Friday, 11 August 2017

Stategi dalam pemilihan lokasi usaha

Dalam strategi bisnis, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan dari sebuah usaha. Semakin strategis tempat usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga tidak akan terlalu bagus.
Sebelum kita memulai sebuah usaha, pilih terlebih dahulu tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha kita. Lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya kita menentukan lokasi yang paling strategis bagi usaha kita. Berikut beberapa faktor yang sebaiknya kita perhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi memilih tempat usaha.

1. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang lewat

Perhatikan arus lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga mempengaruhi jenis usaha yang cocok di daeah tersebut. Untuk daerah yang dilalui pejalan kaki, usaha toko kelontong atau usaha minuman dingin cocok untuk dibangun di daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui kendaraan bermotor, bisa mencoba usaha bengkel yang lebih dibutuhkan. Sesuaikan jenis usaha kita dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut. Selain itu perhatikan arus balik (arah pulang kantor), sehingga mempermudah konsumen jika ingin mampir. Mereka tidak perlu dipusingkan dengan memutar balik kendaraan atau menyebrang.

2. Banyaknya usaha yang mendukung lokasi tersebut

Semakin banyak usaha yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam usaha yang menyediakan produk yang berbeda pula, sehingga para konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam usaha. Misalnya saja lokasi pasar, atau mall yang selalu ramai pengunjung.

3. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih

Biasanya lokasi usaha yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang strategis harga sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang kurang strategis. Untuk itu sesuaikan dana yang kita miliki, dengan lokasi usaha yang di pilih. Jangan memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi ternyata tidak ramai pengunjung.

4. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah

Jika di lokasi tersebut sudah banyak usaha yang sejenis dengan usaha kita, sebaiknya lokasi ini dihindari. Namun jika kita yakin karena posisinya yang sangat strategis, kita harus siap bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat membedakan usaha kita dengan usaha lain yang sejenis.

5. Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha

Usahakan pilih lokasi yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi usaha yang dilalui transportasi umum. Agar konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga bisa menjangkau lokasi usaha kita.

6. Tingkat keamanan yang mendukung

Lokasi usaha yang aman juga menambah kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan ragu meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa meninkmati pelayanan usaha kita dengan merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, kita bisa mengurangi resiko pencurian maupun perusakan yang bisa terjadi pada usaha yang ada di lokasi kurang aman.

7. Perhatikan kebersihan lokasi usaha


Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung, ataupun sebuah outlet yang berada di lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk kita. Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar kita, agar konsumen merasa nyaman berkunjung ke lokasi usaha kita

Sumber:
x

Alma,Buchari.1993. Pengantar Bisnis,Bandung: CV Alfabeta
Kismoho, Gugup.2001.Bisnis Pengantar, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Michael,Richard.1988.Karir Bisnis.Semarang: Dahara Price

Wednesday, 9 August 2017

Memilih Lokasi usaha

Memilih lokasi bisnis yang tepat untuk kegiatan bisnis adalah sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan bisnis buat masa depan. Untuk menetapkan lokasi bisnis ada dua langkah yang perlu ditetapkan yaitu:
  • Menentukan masyarakat yang akan dilayani
  •  Memilih lokasi disekitar masyarakat tersebut

Untuk menentukan lokasi dalam masyarakat tertentu, maka perlu dipertimbangkan bebrapa hal seperti berikut ini :

  • Karakteristik demografis konsumen, yaitu keadaan/struktur penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat tinggal dan sebagainya yang akan berpengaruh terhadap bentuk, mutu dan jumlah barang yang akan diproduksi dan dijual.
  • Kondisi ekonomi setempat
  • Keadaan penduduk dan penghasilan
  • Persaingan
  • Iklim sosial dan perdagangan

Pemillik bisnis kecil yang akan memilih lokasi, harus kental betul dengan barang yang akan dijualnya, agar dapat mempertimbangkan faktor di atas secara cepat.

1. Karakteristik Demografis

Suatu keputusan tentang bisnis akan berhasil apabila pengusaha secara tepat mendefinisikan pasar yang akan dilayani oleh barangnya. Para ahli sosiologi membagi masyarakat atas beberapa kelas sosial. Kelas sosial ini ditentukan oleh tingkatan pendapatan, pekerjaan,dan pendidikan. Perbedaan ini akan menentukan daya beli mereka.
Demikian pula selera dan mode barang yang mereka senangi dipengaruhi oleh faktor tersebut. Jadi pengusaha harus menetapkan tipe konsumen mana yang akan mereka layani. Jika telah diketahui maka masyarakat dapat di evaluasi dengan membedakan karakteristik demografisnya yaitu:
  • Kekuatan daya beli dari pembeli potensial
  • Rumah tempat tinggal apakah milik sendiri atau di sewa, rumah susun,rumah perumnas, gedung gedung mewah.
  • Apa pekerjaan dan dimana mereka bekerja.
  • Kendaraan yang mereka gunakan
  • Usia
  • Status keluarga
  • Kegiatan mereka pada waktu libur

Para pengusahanya harus selalu memperhatikan karakteristik konsumen diatas, karena jika masyarakat berubah, maka cara konsumsi mereka berubah pula.

2. Kondisi Ekonomi

Keadaan ekonomi ini dapat diukur dengan melihat nilai hasil pertanian peternakan, di masyarakat mencerminkan kesempatan kerja, pendapatan dan pertumbuhan penduduk setempat.
Kekuatan daya belli suatu masyarakat, dicerminkan oleh:
  • Jumlah orang yang bekerja dan jenis pekerjaanya
  • Jumlah penerimaan dan rata-rata gaji per keluarga
  • Jumlah dan kecenderungan deposito di Bank
  • Jumlah nilai harta yang ada dirumah masing masing


3. Kecenderungan penghasilan penduduk

Besar pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi usaha yang akan kita bangun. Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Jika kita ingin menjalankan usaha dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya pilih lokasi yang daya belinya cukup tinggi, misalnya di kota-kota besar. Sedangkan bila ingin menawarkan produk dengan harga yang relatif murah, tidak akan jadi masalah jika kita memilih lokasi usaha yang daya beli masyaratnya kurang, karena konsumen di daerah tersebut lebih mementingkan harga murah, dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang dijual

4. Persaingan

Apakah persaingan ini baik atau tidak bagi suatu usaha, ini sangat tergantung kepada kemampuan pengusahanya. Banyak pusat pusat perbelanjaan dibangun di negara kita dengan menempatkan banyak toko-toko baik sejenis maupun tidak, dan mereka sama-sama sukses dalam usahanya. Banyaknya toko berlokasi pada tempat pusat pembelanjaan akan menarik banyak konsumen. Bagi pengusaha yang kreatif, adanya saingan akan menjadi tantangan yang menarik dan  membangkitkan ambisinya untuk mengatasi para pesaingnya.

5. Iklim sosial dan Perdagangan


Dalam memlilih lingkungan masyarakat tertentu untuk mendirikan usaha bisnis, maka pengusaha juga mempertimbangkan, apakah di lingkungan tersebut baik pula dipakai untuk rumah tinggal.  Faktor ini akan sangat menunjang keberhasilan usahanya. Dengan demikian mereka akan menampilkan diri secara lebih luas di masyarakat sekitarnya. Kemudian perlu dipertimbangkan segala fasilitas yang ada di lingkungannya seperti bank,angkutan umum,perusahaan jasa,dan fasilitas listrik,air,telepon,dan sebagainya. Juga perlu dipertimbangkan fasilitas lainya seperti masjid,persekolahan,tempat hiburan dan rumah sakit atau klinik kesehatan juga cukup menunjang keberhasilan bisnis.

Sumber:
x

Alma,Buchari.1993. Pengantar Bisnis,Bandung: CV Alfabeta
Kismoho, Gugup.2001.Bisnis Pengantar, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Michael,Richard.1988.Karir Bisnis.Semarang: Dahara Price

Monday, 7 August 2017

Faktor-faktor dalam pemilihan lokasi usaha

1. Lingkungan masyarakat

Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negatif didirikannya suatu pabrik didaerah tersebut merupakan suatu syarat penting. Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi dimana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah dalam berbagai bentuk air, udara, atau limbah zat padat yang telah tercemar, dan sering menimbulkan suara bising.
Di lain pihak, masyarakat membutuhkan industri atau perusahan karena menyediakan lapangan pekerjaan dan uang yang dibawa industri ke masyarakat. Lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi kehidupan karyawan dan eksekutif juga memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Tersedianya fasilitas sekolah, rekreasi, kegiatankegiatan budaya dan olahraga adalah bagian penting dari keputusan ini. Usahakan memilih lokasi usaha yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar sebuah usaha. Coba saja bandingkan pendapatan usaha yang lokasinya di daerah pedesaan dengan usaha yang berada di daerah perkotaan, omset yang diperoleh akan sangat jauh berbeda.

2. Kedekatan dengan pasar

Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan sering mengurangi biaya distribusi. Perlu dipertimbangkan juga apakah pasar perusahaan tersebut luas ataukah hanya melayani sebagian keci masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat produk, dan proporsi biaya distribusi barang jadi pada total biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang luas, dapat mendirikan pabrik-pabriknya di banyak tempat untuk mendekati pasar.

3. Tenaga kerja

Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup tersedianya lapangan kerja merupakan hal yang mendasar Bagi banyak perusahaan sekarang kebiasaan dan sikap calon pekerja suatu daerah lebih penting dari ketrampilan dan pendidikan,karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi, sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaga kerja baru. Orang orang dari suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding dari daerah lain, seperti tercermin pada tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja mereka. Disamping itu, penarikan tenagakerja, kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi, perlu diperhatikan perusahaan.

4. Kedekatan dengan Bahan mentah

Sumber bahan baku atau bahan mentah yang diperlukan sebagai input, harus dipertimbangkan. Ini sangat erat hubungannya dengan biaya produksi. Bahan baku yang murah harganya tetapi jauh letaknya dari lokasi perusahaan, akan mengakibatkan biaya angkutan relatif tinggi dan biaya produk relatif mahal sehingga harga jual produk juga mahal. lokasi perusahaan haruslah ditempatkan pada lokasi yang biaya pengangkutan atau biaya materialnya relatif murah. Pertimbangan lain suatu perusahaan harus dekat dengan bahan baku, terutama bagi perusahaan yang menggunakan bahan baku yang mudah busuk seperti industri bahan makanan, industri pengalengan, dsb.

5. Fasilitas dan Biaya transportasi

Lokasi perusahaan harus dekat dengan sarana transportasi, agar hubungan antara produsen dan konsumen di pasar; antara produsen dengan pemasok bahan baku mudah atau cepat, bila menerima bahan baku untuk diproses menjadi produk jadi dan cepat mengirim produknya baik ke pasar maupun ke pemesan, maka akan memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Pertimbangan tersebut, pada dasarnya, adalah agar biaya transportasi dapat ditekan serendah mungkin sehingga harga barang dapat bersaing di pasar dan konsumen pun merapa puas.

6. Sumber daya alam lainya

Perusahaan-perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet, kulit, gula, tenun, pemrosesan makanan,alumunium dan sebagainya sangat memerlukan air dalam kuantitas yang besar. Selain itu hampir setiap industri memerlukan baik tenaga yang dibangkitkan dari aliran listrik, diesel, air, angin, dan lain-lain. Oleh sebab itu perlu diperhatikan tersedianya sumber daya-sumber daya (alam) dengan murah dan mencukupi.


Sumber:
x

Alma,Buchari.1993. Pengantar Bisnis,Bandung: CV Alfabeta
Kismoho, Gugup.2001.Bisnis Pengantar, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Michael,Richard.1988.Karir Bisnis.Semarang: Dahara Price

Pengertian / Arti Definisi Lokasi Perusahaan

Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang.

Sumber:
Alma,Buchari.1993. Pengantar Bisnis,Bandung: CV Alfabeta
Kismoho, Gugup.2001.Bisnis Pengantar, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Michael,Richard.1988.Karir Bisnis.Semarang: Dahara Price

Monday, 27 March 2017

Badai di Merbabu

Gunung merupakan tempat yang indah. Banyak sekali orang yang menuju kepuncaknya..Tapi sebagai pendaki, kalian harus mempersiapkan segala kemungkinan yang ada. Salah satu kemungkinan yang terjadi adalah badai. Saat terjadi badai dianjurkan untuk mencari tempat yang landai dan sebisa mungkin mendapat perlindungan dari angin. karena dengan kencangnya angin dapat merusak frame tenda dan akhirnya kalian tidak dapat menikmati tidur diatas gunung. tetap semangat dan tetap menjaga keasrian gunung guys..



Saturday, 3 December 2016

The cleaner heroes


Membersihkan sampah adalah tugasku
Memilih sampah yang bisa dijual juga tugasku
Setiap plastik yang kalian buang adalah rejekiku

Langit adalah atap rumahku
Tanah adalah kasur empukku
Angin adalah selimut disetiap tidurku
Hujan adalah alarm untuk membangunkanku

Nasi putih adalah makanan yang paling nikmat bagiku
Air putih adalah penyegar paling ampuh dalam dahaga ku
Kerupuk adalah harapan disetiap makanku
Ayam goreng adalah impianku

Semua itu adalah nikmat yang ku rasakan
Semua itu terdapat syukur yang kupanjatkan
Karena bagaimanapun aku adalah the cleaner heroes

- [ ] By pww

Note: hanya sebatas curahan hati tanpa bermaksud menyinggung perasaan orang orang disekitar

Saturday, 25 July 2015

Saturday, 28 February 2015

Cara Pengipukan Udang Windu di dalam Hapa

  • Hapa adalah kotak yang dibuat dari jaring nilon dengan mata jaring 3-5 mm agar benur tidak dapat lolos.
  • Hapa dipasang terendam dan tidak menyentuh dasar tambak di dalam petak-petak tambak yang pergantian airnya mudah dilakukan, dengan cara mengikatnya pada tiang-tiang yang ditancamkan di dasar petak tambak itu. Beberapa buah hapa dapat dipasang berderet-deret pada suatu petak tambak
  • Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kehendak, misalnya panjang 4- 6 m, lebar 1-1,5 m, tinggi 0,5-1 m.
  • Kepadatan benur di dalam hapa 500-1000 ekor/m2
  • Pakan benur dapat berupa kelekap atau lumut-lumut dari petakan tambak di sekitarnya. Dapat juga diberi pakan buatan berupa pellet udang yang dihancurkan dulu menjadi serbuk.
  • Lama pemeliharaan benur dalam ipukan 2-4 minggu, sampai panjangnya 3-5 cm dengan persentase hidup 70-90%.
  • Jaring sebagai dinding hapa harus dibersihkan seminggu sekali.
  • Hapa sangat berguna bagi petani tambak, yaitu untuk tempat aklitimasi benur, atau sewaktu-waktu dipergunakan menampung ikan atau udang yang dikehendaki agar tetap hidup.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id

 Perlakuan dan Perawatan Benih Udang Windu

Friday, 27 February 2015

Cara Pengipukan/pendederan benur Udang Windu di petak pengipukan

  • Petak pendederan benur merupakan sebagian dari petak pembesaran udang (± 10% dari luas petak pembesaran) yang terletak di salah satu sudutnya dengan kedalaman 30-50 cm, suhu 26-31derajat C dan kadar garam 5-25 permil
  • Petak terbuat dari daun kelapa atau daun nipah, agar benur yang masih lemah terlindung dari terik matahari atau hujan.
  • Benih yang baru datang, diaklitimasikan dulu. Benih dimasukkan dalam bak plastik atau bak kayu yang diisi air yang kadar garam dan suhunya hampir sama dengan keadaan selama pengangkutan. Kemudian secara berangsur-angsur air tersebut dikeluarkan dan diganti dengan air dari petak pendederan.
  • Kepadatan pada petak Ini 1000-3000 ekor.
  • Pakan yang diberikan berupa campuran telur ayam rebus dan daging udang atau ikan yang dihaluskan.
  • Pakan tambahan berupa pellet udang yang dihaluskan. Pemberian pelet dilakukan sebanyak 10-20 % kali jumlah berat benih udang per hari dan diberikan pada sore hari. Berat benih halus ± 0,003 gram dan berat benih kasar ± 0,5-0,8 g.
  • Pellet dapat terbuat dari tepung rebon 40%, dedak halus 20 %, bungkil kelapa 20 %, dan tepung kanji 20%.
  • Pakan yang diperlukan: secangkir pakan untuk petak pengipukan /pendederan seluas 100 m2 atau untuk 100.000 ekor benur dan diberikan 3-4 kali sehari.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id



 Perlakuan dan Perawatan Benih Udang Windu

Thursday, 26 February 2015

Cara pemeliharaan Udang Windu dengan sistem kolam terpisah

Pemeliharaan larva yang baik adalah dengan sistem kolam terpisah, yaitu kolam diatomae, kolam induk, dan kolam larva dipisahkan.
  • Kolam Diatomae. Diatomae untuk makanan larva udang yang merupakan hasil pemupukan adalah spesies Chaetoceros, Skeletonema dan Tetraselmis di dalam kolam volume 1000-2000 liter. Spesies diatomae yang agak besar diberikan kepada larva periode mysis, walaupun lebih menyukai zooplankton.
  • Kolam Induk. Kolam yang berukuran 500 liter ini berisi induk udang yang mengandung telur yang diperoleh dari laut/nelayan. Telur biasanya keluar pada malam hari. Telur yang sudah dibuahi dan sudah menetas menjadi nauplius, dipindahkan.
  • Kolam Larva. Kolam larva berukuran 2.000-80.000 liter. Artemia/zooplankton diambil dari kolam diatomae dan diberikan kepada larva udang mysis dan post larva (PL5-PL6). Artemia kering dan udang kering diberikan kepada larva periode zoa sampai (PL6). Larva periode PL5-PL6 dipindah ke petak buyaran dengan kepadatan 32-1000 ekor/m2, yang setiap kalidiberi makan artemia atau makanan buatan, kemudian PL20-PL30 benur dapat dijual atau ditebar ke dalam tambak.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id



 Perlakuan dan Perawatan Benih Udang Windu

Wednesday, 25 February 2015

PERLAKUAN DAN PERAWATAN BENIH UDANG WINDU








Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id




Monday, 23 February 2015

CIRI – CIRI BENUR / BENIH UDANG WINDU YANG BERMUTU BAIK

Adapun sifat dan ciri benur yang bermutu baik yang didapat dari tempat pembibitan adalah:
a. Umur dan ukuran benur harus seragam.
b. Bila dikejutkan benur sehat akan melentik.
c. Benur berwarna tidak pucat.
d. Badan benur tidak bengkok dan tidak cacat.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id



Saturday, 21 February 2015

CARA PENANGKAPAN BENUR / BENIH UDANG WINDU

Benih yang halus
  • Belabar adalah rangkaian memanjang dari ikatan-ikatan daun pisang kering, rumput-rumputan, merang, atau pun bahan-bahan lainnya.
  • Kegiatan penangkapan dilakukan apabila air pasang
  • Belabar dipasang tegak lurus pantai, dikaitkan pada dua buah patok, sehingga terayun-ayun di permukaan air pasang. Atau hanya diikatkan pada patok di salah satu ujungnya, sedang ujung yang lain ditarik oleh si penyeser sambil dilingkarkan mendekati ujung yang terikat. Setelah lingkaran cukup kecil, penyeseran dilakukan di sekitar belabar.

Benih kasar
Langsung diseser atau dengan alat bantu rumpon-rumpon yang dibuat dari ranting pohon yang ditancapkan ke dasar perairan. Penyeseran dilakukan di sekitar rumpon. 

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id



Thursday, 19 February 2015

BENIH UDANG WINDU

Di alam terdapat dua macam golongan benih udang windu (benur) menurut
ukurannya, yaitu :
  • Benih yang masih halus, yang disebut post larva. Terdapat di tepi-tepi pantai. Hidupnya bersifat pelagis, yaitu berenang dekat permukaan air. Warnanya coklat kemerahan. Panjang 9-15 mm. Cucuk kepala lurus atau sedikit melengkung seperti huruf S dengan bentuk keseluruhan seperti jet. Ekornya membentang seperti kipas.
  • Benih yang sudah besar atau benih kasar yang disebut juvenil. Biasanya telah memasuki muara sungai atau terusan. Hidupnya bersifat benthis, yaitu suka berdiam dekat dasar perairan atau kadang menempel pada benda yang terendam air. Sungutnya berbelang-belang selangseling coklat dan putih atau putih dan hijau kebiruan. Badannya berwarna biru kehijauan atau kecoklatan sampai kehitaman. Pangkal kaki renang berbelang-belang kuning biru.
Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id

Tuesday, 17 February 2015

Budidaya Udang Windu: Pemasangan kincir

  • Kincir biasanya dipasang setelah pemeliharaan 1,5-2 bulan, karena udang sudah cukup kuat terhadap pengadukan air.
  • Kincir dipasang 3-4 unit/ha. Daya kelarutan O2 ke dalam air dengan pemutaran kincir itu mencapai 75-90%.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id


Monday, 16 February 2015

Budidaya Udang Windu: Pelindung

  • Sebagai bahan pelindung pada pemeliharaan udang di tambak, dapat dipasang rumpon yang terbuat dari ranting kayu atau dari daun-daun kelapa kering. Pohon peneduh di sepanjang pematang juga dapat digunakan sebagai pelindung.
  • Rumpon dipasang dengan jarak 6-15 m di tambak. Rumpon berfungsi juga untuk mencegah hanyutnya kelekap atau lumut, sehingga menumpuk pada salah satu sudut karena tiupan angin.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id


Saturday, 14 February 2015

Budidaya Udang Windu: Saluran dan Pintu Air

  • Saluran air harus cukup lebar dan dalam, tergantung keadaan setempat, lebarnya berkisar antara 3-10 m dan dalamnya kalau memungkinkan sejajar dengan permukaan air surut terrendah. Sepanjang tepiannya ditanami pohon bakau sebagai pelindung.
  • Ada dua macam pintu air, yaitu pintu air utama (laban) dan pintu air sekunder (tokoan/pintu air petakan).
  • Pintu air berfungsi sebagai saluran keluar masuknya air dari dan ke dalam tambak yang termasuk dalam satu unit.
  • Lebar mulut pintu utama antara 0,8-1,2 m, tinggi dan panjang disesuaikan dengan tinggi dan lebar pematang. Dasarnya lebih rendah dari dasar saluran keliling,serta sejajar dengan dasar saluran pemasukan air.
  • Bahan pembuatannya antara lain: pasangan semen, atau bahan kayu (kayu besi, kayu jati, kayu kelapa, kayu siwalan, dll)
  • Setiap pintu dilengkapi dengan dua deretan papan penutup dan di antaranya diisi tanah yang disebut lemahan.
  • Pintu air dilengkapi dengan saringan, yaitu saringan luar yang menghadap ke saluran air dan saringan dalam yang menghadap ke petakan tambak. Saringan terbuat dari kere bambu, dan untuk saringan dalam dilapisi plastik atau ijuk.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id


Friday, 13 February 2015

Budidaya Udang Windu: Pematang/Tanggul

  • Ada dua macam pematang, yaitu pematang utama dan pematang antara.
  • Pematang utama merupakan pematang keliling unit, yang melindungi unit yang bersangkutan dari pengaruh luar. Tingginya 0,5 m di atas permukaan air pasang tertinggi. Lebar bagian atasnya sekitar 2 m. Sisi luar dibuat miring dengan kemiringan 1:1,5. Sedangkan untuk sisi pematang bagian dalam kemiringannya 1:1.
  • Pematang antara merupakan pematang yang membatasi petakan yang satu dengan yang lain dalam satu unit
  • Ukurannya tergantung keadaan setempat, misalnya: tinggi 1-2 m, lebar bagian atas 0,5-1,5. Sisi-sisinya dibuat miring dengan kemiringan 1:1. Pematang dibuat dengan menggali saluran keliling yang jaraknya dari pematang 1 m. Jarak tersebut biasa disebut berm.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id


Thursday, 12 February 2015

Budidaya Udang Windu: Petakan Tambak

  • Sebaiknya dibuat dalam bentuk unit. Setiap satu unit tambak pengairannya berasal dari satu pintu besar, yaitu pintu air utama atau laban. Satu unit tambak terdiri dari tiga macam petakan: petak pendederan, petak glondongan (buyaran) dan petak pembesaran dengan perbandingan luas 1:9:90.
  • Selain itu, juga ada petakan pembagi air, yang merupakan bagian yang terdalam. Dari petak pembagi, masing-masing petakan menerima bagian air untuk pengisiannya. Setiap petakan harus mempunyai pintu air sendiri, yang dinamakan pintu petakan, pintu sekunder, atau tokoan. Petakan yang berbentuk seperti saluran disebut juga saluran pembagi air.
  • Setiap petakan terdiri dari caren dan pelataran.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id


Wednesday, 11 February 2015

PRASARANA BUDIDAYA UDANG WINDU


Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id



Monday, 9 February 2015

BUDIDAYA UDANG WINDU: TAMBAK INTENSIF

  • Petakan berukuan 0,2-0,5 ha/petak, supaya pengelolaan air dan pengawasannya lebih mudah.
  • Kolam/petak pemeliharaan dapat dibuat dari beton seluruhnya atau dari tanah seperti biasa. Atau dinding dari tembok, sedangkan dasar masih tanah.
  • Biasanya berbentuk bujur sangkar dengan pintu pembuangan di tengah dan pintu panen model monik di pematang saluran buangan. Bentuk dan konstruksinya menyerupai tambak semi intensif bujur sangkar.
  • Lantai dasar dipadatkan sampai keras, dilapisi oleh pasir/kerikil. Tanggul biasanya dari tembok, sedang air laut dan air tawar dicampur dalam bak pencampur sebelum masuk dalam tambak.
  • Pipa pembuangan air hujan atau kotoran yang terbawa angin, dipasang mati di sudut petak
  • Diberi aerasi untuk menambah kadar O2 dalam air.
  • Penggantian air yang sangat sering dimungkinkan oleh penggunaan pompa.

Sumber: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id