Thursday, 25 April 2013

BREAK EVEN POINT (BEP)


A.    Pengertian
Break Even Point (BEP) dapat didefinisikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita rugi. Istilah break even point sering juga disebut dengan titik impas. Pada saat keadaan BEP maka jumlah hasil penjualan yang dicapai sama dengan jumlah total biaya (biaya variable + biaya tetap).
Beberapa pengertian BEP menurut para ahli:
1.      Menurut Bambang Riyanto (1995:291) BEP adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan biaya tetap, biaya variabel, laba, dan volume kegiatan penjualan.
2.      Menurut Sutrisno (2000:216) BEP adalah suatu kondisi dimana pada periode tersebut perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak  menderita kerugian.
3.      Menurut T. Hani Handoko (1984:307) BEP adalah analisa yang digunakan untuk menentukan berapa jumlah produk (rupiah atau unit keluaran) yang dihasilkan agar perusahaan tidak rugi dan tidak untung.
4.      Menurut Mulyadi (1984:72) BEP adalah suatu keadaan dimana suatu usaha tidak memperoleh laba atau merugi. Dengan kata lain usaha dikatakan impas apabila jumla penghasilan sama dengan jumlah biaya, atau apabila marginal income hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
5.      Menurut Komarudin (1983:44) BEP adalah volume keseimbangan dimana besarnya penjualan tanpa diderita kerugian atau memperoleh laba dan menutup semua biaya yang telah dikeluarkan.
Berdasarkan pengertian dari berbagai sudut pandang diatas, dapat disimpulkan  bahwa BEP adalah suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan untuk menentukan jumlah produk dalam rupah atau unit, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak  menderita kerugian sehingga penghasilan sama dengan total biaya.
Analisis BEP bertujuan menemukan satu titik baik dalam unit maupun rupiah yang menunjukan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui titik tersebut, berarti perusahaan belum memperoleh keuntungan atau dengan kata lain tidak untung tidak rugi. Sehingga jika jumlah penjualan melebihi BEP maka perusahaan mulai memperoleh keuntungan. Tujuan analisis BEP ini tidak lain adalah untuk mengetahui pada tingkat volume berapa titik impas berada.
Dalam kondisi lain, analisis BEP pun digunakan untuk membantu pemilihan jenis produk atau proses produksi yang paling tepat untuk perusahaan dengan mengidentifikasi produk atau proses yang mempunyai total biaya yang terendah. Sedangkan dalam pemilihan lokasi, analisis BEP dipakai untuk menentukan lokasi berbiaya total terendah, yang berarti total pendapatan tertinggi untuk kapasitas produksi yang ditentukan. Analisis BEP dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan atau untuk beberapa produk sekaligus. Mayoritas perusahaan memproduksi atau menjual lebih dari satu produk menggunakan fasilitas yang sama.
Setelah mengetahui manfaat mengetahui informasi BEP bagi perusahaan, maka yang selanjutnya adalah komponen yang ikut berperan dalam BEP. Komponen tersebut adalah biaya. Biaya itu sendiri adalah jumlah pengorbanan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan operasinya. Biaya dalam kaitannya dengan BEP ini dibedakan menjadi dua yaitu, biaya variabel (Variabel Cost) dan biaya tetap (Fixed Cost).
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap satu unit produk, jadi jika perusahaan tidak melakukan proses produksi maka tidak aka nada biaya variabel. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan secara tetap, tanpa ada pengaruh dari jumlah unit produk yang diproduksi perusahaan. Biaya tetap ini akan tetap ada meskipun perusahaan tidak melakukan proses produksinya. Sebagai catatan, dalam memperhitungkan biaya tetap yang berasal dari aktiva tetap hendaknya dialokasikan terlebih dahulu sesuai dengan umur ekonomisnya (sesuai dengan jadwal penyusutannya).
Grafik BEP
B.     Rumus
BEP (Rp)   =  
BEP (unit)  =

C.     Contribution Margin
Contribution Margin (CM) merupakan selisih antara penjualan dengan biaya variabel. Apabila besarnya contribution margin lebih besar dibandingkan dengan besarnya biaya tetap, berarti perusahaan  memperoleh laba sebesar selisihnya, demikian juga apabila besarnya contribution margin sama dengan biaya tetap berarti perusahaan tidak memperoleh laba, dan dalam keadaan impas.
CM   = Penjualan –biaya variabel
CMR =  x 100%

D.    Margin of Safety
            Margin of safety (MOS) adalah batas pengamanan volume penjualan boleh berkuran atau diturunkan agar perusahaan tidak menderita kerugian. Sebagai contoh misalnya dari hasil perhitungan diperoleh angka MOS sebesar 30%. Ini berarti bahwa angka sebeasar 30% adalah merupakan batas maksimal berkurangnya jumlah penjualan agar perusahaan tidak rugi. Jika hasil penjualan turun sebesar 20% maka perusahaan masih tetap menghasilkan sejumlah laba tertentu. Untuk menghitung margin of safety dapat digunakan rumus matematis sebagai berikut:
MOS =  x 100%
E.     Penentuan Penjualan Minimal pada Tingkat Laba Tertentu
Penjualan =
F.     BEP Untuk Dua Jenis Produk atau Lebih
BEP total dapat dihitung dengan:
Contoh
keterangan
Produk A
Produk B
Jumlah
unit
harga
jumlah
unit
harga
jumlah
Penjualan
5000
10.000
50.000.000
3000
25.000
75.000.000
125.000.000
BV

6.000
30.000.000

15.000
35.000.000
  65.000.000
CM


20.000.000


40.000.000
  60.000.000
BT


10.000.000


15.000.000
  25.000.000
PM


10.000.000


25.000.000
  35.000.000
PMR


20%


33%
28%

BEP (A) =  =  = Rp 25.000.000

BEP (B) =  =  = Rp 28.301.886,79

BEP (total) =  =  = Rp 52.0833.333,33
Jika perusahaa akan meningkatkan jumlah produksi antara produk A atau B atau keduanya, maka harus memperhatikan nilai PMP, jika nilainya naik maka hasilnya baik serta nilai BEP jika nilainya turun hasilnya baik.



PENUGASAN
Diketahui :           penjualan 100 unit @ 1000     = Rp 100.000,-
                             Biaya variabel        @ 600       = Rp   60.000,-
                             Biaya tetap                              = Rp   20.000,-
Ditanya    :
a. BEP
b. CM dan CMR
c. MOS jika penjualan diturunkan 30%
d. penjualan minimal jika laba yang diinginkan 30%

Jawab       :
a.     BEP (Rp)       =  
=
BEP (Rp)       = Rp 50.000,-
BEP (unit)      =
                       =
BEP (unit)     = 50 unit

Pembuktian
Penjualan 50 unit       @ Rp1.000                                          Rp 50.000,-
Biaya variabel            @ Rp   600                                          Rp 30.000,-
                                                                                               Rp 20.000,-
Biaya tetap                                                                             Rp 20.000,-
Profit margin                                                                          Rp          0,-
b.      CM                 = Penjualan –biaya variabel
CM                 = 100.000 - 60.000
CM                =  Rp 40.000

CMR              =  x 100%
CMR              =        x 100%
CMR             = 40%

c.       MOS              =  x 100%
MOS              =  x 100%
MOS              = 50% à menunjukkan suatu batas keamanan bahwa perusahaan dapat menurunkan penjualan

Penjualan diturunkan 30% (30% x 100 = 30)
Penjualan 70 @ 1.000                                                = Rp 70.000,-
Biaya variabel @ 600                                                 = Rp 42.000,-
                                                                                      Rp 28.000,-
Biaya tetap                                                                    Rp 20.000,-
Profit Margin                                                                Rp  8.000,-

d.      S                                 =
S          =
                       S          =
                  0,4S     = 20.000 + 0,3S
           0,4S-0,3S        = 20.000
                       0,1S     = 20.000
                       S          = Rp200.000

Pembuktian
Penjualan 200 unit @ 1000                                        Rp 200.000
Biaya variabel @ 600                                                 Rp 120.000
                                                                                   Rp   80.000
Biaya tetap                                                                 Rp   20.000
Profit margin                                                              Rp   60.000
PMR                                                                                      30%