Komunikasi Interpersonal
1.faktor kebehasilan dilihat dari sudut komunikator
a.                   Kredibilitas
b.      Daya tarik
c.       Kemampuan intelektual
d.      Integritas atau keterpaduan sikap dan perilaku dalam aktivitas sehari-hari
e.       Keterpercayaan
f.       Kepekaan sosial
g.      Kematangan tingkat emosional
h.      Berorientasi kepada kondisi psikologis komunikan
2.faktor keberhasilan dilihat dari sudut komunikan
a.                   Komunikan yang cakap akan mudah menerima dan mencerna materi yang diberikan oleh komunikator.
b.      Komunikan yang mempunyai pengetahuan yang luas akan cepat menerima informasi yang diberikan komunikator.
c.       Komunikan harus bersikap ramah,supel dan pandai bergaul agar tercipta proses komunikasi yang lancar.
d.      Komunikan harus memahami dengan siapa ia berbicara.
e.       Komunikan bersikap bersahabat dengan komunikator.
3.faktor keberhasilan dilihat dari sudut pesan
a.                   Pesan komunikasi interpersonal perlu dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan perhatian komunikan.
b.      Lambang-lambang yang dipergunakan harus benar-benar dapat dipahami oleh kedua belah pihak,yaitu komunikator dan komunikan.
c.       Pesan-pesan tersebut disampaikan secara jelas dan sesuai dengan kondisi maupun situasi setempat.
d.      Tidak menimbulkan multi interpretasi atau penafsiran yang berlainan.
e.       Sediakan informasi yang praktis,berguna,dan membantu komunikan melakukan tindakan yang diinginkan.
f.       Berikan fakta,buka kesan dengan cara menyampaikan kalimat konkret,detail,dan spesifik disertai bukti untuk mendukung opini.
g.      Tawarkan rekomendasi dengan cara mengemukakan langkah-langkah yang disarankan untuk membantu komunikan menyelesaikan masalah yang dihadapi.
4.faktor penghambat komunikan
a.                   Kredibilitas komunikator rendah
b.      Kurang memahami latar belakang sosial dan budaya
c.       Kurang memahami karakteristik komunikan
d.      Prasangka buruk
e.       Verbalistis
f.       Komunikasi satu arah
g.      Tidak digunakan media yang tepat
h.      Perbedaan bahasa
i.        Perbedaan persepsi



BAB 5
KECAKAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Keterampilan berbicara
Beberapa persiapan dan keterampilan yang diperlukan dalam berbicara:
1.Persiapan fisik
2.Persiapan mental
3.Persiapan materi
Ada beberapa prinsip teknik berbicara yang perlu diperhatikan diantaranya:
a.Prinsip motivasi
b.Prinsip perhatian
c.Prinsip ulangan
d.Prinsip kegunaan
e.Prinsip efisien
Keterampilan menjaga sopan santun
Penampilan yang sopan dan ramah akan membuat kita lebih aman dalam memulai berkomunikasi ketimbang penuh emosi dan rasa curiga.partner komunikasi akan lebih senang mendengarkan argumentasi yang disampaikan dengan sopan.
Meminta maaf pada saat merasa bersalah
Ketika kita menyadari bahwa sudah melakukan sebuah kesalahan dalam berkomunikasi,maka sebaiknya kita meminta maaf.dengan begitu maka sebenarnya kita menaruh rasa hormat kepada orang lain,dan giliran berikutnyakita pun juga akan dihormatinya.dalam suasana hubungan yang saling menghargai,komunikasi menjadilebih nyaman.
CEPAT, TANGGAP, DAN BERTANGGUNG JAWAB
            Keterampilan komunikasi interpersonal berikut adalah kecepatan dalam merespon stimulasi dari orang lain. Contohnya apabila ada pertanyaan dari orang lain, segera member jawaban yang baik.
            Tanggap, artinya peka atau sensitif sesuai dengan situasi tersebut. Contohnya apabila kita sedang berbicara dengan orang lain, kita harus memahami situasi yang ada.
            Tanggung jawab, artinya bahwa kita sebagai pelaku komunikasi interpersonal harus tanggung jawab terhadap dampak atau akibat dari aktivitas pelaksanaan komunikasi interpersonal tersebut dapat memberikan manfaat dan berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.
PERHATIAN DAN KEPEDULIAAN
Perhatian dan kepedulian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana perhatian dan kepedulian anda terhadap teman karib anda itu. Apabila anda mempunyai perhatian yang baik, maka anda akan memahami karakteristiknya, dan dengan dengan mengusahakan proses komunikasi interpersonal yang menyenangkan kedua belah pihak, tanpa malanggar etika dan tatakrama.


MEMILIKI EMPATI
            Bylund dan Makoul (2002) mengembangkan enam tingkat empati yang diuraikan dalam suatu system The Empathy Communikasion Coding System (ECCS) Levels. Keenam tingkat empati tersebut dapat diimplementasikan dalam contoh komunikasi interpersonal antara seorang pemimpin dengan karyawan.
            Level 0: artinya tidak ada empati pada diri pemimpin, keadaan ini diindikasikan dengan berbagai sikap seperti contoh berikut:
a.     Pimpinan menolak pendapat berdasarkan sudut pandang karyawan
b.      Mengabaikan usulan karyawan
c.       Membuat pernyataan yang berlawanan dsengan aspirasi karyawan
d.      Menolak berdiskusi
Level 1: pimpinan mendengarkan pendapat karyawan
Level 2: pimpinan mengenali secara implisit  cara berpikir dan arah pembicaraan karyawan
Level 3: pemimpin menghargai pendapat karyawan
Level 4: pimpinan mengkonfirmasi karyawan
Level 5: pimpinan berbagi perasaan dan pengalaman
Level 0-2 menunjukkan empati dalam posisi implicit, tersembunyi. Sedangkan level 3-5, empati dinyatakan secara emplisit sebagai pengakuan jujur seorang pemimpin terhadap karyawan.
Tiga macam aktivis yang dilakukan pimpinan untuk menegaskan adanya empati implicit
a.     Ajaklah bicara
b.      Berilah penjelasan
c.       Tegaskan komitmen bekerja sama
KECAKAPAN DALAM MENYAMBUT TAMU
a.     Menjemput  tamu sesuai dengan janji (di terminal, bandara, stasiun)
b.      Menyilahkan masuk dan mengucapkan salam
c.       Memanggil / menyapa tamu dengan namanya
d.     Mempersilahkan tamu duduk di tempat yang sudah disediakan, tuan rumah mengikuti duduk kemudian
e.      Menciptakan suasana yang nyaman
f.       Memperkenalka diri, apabila yang menyambut tamu ada  beberapa orang  dan menyebutkan jabatannya
g.      Memperhatikan sikap non-verbal sang tamu
h.      Membukakan pintu, atau berdiri ketika tamu hendak pulang
KECAKAPAN MEMBERIKAN PELAYANAN
Ada benerapa jenis pelayanan yang perlu diperhatikan dan diindihkan untuk mendukung kualitas proses komunikasi interpersonal.
a.     Memberikan informasi, misal perubahan harga
b.      Konsultasi, seperti pemberian saran kepada patner komunikasi
c.       Hospitaly, sambutan yang ramah
d.      Caretaking, terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang-barang milik patner komunikasi
KECAKAPAN MENYAMPAIKAN INFORMASI
a.    Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh komunikasi sesuai dengan tingkat pemahamannya
b.      Pendekatan yang berpusat pada penerima
c.       Jangan menggunakan istilah yang tidak dimengerti
d.      Jangan menggunakan singkatan yang tidak baku
e.       Jangan terlalu mudah menggunakn  istilah-istilahilmiah untuk sasaran yang berlatar pendidikan relative rendah
f.       Jangan menggunakan istilah asing, apabila sudah ada istialh dalam bahasa Indonesia
g.      Tidak perlu tergesa-gesa dan terlalu berambisi menyampaikan informasi sekaligus, pemberian informasi dapat dilakukan secara bertahap
h.      Jika menyampaikan berita buruk, gunakan kata atau kalimat persiapan atau pendahuluan
i.        Hindari pemakaian kata-kata yang bersifat mengancam
j.        Hindari ungkapan yang menunjukkan bahwa kita orang paling berjasa
k.      Ulangi informasi yang penting, sembari diikuti intonasi suara dan bahasa nonverbal yang mendukung
l.        Gunakanlah empati
m.    Menyimpulkan substansi informasi yang disampaikan
n.      Berikan kesempatan kepada komunakan untuk bertanya dan berpendapat
o.      Berikan nomir telepon
KECAKAPAN MENDENGARKAN
            Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (2005 : 160-161) mengatakan bahwa sesungguhnya mendengarkan adalahsuatu proses yang rumit, yang melibatkan empat unsure:
a.     Mendengar : proses fisiologis otomatik
b.      Memperhatikan : secara sadar kita memusatkan perhatian dan kesadaran kita pada stimuli tertentu, dan mengabaikan stimuli yang lain
c.       Memahami : sebagai proses pemberian makna yang kita dengar, yang sesuai dengan makna yang dimaksudkan si pengirim pesan
d.      Mengingat : proses menyimpan informasi kedalam memori
PERSYARATAN KECAKAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
            Ada persyaratan kemampuan yang sangat menentukan keberhasilan komunikasi interpersonal apabila dipandang dari sudut komunikator dan komunikan
         Persyaratan kemampuan berkomunikasi dilihat dari sudut komunikator
         Kredibitas : kewibawaan seorang komunikator dihadapan komunikan
         Daya tarik : daya tarik fisik maupun non fisik
         Kemampuan intelektual : tingkat kecakapan, kecerdasan dan keahlian seorang komunikator
         Integritas atau keterpaduan sikap dan perilaku dalm aktivitas tempat kerja sehari-hari
         Kepercayaan
         Kepekaan social
         Kematangan tingkat emosional
         Berorientasi kepada kondisi psikologis komunikan
         Komunikator harus bersifat spel, ramah, tegas
         Komunikator harus mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat dimana dia berbicara
         Persyaratan kemampuan berkomunikasi dilihat dari sudut komunikan
         Komunikan yang cakap akan mudah menerima dan mencerna materi yang diberikan ole komukator
         Komunikan yang mempunyai pengetahuan yang luas akan cepat menerima informasi yang diberikan komunikator
         Komunikan harus bersikap ramah, supel dan pandai bergaul agar tercipta proses komunikasi yang lancer
         Komunikan harus memahami dengan siapa ia berbicara
         Komunikan bersikap bersahabat dengan komunikator



KECAKAPAN SEBAGAI KONSELOR
            Komunikasi interpersonal dapatberfungsi sebagai konseling. Ialah proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan dengan memanfaatkan saran-saran dari seorang konselor kepada konseli
            Dsengan komunikasi interpersonal yang dirancang sebagai konseling, maka bagi seorang pimpinan yang bertindak sebagai konselor perlu memiliki kecakapan berikut ini
a.     Membantu para karyawan memecahkan masaalh sendiri
b.      Memecahkan masalah yang berkaitan dengan hubungan antar karyawan
c.       Mengusahakan adanya suatu suasana yang menimbulkan keberanian untuk memecahkan masalah yang mungkin ada
d.      Peran konselor hanyalah memberikan pengertian tentang masalah yang belum jelas serta member nasehat, konseli sendirilah yang akn mengambil keputusan



BAB 6
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PERUBAHAN SIKAP
            Sikap merupakan gejala psikologis, demikin halnya dengan perubahan sikap adalah sebagian gejala psikologis yang secara wajar terjadi dalam kehidupan manusia.
            Membahas hubungan antara komunikasi interpersonal terhadap siakp pada hakikatnya juga membicarakan gejala psikologis. Krech (1962:216) dalam pandangannya menlgenai pengaruh komunikasi interperson terhadap perubahan sikap pada individu, mengatakan sebagai fenomena psikologis dan terjadi dalam dua arah.
1.    Arah yang pertama bersifat incronguent, yaitu perubahan sikap yang menuju kearah bertentangan dengan sikap semula. Perrubahan yang terjadi adalah perubahan dari sikap negative kearah positif, dan begitu sebaliknya
2.      Arah yang kedua bersiafat congruent, yakni perubahan sikap yang sejalan atau tidak bertentangan dengan siakp semula
            Teori tentang sikap sebagaimana dikemukakan oleh Allport (dalam Azwar, 1988: 19) menjelasakan bahwa sikap terdiri dari tga komponen yakni
1.    Komponen kognetif: berhubungan dengan pengetahuan dan pemahaman seseorang
2.      Komponen efektif: merupakan suatu keadaan yang bersifat emosional dalam hubungannya dengan objek/situasi tertentu
3.      Komponen konatif: menunjukkan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi
KOMUNIKASI INTERPERSONAL SEBAGAI PENGALAMAN
            Prinsip dasar dari komunikasi interpersonal adalah, bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi pasti akan memperoleh pengalaman. Hal ini disebabkan esensi komunikasi interpersonal adalah proses transaksi symbol-simbol. Misalnya, ketika si A berkomunikasi secara interpersonal dengan si B maka keduanya akan memperoleh pengalamn baru yang disebab kan oleh adanya stimuli symbol yang di transaksikan.
BERBAGAI PENDEKATAN MENCAPAI PERUBAHAN
a.       Informative
            Pendekatan informative pada hakikatnya komunikasi hanya menyampaikan informasi kepada komunikan.
b.      Dialogis
Cirri komunnikasi nterpersonal dengan pendekatan dialogis adalah terjadinya percakapan atau dialog, menuju proses sebagai informasi.
c.       Persuasive
Proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mempengaruhi, mengubah pandangan, sikap dan perilaku orang lain/kelompok orang (komunikan) dengan cara halus yaitu membujuk
d.      Instruktif
Pendsekatan ini dinamakan pula koersif. Pendekatan instuktif atou koersif menekan kan pada memposisikan komunnikator dalam posisi tawar yang tinngi, dimana dia dapat legitimasi untuk memerintahkan, mengajarkan, dan bahkan mengajukan satu macam ide kepada komunikan.
KOMIKATOR DAN PERUBAHAN
            Komunikator adalah individu yang mengambil prakarsa ataupun sedang melakukan komunikasi dengan individu atau kelompok yang lain. Fungsi komunikator adalah mengatur perasaan dan pikirannya dalam bentuk penyusunan pesan untuk membuat komunikasi
Kredibilitas Komunikator
            Ada dua indicator yang menentukan kredibilitas komunikator, yakni :
  Keahlian
            Keahlian : kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topic atau pesan yang disampaikannya kepada komunikan
         Kepercayaan
Tingkat yang menunjukkan sejauh mana seorang sumber dipercaya dan mampu mengkomukasikan pendiriannya tanpa prasangka
         Empati
Seorang komunikator harus mampu memproyeksikan diri kepada peranan orang lain dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, agar komunikasi secara efektif dengan komunikasi dari stara social yang lain dapat terlaksana
KARAKTERISTIK PESAN
a.                   Pesan-pesan / ajakan-ajakan disampaikan kepada masyarakat atau pihak-pihak tertentu harus dapat menstimulir sesuatu pada sasaran
b.      Bahwa pesan-pesan/ajakan-ajakan itu tentunya harus berisi lambang-lambang atau tanda-tanda komunikasi yang sesuai dengan daya tangkap, daya serap dan daya tafsir dari sebagian besar masyarakat atau golongan-golongan tertentu
c.       Bahwa pesan-pesan atau ajakan-ajakan harus dapat membangkitkan keperluan atau kepentingan tertentu pada sasarannya dan kemudian menyarankan usaha dan upaya disesuaikan dengan situasi dan norma kelompok dimasa sasaran itu berada
d.      Bahwa pesan-pesan atau ajakan-ajakan harus dapat membangkitkan harapan-harapan tertentu dan sebagainya


BAB 7
ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Pengertian Etika
            Dari segi etimologi, istilah etika berasal dari kata latin ethicus yang berarti kebiasaan. Sesuatu dianggap baik apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Courtland L. Bovee dan John V. Thill (Ahli bahasa Doddi Prastuti, 2007:31) mendefinisikan etika adalah prinsip perilaku yang mengatur seseorang atau sekelompok orang.
            Seringkali orang mencampur aduk istilah etika dan etiket. Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan moral atau kesusilaan. Sedang etiket ialah tatakrama atau sopan santun.
            Dalam menelaah ukuran baik dan buruknya, kita bisa melakuakn penggolongan etika mejandi dua kategori, yaitu:
1.      Etika deskriptif
Etika deskriptif merupakan usaha menilai tindakan atau perilaku berdasarkan pada ketentuan atau norma baik-buruk yang tumbuh dalam kehidupan bersama, baik dalam keluarga maupun di masyarakat.
2.      Etika normatif
Etika normatif berusaha menelaah dan memberikan penilaian etis atas tindakan dengan cara berbeda, yaitu dengan menggunakan norma yang dibuat oleh otoritas tertentu.

Etika Sosial Budaya
            Norma yang berlaku untuk memandang perilaku warga masyarakat itu dinamakan etika masyarakat atau etika sosial budaya. Sumber nilainya addalah norma sosial dan nilai budaya yang berlaku. Wujud konkretnya adalah seperangkat peraturan atau ketentuan yang menetapkan tingkah laku yang baik dalam pergaulan, dalam bermasyarakat atau dalam berhhubungan dengan orang lain.
            Jadi etika sosial budaya adalah ketentuan baik buruk yang bersumber dari nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya di masyarakat.
Dasar-dasar etika:
a.                   Sopan dan ramah kepada siapa saja
b.      Memberikan perhatian kepada orang lain/tidan mementingkan diri sendiri
c.       Menjaga perasaan orang lain
d.      Ingin membantu
e.       Memiliki rasa toleransi
f.       Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam setiap situasi
           
Dilema Etika dan Hilang Etika
            Coutland L. Bovee dan John V. Thill (Alih bahasa Doddi Prastuti, 2007: 32) menjelaskan bahwa dilema etika melibatkan pemilihan antara aalternatif-alternatif yang tidak jelas batasnya. Sementara hilang etika adalah pilihan tindakan yang jelas tidak beretika, atau pilihan tindakan yang ilegak tidak ada dasar hukum maupun dasar etika
Etika Komunikasi Interpersonal
            Komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi antarprinadi atau antarindividu. Cara yanng paling mudah menerapka etika komunikasi interpersonal ialah, pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, bahkan kita semuanya sebagai anggota masyarakat, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
         Nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya setempat
         Segala aturan, ketentuan, tata-tertib yang sudah disepakati
         Adat-istiadat, kebiadaan yang dijaga kelestariannya
         Tata krama pergaulan yang baik
         Norma kesusilaan dan budi pekerti
         Norma sopan-santun dalam segala tindakan



BAB 8
MEMELIHARA STANDAR PRESENTASI PRIBADI
Penampilan diri adalah hal kecil yang membangun jati diri dalam pekerjaan, pergaulan dan komunikasi interpersonal.
Grooming
Grooming adalah penampilan diri seseorang yang terjaga, menarik, dan selalu rapi. Jadi grooming dalam komunikasi interpersonal ialah penampilan diri yang terjaga, menarik, dan selalu rapi pada saat dia berkomunikasi dengan orang lain.
Berikut ini beberapa indikator penampilan diri yang baik:
1.      Penampilan yang bersih
Penampilan yang bersih meliputi kebersihan pakaian, sepatu, dan kebersihan badan.
2.       Penampilan yang rapi
Penampilan yang raoi dapat diukur dengan cara berpakaian sesuai dengan tat krama kesopanan, rapi dan pantas
3.      Penampilan (sikap dan tindakan) yang menarik
Contoh penampilan dalam arti sikap dan tindakan yanng dapat dikatakan menarik:
a. Pelayanan diperlakukan dengan cekatan dan energic
a.       Senyum yang tulus dan simpatik
b.      Ucapkan kata sapaan
c.       Cobalah mengajak berjabat tangan
d.      Tanyakan keadaannya
e.       Mintalah maaf dan permisi
f.       Ucapkan kesan anda
g.      Tawarkan bantuan
h.      Jaga ekspresi wajah yang bersahabat



Sikap di Tempat Kerja
Seluruh warga perusahaan dan perkantoran, baik pemimpin maupun karyawan perlu mengembangkan sikap yang positif di tempat kerja. Beberapa contoh sikap positif dikemukakan sebagai berikut:
a.                   Menghormati budaya kerja perusahaan
b.      Menghormati privacy orang lain
c.       Menghormati cara pandang orang lain
d.      Tangani dan atasi tugas menjadi tanggung jawab anda
e.       Menjalin hubungan harmonis senior dengan yunior
f.       Menjaga hubungan baik secara bermartabat antara pegawai laki-laki dan perempuan
g.      Memupuk persahabatan
h.      Menyapa teman dengan cara yang baik
i.        Tidak membeda-bedakan teman

Memelihara Hubungan Interpersonal dengan Pimipinan
Seorang pemimpin adalah pembimbing dan pelindung bagi semua karyawan. Dengan bimbingan atasan, maka karyawan dapat memperoleh berbagai kemajuan. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran pada diri setiap karyawan untuk menciptakan dan membina hubungan interpersonal yang baik dengan atasan. Contohnya dipaparkan sebagai berikut:
a.                   Meminta izin jika hendak meninggalkan pekerjaan
b.      Selesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
c.       Panggil atasan dengan sebutan formal
d.      Jangan berbohong
e.       Dengarkan dan laksanakan nasihatnya
Kepribadian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepribadian ialah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain. Jadi, kepribadian itu merupakan karakter yang melekat pada diri seseorang yang bersifat unik, sehingga tidak ada orang yang memiliki kepribadian sama persisi dengan orang lain.
Ciri-ciri kepribadian yang baik antara lain:
a.                   Pengendalian diri
b.      Menjalankan ajaran agama
c.       Menyesuaikan perilaku dengan adat-istiadat yang berlaku
d.      Mendatangkan kebahagiaan
e.       Mengendalikan perilaku diri atas dasar intuisi
f.       Mengikuti hukum evolusi
g.      Disertai niat baik
Faktor-faktor yang membentuk kepribadian
a.       Faktor biologis
Faktor biologis dibawa sejak lahir, sehingga juga disebut sebagai faktor keturunan, yang memberi potensi terbentuknya kepribadian tertentu
b.      Faktor kultural (kebudayaan)
Setiap manusia hidup dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Setiap lingkungan budaya itu senantiasa memberlakukan adanya nilai-nilai budaya yang diacu oleh warga masyarakat penghuninya. Dengan demikian pola kepribadian akan diwarnai oleh keadaan, nilai, kebiasaan yang berlaku di lingkungannya
c.       Faktor keluarga
Faktor keluarga merupakan unsur sangat penting yang membentuk kepribadian seseorang, karena dari keluarga inilah seseorang memperoleh sentuhan pengalaman pertama dan memperoleh pengalaman belajar pertama mengenai berbagai hal, seperti interaksi dengan orang lain, mengenal adat-istiadat, etika, dan nilai-nilai tradisi di dalam keluarga maupun masyarakat
d.      Faktor lingkungan sosial
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup secara individu, selalu berkeinginan untuk tinggal bersama dengan individu-individu lainnya
Tipe-tipe kepribadian
a.       Tipe ekstrovert dan introvert
Ekstrovert dan introvert merupakan dua tipe karakter kepribadian manusia. Jika ekstrovert terkesan lebih supel dan terbuka, sedangkan introvert terkesan lebih tertutup
b.      Tipe keras hati dan perasa
Keras hati adalh tipe kepribadian yang tegas, memegang prinsip, berpendirian kuat, sanggup melaksanakan semua pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab, karena selalu berorientasi pada prestasi
Perasa adalah tipe kepribadian yang ramah, hangat, dan suka memikirkan kepentingan orang lain
c.       Tipe penurut dan kreatif
Penurut adalah tipe kepribadian yang suka menerima saran dari orang lain, lebih suka berperilaku sesuai dengan perilaku orang lain, dan menghindari berperilaku berbeda dengan orang lain
Kreatif adalah tipe kepribadian yang menyukai perubahan, menyenangi hal-hal baru, banyak ide, sering mencoba hal-hal yang tidak umum
Sementara itu, Renee Baron dan Elisabeth Wagele (2005) mengemukakan sembilan tipe kepribadian manusia berikut ini.
1.      Perfeksionis
Orang dengan tipe kepribadian ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan banar, memperbaiki diri sendiri untuk menghindari kesalahan, mengerjakan sesuatu dengan prosedur yang baku, ingin memperoleh hasil kerja yang terbaik
2.      Penolong
Orang dengan tipe kepribadian ini termotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai
3.      Pengejar prestasi
Orang dengan tipe kepribadian ini termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan menghindar dari kegagalan
4.      Romantis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh keinginan menjalin interaksi dengan orang lai dengan melibatkan emosi
5.      Pengamat
Orang dengan tipe ini mempunyai keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai peristiwa
6.      Pencemas
Tipe ini mudah merasa gelisah, dan takut jangan-jangan melakukan sebuah kesalahan
7.      Petualang
Dia merasa bahagia apabila dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh kebanyakan orang, berani menentang resiko, dan tidak mudah putus asa
8.      Pejuang
Dia merasa puas menjadi orang yang dapat melakukan usaha keras untuk mencapai tujuan tertentu
9.      Pendamai
Tipe ini tidak menyukai konflik
Kekuatan Pribadi
Kekuatan pribadi adalah kemampuan atau potensi diri yang dimiliki oleh seseoranng, yang masih terpendam dalam dirinya, dan pada saat tertentu menjelma sebagai kekuatan pada diri manusia.
1.      Bakat
Bakat adalah suatu karakteristik yang unik pada individu yang menggambarkan kemampuan dasar seseorang.
Beberapa jenis bakat diuraikan sebagai berikut:
a.                   Bakat verbal, ialah kemampuan menguasai konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata, ucapan, kalimat (baik lisan maupun tulisan)
b.      Bakat numerikal, bakat untuk menguasai konsep yang berupa angka dan rumus-rumus matematika
c.       Bakat skolastik, kombinasi antara verbal dan numerikal
d.      Bakat abstrak, kemampuan menguasai konsep yang berbentuk skema, diagram, pola, dan sebagainya.
e.       Bakat mekanikal, terkait dengan tata kerja mesin, dan alat-alat yang berbasis mesin
2.      Minat
Minat ialah ketertarikan, kemauan, kecenderungan dan kegairahan yang tinggi untuk mempelajari dan mengerjakan sesuatu
3.      Sikap
Sikap adalah derajat afeksi positif atau negatif seseorang terhadap objek tertentu
4.      Kreativitas
Kreativitas adalah potensi seseorang untuk memuculkan sesuatu yang baru, atau untuk menemukan solusi dari suatu masalah

Cara mengevaluasi dan memanfaatkan kekuatan pribadi
a.                   Mempunyai prinsip dan idealisme yang kuat
b.      Tidak mudah terpengaruh pada ajakan oranng lain
c.       Konsekuen dan konsisten
d.      Keterbukaan terhadap hal-hal baru
Cara membangkitkan kekuatan pribadi
Ada tiga dimensi yang penting untuk dilatih dan dibangkitkan agar kekuatan pribadi menjadi lebih baik, yaitu:
1.                  Dimensi spiritual, meliputi nilai-nilai:
a.       Kekhusyukan hubungan dengan Tuhan
b.      Kepatuhan terhadap agama
c.       Perbuatan baik dan ikhlas
d.      Pembalasan atas perbuatan baik dan buruk
e.       Rasa syukur
f.       Penghargaan atas kekurangan dan kelebihan pada diri
2.                    Dimensi kemandirian, meliputi nilai-nilai:
a.       Harga diri
b.      Disiplin
c.       Etos kerja
d.      Bertanggung jawab
e.       Keberanian dan semangat
f.       Keterbukaan
g.      Pengendalian diri
h.      Berkepribadian mantap
i.        Berpikir positif
j.        Mengenali potensi diri
3.                  Dimensi etika, meliputi nilai-nilai:
a.       Cinta dan kasih sayang
b.      Kebersamaan dan gotong royong
c.       Kesetiakawanan
d.      Tolong menolong
e.       Tenggang rasa
f.       Hormat menghormati
g.      Tata krama dan sopan santun
h.      Rasa malu
i.        Kejujuran
j.        Sopan dan ramah kepada siapa saja
k.      Memberikan perhatian kepada orang lain/tidak mementingkan diri sendiri
l.        Menjaga perasaan orang lain
m.    Ingin membantu
n.      Memiliki rasa toleransi
o.      Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam suatu situasi





DAFTAR PUSTAKA
Aw, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Graha Ilmu

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar anda...